Menu

5.1.15

Keterampilan Berbahasa

Keterampilan Berbahasa *


Keterampilan berbahasa dapat dibagi menjadi empat segi, yaitu:
1.       Keterampilan Menyimak
2.       Keterampilan Berbicara
3.       Keterampilan Membaca
4.       Keterampilan Menulis
Empat keterampilan tersebut saling berhubungan satu denagn yang lain. Mula-mula keterampilan kita pelajari sejak kita dalam kandungan, keterampilan berbicara kita pelajari saat kita balita, keterampilan membaca dan menulis kita pelajari di bangku sekolah.

Keterikatan empat keterampilan berbahasa yang telah dijabarkan diatas tidak dapat dipungkiri. Satu sama lain saling menopang keterampilan lain. Keterampilan berbicara tentu tidak akan terlaksana sebelum keterampilan menyimak terpenuhi, begitu juga keterampilan yang lainnya. Dawson dalam bukunya Guiding Language Learning menyatakan keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan / merupakan catur-tunggal.

1.       Hubungan Menyimak dan Berbicara
Antara berbicara dan menyimak tentu memiliki ketergantungan satu sama lain. Ujaran dipelajari manusia dengan cara menyiamak dengan terlebih dahulu meniru (imitasi). Sehingga model yang merupakan orang dewasa dalam lingkungan keluarga (in formal) memiliki peran penting dalam menstimulasi penguasaan kecakapan karena meningkatnya keterampilan menyimak berarti meningkatkan pula kwalitas berbicara dan perbendaharaan kata.
Berbicara juga berpengaruh terhadap keterampilan menyimak seseorang, dimana seseorang penyimak akan mudah menangkap informasi jika pembicranya bermutu.

2.       Hubungan Menyimak dan Membaca
Keterampilan menyimak juga merupakan dasar atau faktor penting bagi suksesnya seseorang dalam belajar membaca secara efektif. Menyimak  turut membantu anak untuk menangkap ide utama yang diajukan oleh pembicara, bagi pelajar yang lebih tinggi tingkatannya  meembaca lebih unggul dari pada menyimak sesuatu yang mendadak dan pemahaman informasi yang terperinci.
Selagi keterampilan-keterampilan menyimak dan membaca erat hubungannya, peningkatan yang satu turut pula menimbulkan peningkatan pada yang lain. Membaca yang baik hendaklah disertai dengan diskusi (sebelum, selam, sesudah) bila ingin meningkatkan serta memperkaya kosa kata, pemahaman umum, serta pemilikan ide-ide para pelajar yang kita asuh (Dawson (et al) 1963 : 29-30).

3.       Hubungan Berbicara dan Membaca
 Sejumlah penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat hubungan yang erat di antara perkembangan kecakapan bahwa kemampuan umum bahasa lisan turut melengkapi suatu latar belakang pengalaman yang menguntungkan serta keterampilan-keterampilan bagi pengajaran membaca. Kemampun-kemampuan ini mencakup ujaran-ujaran


4.       Hubungan Ekspresi lisan dan Ekspresi Tulis

*Dikutip dengan penyesuaian dari buku Tarigan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar