Menu

1.3.17

Panduan Menulis Esai Rencana Studi Beasiswa LPDP

Panduan Belajar Membuat Essay “Rencana Studi” Beasiswa LPDP.

Pada tulisan kali ini saya akan memaparkan bagaimana menulis Essay yang berjudul “Rencana Studi”.

Pertama, kita perlu mengetahui bahwa essay rencana studi merupakan salah satu syarat mutlak yang harus disiapkan oleh peserta pelamar beasiswa manapun, tidak hanya berorientasi pada beasiswa LPDP saja. Pada paragraf pertama, maksimalkan deskripsi studi apa yang akan dipilih, serta mengenai latar belakang pendidikan studi yang akan diambil. Sponsor beasiswa perlu memahami itu semua sebagai gambaran secara keseluruhan mengenai studi yang akan dipilih oleh calon pelamar, termasuk dengan penelitian yang sedang atau akan dilakukan, serta apa  rencana studi ke depannya. Selanjutnya uraikan sebuah isu yang ingin diselesaikan, ini menjadi salah satu faktor penguat dari paparan essay yang dibuat, karena dalam studi pasti ada satu tujuan yang ingin dicapai terkait kontribusi yang akan dilakukan. Isu tersebut pasti akan berdasar pada latar belakang pendidikan dan kegiatan non akademik serta penting juga menghubungkan dengan pengalaman yang pernah dilakukan dalam mendukung latar belakang pendidikan masing-masing yang dipaparkan sebelumnya. Artinya, kita berupaya semaksimal mungkin agar apa yang dijelaskan dalam rencana studi kita akan ada luaran yang diharapkan demi relasinya dengan kontribusi apa yang dilakukan, serta tidak terkesan hanya konsep yang mentah.

Kedua, mulai diuraikan luaran yang akan dicapai dari paparan latar belakang pendidikan yang telah dibahas di bagian pertama. Biasanya pad bagian ini hanya sebagai penegas future goals yang akan diraih sebagai relevansi antara paparan bagian pertama, karena semua itu akan saling berkaitan. Misalnya, seseorang yang ingin menjadi ahli pendidikan di daerah-daerah yang tergolong kurang dalam hal pemerataan pendidikan yang termasuk dalam wilayah 3T, membantu mengatasi permasalahan terkait ketidakmerataan pendidikan tersebut. Lebih bagus lagi jika lebih detail menyebutkan profesi serta tahap-tahap proses pencapaiannya.

Ketiga, uraikan juga kenapa ingin menempuh studi di Negara yang akan dipilih sebagai kampus tujuan. Usahakanlah pemaparan bagian ini benar-benar didukung dalam argumentasi konteks akademik, tidak perlu dikaitkan dengan hal lain yang bersifat non akademik. Misalnya: beberapa pelamar memilih untuk melanjutkan studi di Australia, Jepang, dan Belanda, karena negara-negara tersebut sudah terkenal dengan penelitiannya dalam bidang . . . bahkan, sampai sekarang, riset-risetnya sangat relevan dengan berbagai keilmuan serta kemajuan Pendidikan dan teknologi demi mengikuti perkembangan kebutuhan di setiap negara. Oleh karena itu, untuk mematangkan paparan tersebut tentuk kita harus mengeksplorasi terlebih dahulu.

Terakhir, ada juga yang membuat essay rencana studi dengan menambahkan beberapa poin, misalkan, setelah ketiga poin paparan tersebut, ada yang menambahkan poin khusus mengenai pembuatan model tabel yang isinya merupakan mata kuliah apa saja yang akan diambil, semester yang akan ditempus, SKS yang harus diperoleh selama studi, dan apa saja yang dipelajari terkait apapun yang mendukung kegiatan akademik tersebut, termasuk kegiatan yang sifatnya non akademik namun tetap menunjang kegiatan studi. Misalnya kegiatan kampus tujuan yang sifatnya mendukung kegiatan akademik. Biasanya setiap kampus juga memiliki project di luar perkuliahan yang mendukung potensi serta keilmuan yang dipelajarinya. Baik berupa kegiatan kepustakaan ataupun kegiatan lapangan.

Berikut merupakan gambaran paparan mengenai essay “Rencana Studi”. Perlu jadi catatan, bahwa sponsor beasiswa menghabiskan uang rakyat yang jumlahnya tidka sedikit untuk membiayai studi S2 maupun S3, apalagi studinya ke Luar negeri. Mereka sangat mengharapkan dengan menyekolahkan beberapa orang yang menjadi pilihan, dapat memberikan dampak perubahan bagi orang banyak, terutama kaitannya dengan bidang studi masing-masing. Artinya, ada kematangan rencana studi yang dibuat oleh calon pelamar merupakan salah satu pertimbangan sponsor dalam berupaya memprediksi bagaimana beasiswa tersebut diberikan tepat sasaran.

Namun, pada akhirnya setiap individu memiliki pengalaman dan pemahaman yang tentunya berbeda. Selebihnya, proses serta pengalamanlah yang akan membawa hasil semaksimal mungkin.

Selamat mencoba, Semoga paparannya bermanfaat . . .
(Ari Ariyanto, Februari 2017)

Demikianlah panduan menulis esai rencana studi beasiswa LPDP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar