Menu

21.6.15

Kutum Ramadhan: Meraih Sukses dengan rumus MATA HATI

 Kutum Ramadhan: Meraih Sukses dengan rumus MATA HATI

Prito Windiarto, S.Pd. 

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan menghadiri Grand Opening Mentoring (GOM) yang digelar oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Raudlatul Muttaqin Universitas Galuh. Acara itu menghadirkan Miftah Salahudin, ST. CH. CHt sebagai Trainer dalam sesi training motivation. Berikut saya ujar ulang materi yang beliau sampaikan, dengan beberapa penyesuian.  Dalam kegiatan yang menghadirkan hampir seribu peserta itu beliau mengungkapkan rahasia kesuksesan dengan rumus MATAHATI.
MA, singaktan dari MAU. Jika ingin sukses, harus diawali dulu dengan kemauan. Bagaimana akan sukses jika kemauan untuk suksespun tak ada.
TA, maknanya TAHU. Setelah kita memiliki kemauan langkah selanjutnya adalah tahu. Maksudnya sudah selazimnya tahu apa yang kita inginkan, kesuksesan apa yang kita harapkan. Untuk mengetahui bakat kita, Miftah mengungkatkan trik sederhana, yakni dengan mencoba merenungkan kegiatan apa yang paling senang kita geluti (paling digemari), paling sering kita berlatih untuknya. Itulah bakat kita. 
Langkah selanjutnya adalah, HA, HADAPI. Setiap jalan menuju kesuksesan pasti melewati onak duri. Akan selalu ada masalah yang menghadang. egative ujian menyapa. Yang harus kita lakukan adalah menghadapinya dengan tenang, bukan sebaliknya menghindar. Masalah-masalah itulah sejatinya yang akan melatih kita menjadi lebih baik lagi ke depan.
Langkah keempat adalah, TI, TINDAKAN. Seberapa mau, tahu, pun kalau hanya diangankan takkan berbuah apa-apa. Kata kuncinya adalah lakukan. Jewantahkan mimpi sukses itu dengan langkah kongret meraihnya setahap, demi setahap, sedikit demi sedikit. Dalam penggapian kesuksesan, bukan titik akhir yang penting, tapi justru proses demi meraihnyalah yang berharga. Dari egativeu kita memperoleh banyak hal, pengalaman, ilmu-ilmu. Dalam Al Qur’an surat Al Mulk, Allah menegaskan dengan frasa “Ahsanu amala”, sebaik-baiknya amal!
Pada sesi akhir training  beliau mengajak peserta untuk membuang segala jenis keburukan/kekurangan/hal-hal egative yang masih ada dalam diri. Rasa malas, minder, banyak menghayal, susah bangun, dll.  Beliau meminta para peserta menulis hal negative itu di ruas sumpit yang disediakan. Kemudian secara berpasangan, peserta berhadapan. Sumpit yang telah ditulisi hal-hal negative dibentangkan oleh temannya, kemudian si empunya sumpit mematahkan sumpit itu dengan jemari telunjuknya. Itu bagian simbolisasi bahwa hal negative dalam diri telah dipatahkan, jika suatu saat ia menghinggapi lagi, kita bisa mengusirnya, mematahkannya, karena ia bukan bagian dari diri kita.
Demikianlah Kutum Ramadhan: Meraih Sukses dengan rumus MATA HATI



Nah lihat yang lucu-lucu, cek aja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar