Menu

18.1.16

Kisah Hikmah Tentang Rahasia Tuhan dan Harapan



Kisah Hikmah Tentang Rahasia Tuhan dan Harapan

Rahasia Tuhan

Ditulis ulang oleh : Prito Windiarto
 
                Alkisah, ada sebuah kapal besar yang diamuk badai. Kapal tersebut karam. Hampir semua orang tewas tenggelam. Kecuali satu orang, Mr. Hope, sebut saja namanya demikian. Mr. Hope selamat karena berhasil menaiki kayu pecahan kapal. Ia mengapung di atas bongkahan kayu, terombang-ambing beberapa hari. Ia terus bertahan karena besarnya harapan. Doa terus dipanjatkan. Pada hari ke sekian ia terdampar di sebuah pulau.
                Harapan itu kian membesar. Pulau itu setidaknya bisa memperpanjang nafas Mr. Hope. Di sana ia membuat semacam gubuk kecil tempatnya tidur di malam hari dan berlindung dari terik siang. Hari terus berganti, ia terus berharap ada kapal yang lewat sehingga ia bisa menumpang. Namun nahas hingga beberapa hari ke depan tak ada sebuah kapal pun yang lewat. Celakanya lagi, perbekalan yang ia kumpulkan selama ini kian menipis. Itu artinya ia harus kembali mencari makanan ke setiap inci pulau.
                Keesokan paginya ia benar-benar pergi. Ia tak mau mati kelaparan di pulau ini. Mr. Hope selalu menyimpan harapan di dadanya, sekecil apa pun. Ia berangkat penuh semangat. Tak ada kata menyerah dalam kamus hidupnya.
                Selang sejam kemudian ia pulang, lumayan, ia mendapat perbekalan yang cukup. Beberapa ratus meter menjelang gubuk kecilnya ia terhenyak. Asap membumbung dari arah markasnya selama ini. Lebih terkejut lagi ketika mendapai gubuk kecilnya terbakar. Alamak! Sesak di dada. Tadi ia lupa mematikan sisa tungku pembakaran tadi malam. Angin pantai yang besar membuat api merambat perlahan lalu membakar hangus. Mr. Hope lunglai. Api harapannya seakan padam.
                Saat Mr. Hope benar-benar pasrah. Terdengar suara yang amat ia kenal, bunyi klakson kapal. Mr. Hope berdiri tak percaya, sumringah. Api harapannya menyala kembali. Benar saja kapal itu mendekat. Lantas awak kapal turun ke pulau tersebut menyapa Mr. Hope.
                Mr. Hope menceritakan asal muasalnya terdampar di pulau ini. Ia lantas menanyakan mengapa kapal itu menghampiri pulau tempatnya tinggal beberapa hari ini. Sang awak menjawab bahwa ia melihat kepulan asap dari pulau. Mr. Hope paham. Ternyata apa yang disangkanya musibah dan melenyapkan harapan (hangusnya gubuk kecil), nyatanya adalah anugerah dan menjadi penyala harapan. Inilah rahasia Tuhan yang hamba kadang tak mampu menerkanya. Begitu juga harapan, ia adalah anugerah Yang Mahakuasa agar senantiasa memohon kepadaNya.
 Demikianlah Kisah Hikmah Tentang Rahasia Tuhan dan Harapan