Menu

11.2.16

Contoh Artikel / Esai Kepemudaan : Beri Kesempatan Pemuda untuk Berkarya



Contoh Artikel / Esai Kepemudaan : Beri Kesempatan Pemuda untuk Berkarya
Prito Windiarto*

Pemuda. Apa yang terdetak dibenak pembaca mendengar kata itu? Apakah perihal gelora semangat? Kekuatan dan keperkasaan? Atau malah perihal kenakalan, tawuran, dll? Ah itu tentu saja bergantung dari sudut pandang mana kita melihat. Bagaimanapun, tampaknya semua orang sepakat bahwa pemuda adalah harapan genenasi masa depan. Di tangan merekalah kelak estafeta kepemimpinan dilanjutkan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Imam Syafii, “Syubanul yaum, rijalul god”. Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang.
Pernyataan di atas tentu saja bukan membatasi bahwa pemuda tidak boleh mempimpin, tidak sama sekali. Justru sebaliknya, menurut hemat saya keterampilan memimpin (leadership) sudah selazimnya dilatih sedari dini. Agar kelak, pada usia dewasa ia matang dalam memimpin. Asam-garam latihan kepemimpinan selagi muda akan menempa seseorang menjadi lebih arif-bijaksana ketika ia menjadi pemimpin tertingi kelak.
Kesempatan memimpin oleh pemuda ini layak diberikan karena mereka memiliki beberapa kelebihan. Ustadz Salim A. Fillah menyebutkan beberapa keunggulan, diantaranya, pertama, pemuda masih memiliki kondisi fisik yang prima. Kedua, mereka punya gelora semangat yang membara. Ketiga, mereka belum berpengalaman, sehingga menumbuhkan rasa keinggintahuan yang tinggi, jua kemauan belajar yang keras. Keempat, pemuda tidak terbebani beban masa lalu.
Kiranya jika keunggulan itu diberdayakan maksimal akan lahir pemuda-pemuda brilian. Sebaliknya jika keunggulan itu diabaikan, para pemuda bisa jadi malah menyalurkannya pada hal yang negatif. Maraknya tawuran antar gank, penyalahgunaan narkoba dll. oleh para pemuda bisa jadi sejatinya adalah tersebab ketidakadaan wadah ekspresi bagi pemuda. Sehingga pada gilirannya mereka menyalurkannya pada hal yang tidak tepat.
Sudah saatnya memberi kesempatan pemuda untuk berkarya, agar mereka semakin berdaya. Walau tentu saja, supervisi dan pendampingan dari orang dewasa jua harus dilakukan. Mengingat emosi mereka yang kadang naik turun.
Pada akhirnya jika pemuda berdaya, banyak keuntungan yang didapatkan. Lintasan sejarah telah buktikan banyak peristiwa besar terjadi atas inisiatif pemuda. Termasuk salah satunya adalah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peristiwa yang digagas para pemuda itu kemudian memantik perjuangan menggemakan kemerdekaan. Sudah saatnya pemuda hari ini jua menggemakan kebaikan dengan karya, mengisi kemerdekaan dengan sesungguhnya.

Demikianlah Contoh Artikel / Esai Kepemudaan : Beri Kesempatan Pemuda untuk Berkarya