Menu

12.11.14

Sinopsis dan Analisis Unsur Novel “Cinta Suci Zahrana”


Sinopsis dan Analisis Unsur Novel “Cinta Suci Zahrana”

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
 Pembelajaran Membaca

Dosen : H. Yaya Surarya, Drs.


Disusun oleh :
Prito Windiarto (2108090225)
2F

PROGRAM STUDI PENDIDIAKN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH



Judul buku : Cinta Suci Zahrana
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Ihwah Publishing House, Jakarta
Cetakan 1 : Mei 2011
Tebal : VI + 286 halaman
Tokoh Utama : Dewi Zahrana
Tokoh Lain      : Pak Munajib, Bu Nuriyah, Lina, Pak Sukarman, Hasan,   Rahmat, Pak Didik, Bu Merlin.

A. Sinopsis
Dewi Zahrana, seoarang putri pasangan Bapak Munajib dan Bu Nuriyah tumbuh menjadi gadis yang pintar. Bersemangat tinggi  mengejar prestasi akademik. Di sekolah ia selalu menjadi juara 1. Kuliah jurusan arsitektur dan teknik sipil di Universitas Gadjah Mada lulus dengan predikat cum laude bahkan menjadi lulusan terbaik. Ia ditawari menjadi dosen di UGM. Sayang ia tak diizinkan orangtuanya. Akhirnya ia mengajar di Universitas Mangunkarsa Semarang. Karena tuntunan Akademik akhirnya ia memutuskan melanjutkan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) bidang Arsitektur. Ia kembali lulus dengan predikat lulusan terbaik.
Satu hal mengganjal. Ia belum menikah. Usianya telah mencapai 34 tahun. Hal itu jualah yang dicemaskan oleh orang tuanya. Sebenarnya sedari dulu banyak yang melamarnya. Namun Zahrana selalu menolak dengan alasan ingin konsentrasi di bidang akademis. Kini di usianya yang menjelang dewasa ia menginsyafi kesalahannya. Ketika ia memperoleh penghargaan dari universitas terkemuka di China kedua orang tuanya dingin-dingin saja. Itu sengaja mereka lakukan agar Zahrana segera menikah.
Zahrana memutuskan untuk berikhtiar mencari pendamping. Ia selalu berkonsultasi dengan Lina, Sahabatnya. Sayang mentok. Usia 34 memang bukan usia muda, bisa dibilang perawan tua. Sebentar lgi usia produktif berakhir. Suatu saat Pak Sukarman, dekan Fakultas Teknik melamar Zahrana. Kedua orang tua Zahrana settuju-setuju saja menyerahkan keputussan sepenuhnya pada zahrana. Zahrana menolak, ia kenal betul siapa Pak Sukarman yang suka berbuat amoral. Ketika lamarannya ditolak Pak Sukarman geram minta ampun dan siap memberi pembalasan pada Zahrana.
Zahrana Akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari Universitas Mangunkarsa kemudian mengajar di sebuah SMK yang masih bernaung dibawah pesantren. Selanjutnya ia meminta bantuan Bu Nyai di pesantren itu untuk mencarikan jodoh untuknya. Bu Nyai menyanggupi, ia memilihkan Rahmat si tukang kerupuk duda 29 tahun  sebagai calon suami. Zahrana cocok, ia tak mempermasalahkan status dan kondisi Rahmat yang hanya lulusan Madrasah Aliyah.
Hari pernikahan telah ditentukan. Kedua keluarga bersiap-siap. Zahrana dilingkupi kebahagian teramat. Hari itu ia akan menikah. Namun Nahas, hari bahagia berubah kelam. Rahmat, sang calon pengantin mengalami kecelakaan, tertabrak kereta api. Zahrana sekeluarga schok berat. Begitu sendu. Ayahnya meninggal terkena serangan jantung.
Waktu merembes cepat, hingga suatu hari Bu Zulaikha menyampaikan maksudnya melamar Zahrana untuk puteranya, Hasan. Hasan adalah mantan mahasiswa Zahrana. Awalnya Zahrana meragukan kenyataan itu. Tapi Bu Zulaikha meyakikan kebenaran itu.
Akhirnya, malam itu, selepas tarawih mereka menikah. Mereka larut dalam suka cita. Zahrana kini bersuami. Mereka berdua berencana melanjutkan studi ke china. Kini cinta zahrana bertaut indah pada Hasan, mantan mahasiswanya sendiri.



B. Unsur Intrinsik
1. Tema : Pencarian cinta seseorang yang terlambat menikah karena terlalu fokus dengan jenjang akademis.
2. Alur : Alurnya maju-munjur, kemudian maju (persilangan). Cerita diawali dengan kunjungan Zahrana ke China untuk menerima penghargaan dari universitas ternama. Setelah itu Flash Back (mundur) ke kehidupan Zahrana ketika asyik mengejar prestasi akademik. Setelah itu alur maju sampai tamat.

3. Sudut Pandang : Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga (Dia)

4. Penokohan :
a) Dewi Zahrana : Cantik, Pintar, berorientasi Akademik, egois,  berpendirian kukuh pada awalnya kemudian menjadi orang yang tawakkal di tengah cerita.
b) Pak Munajib : Keras, kuat memegang prinsip, Disiplin.
c) Bu Nuriyah : Keibuan, sedikit gamang.
d) Pak Sukarman: Otoriter, ingin menang sendiri, amoral.
e) Lina : Pengertian, setia menolong.
f) Hasan : Dewasa, mandiri, pantang menyerah, optimis.
g) Rahmat : Rendah hati, sedikit minder, tipe pekerja keras.
h) Pak Didik : Perhatian.
i) Bu Merlin : Baik hati, sedikit penakut.
j) Bu Zulaikha : Pengertian, perhatian.


5. Amanat : Amanat dari novel ini seperti yang disampaikan penulisnya (Habiburrahman El Shirazy) adalah, bahwa hidup kita harus ditata rapi, direncanakan. Bolehlah kita mengejar prestasi akademis, tapi jangan sampai melupakan hal lain, termasuk menikah. Menikah adalah sunnah Nabi. Jangan sampai menunda-nunda jika waktunya tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar