Menu

26.5.16

Contoh Kultum Ramadan : Taqwa, Buah Ibadah di Bulan Puasa



Contoh Kultum Ramadan : Taqwa, Buah Ibadah di Bulan Puasa

Prito Windiarto

“Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa dan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” Al Baqarah: 183

            Kita perhatikan frasa “agar kamu bertaqwa”. Kalau disimpukan sederhana, taqwa adalah tujuan akhir puasa. Dengan kata lain buah dari puasa.  Tentu saja buah yang matang, manis dan legit. Bukan yang mentah atau busuk. 
            Berdasar uraian di atas, barometer kesuksesan kita berpuasa adalah taqwa. Apakah ia menjadi membuahkan ketaqwaan atau tidak.
Taqwa secara sederhana didefinisikan sebagai melaksanakan segenap perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Orang yang bertaqwa senatiasa menilai sesuatu berdasar ketentuanNya. Apakah ini perintah, atau larangan? Apakah hak atau batil? Apakah halal atau haram?
            Jika selepas sebulan penuh berpuasa nyatanya rasa takut kita pada Allah tak meningkat, berarti ada yang salah dalam ibadah kita itu. Bisa jadi puasa kita tak lebih sekadar menahan lapar dan haus. Ibadah kita didaskan sekadar pada rutinitas tahunan semata. Tak ada bekas (atsar) kehusyuan. Ketundukan.
Ibadah puasa di bulan suci menjadi barometer kita sebelas bulan ke depan. Jika selama ramadhan saja masih banyak maksiat, apatah lagi sebelas bulan ke depan? Padahal Allah menjanjikan kebaikan yang banyak bagi orang-orang yang bertaqwa
“Sesiapa yang bertaqwa kepada Allah, Baginya jalan dari kesulitan. Dan merezekianya dari arah yang tiada di sangka-sangka.”
Ramadhan tahun ini sudah berlalu, semoga segenap amal kebaikannya diterima. Keuranganya ditutupi. Ya Allah pertemukan kami lagi dengan bulan suci itu.

*Pengajar di Ganesha Operation, Banjar. Pengampu portal pelajaranbahasaindonesia.com 

Demikianlah Contoh Kultum Ramadan : Taqwa, Buah Ibadah di Bulan Puasa