Menu

17.12.14

Analisis Drama “Satu Babak Pengejaran”








Analisis Drama “Satu Babak Pengejaran” 

BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Alur (Plot) merupakan peristiwa dalam sastra drama yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan sebab akibat (Stiff Putra,Wikipedia Indonesia 30 April 2009).
Dengan menganilis lebih mendalam tentang alur kita dapat lebih mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam sebuah drama dengan cara mengikuti secara runtut perkembangan konflik dari awal hingga akhir cerita.
Alur dapat memberikan sugesti pada penikmat drama tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dalam sebuah cerita, sehingga dapat menimbulkan rasa untuk mengapresiasi suatu drama yang berkwalitas dari unsur jalan cerita
1.2    Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
Dengan adanya latar belakang tersebut kita dapat merumuskan masalah  sebagai berikut :
1.      Apa sebenarnya alur (plot) itu ?
2.      Analisis  alur dalam drama”Satu Babak Pengejaran”karya Emil Santossa ?
Dan kami membatasi masalah hanya mengenai alur saja.
1.3    Metode dan Teknik Penelitian
Metode dan teknik yang kami gunakan untuk memperoleh sumber data secara umum adalah deskriptif analisis.
1.4    Tujuan Penulisan
1.      Memahami alur (plot) sebagai unsure intrinsic dalam sebuah drama.
2.      Menganalisis alur (plot) dalam drama “Satu Babak Pengejaran” karya Emil Santossa.
1.5    Sistematika Penulisan
BAB I      PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan tentang alasan, cara, gambaran dan definisi tentang alur dalam sebuah drama.
BAB II     LANDASAN TEORI
Bab ini memaparkan  tentang pencocokan penelitian dengan teori yang ada.
BAB III   PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang alur (plot) secara mendetail dalam sebuah drama dan memaparkan hasil analisis drama “Satu Babak Pengejaran” karya Emil Santossa.
BAB IV   SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang simpulan yang kami ambil dari hasil analisis drama “Satu Babak Pengejaran” karya Emil Santossa dan Saran bagi pembaca.
1.6    Definisi Operasional
Analisis merupakan kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa secara mendalam (Wikipedia Indonesia,2 November 2009).
Alur merupakan peristiwa dalam sastra drama yang mempunyai penekanan  pada adanya hubungan sebab akibat (Wikipedia Indonesia,30 April 2009)
Drama  secara  harfiah dalam bahasa Yunani “DRAOMAY” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi dan sebagainya. Jadi drama dapat diartikan perbuatan atau tindakan.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1   Study Pustaka
Untuk melengkapi  makalah ini agar tidak menjadikan literature yang kami gunakan adalah :
1.      Lembar Kerja Siswa “ WAJAR” Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII       Semester 2 tahun 2004,diterbitkan CV Graha Pustaka, Jakarta.
2.      Wikipedia Indonesia
3.      www.kikil.com

2.2 Kajian Teori
Alur merupakan peristiwa dalam sastra drama yang mempunyai penekanan pada adanya hubungana sebab akibat (Stiff Putra,Wikipedia Indonesia 30 April 2009)
Alur dilihat dari sisi kwalitas dibedakan menjadi alur erat dan alur longgar. Alur erat merupakan  alur yang tidak terdapat percabangan cerita. Sedangkan alur longgar merupakan alur memungkan adanya percabangan cerita (www.kikil.com)
Dilihat dari urutan waktu dapat dibedakan menjadi alur lurus dan alur tidak lurus.Alur lurus melukiskan alur dari awal hingga akhir, sedangkan alur tidak lurus melukiskan pelompatan alur yang tidak runtut. Alur tidak lurus biasanya menggunakan gerak balik (badctracking), sorot balik(flash back), dan campuran antara kedua tipe tersebut (www.kikil.com).

.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1   Alur
Alur merupakan peristiwa dalam sastra drama yang mempunyai penekanan pada adanya hubungana sebab akibat (Stiff Putra,Wikipedia Indonesia 30 April 2009)
Drama sebagai karya sastra lengkap yang pada umumnya mengandung 6 tahapan alur, yaitu :
1.      Eksposisi atau pengenalan tokoh
2.      Tikaian atau awal tikaian di antara tokoh
3.      Rumitan atau konflik yang semakin memanas
4.      Puncak atau puncak konflik
5.      Leraian atau redanya sebuah konflik
6.      Penyelesaian
Alur dilihat dari sisi kwalitas dibedakan menjadi alur erat dan alur longgar. Alur erat merupakan  alur yang tidak terdapat percabangan cerita. Sedangkan alur longgar merupakan alur memungkan adanya percabangan cerita (www.kikil.com)
Dilihat dari urutan waktu dapat dibedakan menjadi alur lurus dan alur tidak lurus.Alur lurus melukiskan alur dari awal hingga akhir, sedangkan alur tidak lurus melukiskan pelompatan alur yang tidak runtut. Alur tidak lurus biasanya menggunakan gerak balik (badctracking), sorot balik(flash back), dan campuran antara kedua tipe tersebut (www.kikil.com).
Alur dapat dipahami dengan cara :
1.      Harus mengikuti struktu alur.
2.      Ekspnosisi, komplikasi dan resolusi harus menunjang pada alur.
3.      Penempatan alur harus sesuai.

