Contoh Artikel / Esai Kepemudaan : Beri Kesempatan Pemuda untuk Berkarya
Prito Windiarto*
Pemuda. Apa yang
terdetak dibenak pembaca mendengar kata itu? Apakah perihal gelora semangat?
Kekuatan dan keperkasaan? Atau malah perihal kenakalan, tawuran, dll? Ah itu
tentu saja bergantung dari sudut pandang mana kita melihat. Bagaimanapun,
tampaknya semua orang sepakat bahwa pemuda adalah harapan genenasi masa depan.
Di tangan merekalah kelak estafeta kepemimpinan dilanjutkan. Hal ini sejalan
dengan pernyataan Imam Syafii, “Syubanul
yaum, rijalul god”. Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan
datang.
Pernyataan di atas
tentu saja bukan membatasi bahwa pemuda tidak boleh mempimpin, tidak sama
sekali. Justru sebaliknya, menurut hemat saya keterampilan memimpin
(leadership) sudah selazimnya dilatih sedari dini. Agar kelak, pada usia dewasa
ia matang dalam memimpin. Asam-garam latihan kepemimpinan selagi muda akan
menempa seseorang menjadi lebih arif-bijaksana ketika ia menjadi pemimpin
tertingi kelak.
Kesempatan memimpin
oleh pemuda ini layak diberikan karena mereka memiliki beberapa kelebihan.
Ustadz Salim A. Fillah menyebutkan beberapa keunggulan, diantaranya, pertama,
pemuda masih memiliki kondisi fisik yang prima. Kedua, mereka punya gelora
semangat yang membara. Ketiga, mereka belum berpengalaman, sehingga menumbuhkan
rasa keinggintahuan yang tinggi, jua kemauan belajar yang keras. Keempat,
pemuda tidak terbebani beban masa lalu.
Kiranya jika keunggulan
itu diberdayakan maksimal akan lahir pemuda-pemuda brilian. Sebaliknya jika
keunggulan itu diabaikan, para pemuda bisa jadi malah menyalurkannya pada hal
yang negatif. Maraknya tawuran antar gank, penyalahgunaan narkoba dll. oleh
para pemuda bisa jadi sejatinya adalah tersebab ketidakadaan wadah ekspresi
bagi pemuda. Sehingga pada gilirannya mereka menyalurkannya pada hal yang tidak
tepat.
Sudah saatnya memberi
kesempatan pemuda untuk berkarya, agar mereka semakin berdaya. Walau tentu
saja, supervisi dan pendampingan dari orang dewasa jua harus dilakukan.
Mengingat emosi mereka yang kadang naik turun.
Pada akhirnya jika
pemuda berdaya, banyak keuntungan yang didapatkan. Lintasan sejarah telah
buktikan banyak peristiwa besar terjadi atas inisiatif pemuda. Termasuk salah
satunya adalah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peristiwa yang digagas para
pemuda itu kemudian memantik perjuangan menggemakan kemerdekaan. Sudah saatnya
pemuda hari ini jua menggemakan kebaikan dengan karya, mengisi kemerdekaan
dengan sesungguhnya.
Demikianlah Contoh Artikel / Esai Kepemudaan : Beri Kesempatan Pemuda untuk Berkarya