3.2   Analisis Drama “Satu Babak Pengejaran” karya Emil Santossa
            Satu Babak Pengejaran karya Emil Santossa merupakan suatu drama yang menceritakan sebuah keluarga yang dihantui masa lalu sehingga diliputi rasa kecemasan dan menutup diri dari masyarakat. Meraka adalah Maskun seorang politikus,oportunis, tidak memiliki rasa nasionalisme.Mardilah istri Maskun dan Suhita anak Maskun. Hal ini tersirat dalam  dialog
Mardilah    :  (Menghela napas panjang)
                     Bayangan masa lampau anakku. Masa lampau yang kini menundingkan telunjuknya kemuka kita semua yang akan mengadili kita semua! Engkau sadarlah. Suhita anakku,bahwa bapakmu dalam bahaya akan jatuh, akan hina di mata zaman kini!
Suhita        :  Ibu!
Mardilah    :  Kau tahu anakku. Lakai-laki yang dating padamu itu adalah setan, iblis yang akan melahap kebahagian keluargamu! Yang akan menghancurkannya!.
Drama ini juga menceritakan tentang pertikaian seorang ayah dan putranya yang memiliki pandangan berbeda dalam hidup. Hal tersebut dapat dilihat dari dialog,
Maskun     : (Berdiri menghela nafas) tak tahu aku. Mulut anak itu semakin berbau racun. Barusan tadi dia berkata, rumah ini rumah penjara. Dan akulah kepala penjaranya.( Pandagan mata Maskun Sanjaya mendakwakan tuduhan pada istrinya. Mardilah terkejut takut menerima tatapan mata suaminya. Perempuan itu duduk dengan tangan gemetar berpegang pada lengan kursi)
Mardilah    : (cemas dan takut) Adakah sesuatu yang salah, engkau tidak tentram. Adakah yang salah?
Dan
Mardilah    :  Mengapa engkau memusuhi ayahmu bapakmu sendiri, Suhita?
Suhita        :  Aku tidak memusuhi ayah,Bu. Ibu tentu maklum sendiri, bukan. Kita pada saat-saat ini memiliki pemimpin yang jujur, yang baik dan mau berkorban demi kepentingan rakyat dan menjalankan kewajiban di segala bidang tanpa pamrih.
Dilihat dari tahapan-tahapan alur kami memberikan hasil analisis alur dalam drama “Satu Babak Pengejaran” karya Emil Santossa. Dari awal drama tersebut telah  memunculkan konflik sehingga kita para penikmatnya langsung merasakan hawa keseruan dalam drama tersebut.Kita ambil contoh pada dialog Maskun dan Mardilah setelah selesainya prolog.
 Mardillah : Gerah, Pak?
Maskun     : Tidak (Kata Maskun kaku dan tidak berperasaan)
Mardilah    : Dibuka,ya jendelanya,biar sedikit segar?
Maskun     : Tidak! Jangan!(Tetap kaku dan tidak berperasaan)
Mardilah    : Terlalu sesak hawanya kalau ditutup.
Rumitan yang terjadi dalam drama ini terjadi pada,
Maskun     :  (Berdiri menghela nafas) Tak tahu aku. Mulut anak itu semakin berbau racun. Barusan tadi dia berkata, rumah ii rumah penjara. Dan akulah kepala penjaranya.(Pandanagan mata Maskun mendakwakan tuduhan kepada istrinya. Mardilah terkejut takut menerima tatapan mata suaminya. Perempuan itu duduk dengan tangan gemetar berpegang pada lengan kursi)
Mardilah    :  (Cemas dan takut) Adakah sesuatu yang salah, engkau tidak tentram. Adakah yang salah?
Dan  puncak masalan terjadi saat Mardilah tahu bahwa Maskun telah tahu apa yaag sebenarnya terjadi ppada masa lalu ayahnya.
Mardilah    :  Kau tahu anakku. Lakai-laki yang dating padamu itu adalah setan, iblis yang akan melahap kebahagian keluargamu! Yang akan menghancurkannya!.
Suhita        :  Tidak! Bukan! Ibu keliru! Dia bukan Iblis.Dia bukan orang jahat.
Dan leraian  terjadi ketika Suhita memberi tahu bahwa ia telah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu orang tuanya
Mardilah    :  (Penuh curiga)
                     Kejadian apa, Suhita? Kejadian apa?
                     (Suhita diam)
                     Laki-laki itu bercerita apa padamu? Ibu ingin tahu. Bercerita apa, Suhita?
Suhita        :  (Dengan suara berat, tersendat)
                     Tentang ayah.
Penyelesaian terjadi ketika  Suhita pergi untuk berkumpul dengan kawan-kawannya.
Dilihat dari pengaluran,drama”Satu Babak Pengejaran” karya Emil Santossa yang dilihat dari sisi urutan waktu drama ini termasuk dalam drama yang memiliki alur TIdak lurus, Terbukti dengan  adanya pengulangan konflik dan leraian.



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


4.1              Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi drama tersebut, pengaluran,drama”Satu Babak Pengejaran” karya Emil Santossa yang dilihat dari sisi urutan waktu drama ini termasuk dalam drama yang memiliki alur Tidak lurus, Terbukti dengan  adanya pengulangan konflik dan leraian.

4.2              Saran
Berdasarkan  hasil kesimpulan tersebut, dapat kita ambil saran, sebaiknya dalam pengaluran tidak sering terjadi loncatan alur agar penikmat drama ini dapat lebih memahami isi dalam drama “Satu Babak Pengejaran” karya Emil Santossa.
Demikianlah Analisis Drama “Satu Babak Pengejaran” 




4 komentar: