Menu

8.1.15

Hambatan Menulis Skripsi



Hambatan Menulis Skripsi

Hambatan Menulis Skripsi Harus Dihadapi

Prito Windiarto, S.Pd.

Jika pada tulisan sebelumnya dibahas tips sukses menulis skripsi. Maka pada tulisan ini akan dibahas perihal hambatan yang lazimnya dihadapi.
Secara garis besar hambatan yang datang berasal dari dua arah:
Pertama, hambatan dari diri sendiri (internal)
Kedua, hambatan dari pihak luar (eksternal)

Secara detailnya kita lihat penjabaran berikut.
1.      Hambatan internal
Hambatan yang datang dari diri sendiri, bisa terkategori ringan bisa juga berat. Ringan karena hanya berhubungan dengan satu orang. Berat karena mengalahkan diri sendiri kadang lebih sulit dari mengalahkan orang lain.
Hambatan internal yang paling jelas adalah malas, atau bahasa halusnya keengganan.
Kalau sikap ini dituruti, dijamin skripsi akan terus molor dan molor.
Jika malasnya karena kurangnya kesungguhan. Coba deh sesekali baca buku-buku atau video-video motivasi. Selain itu ingat juga orang tua yang sudah lama menantimu menjadi sarjana. Berapa biaya yang mereka keluarkan untuk kita. Masakah diri mau menyiakan kasih sayang mereka.
Di samping itu, coba deh cek teman sebelah. Kawan sebangku kita sudah bab 3, mau acc lagi. Masa kita enggak? Dia wisuda, masakah kita gigit jari hanya sebaai penyaksi? Sang pujaan sudah menyandang gelar sarjana, masa kita masih calon sarjana? Tengsin abis kan?
Hambatan internal lainnya adalah lekas putus asa. Memang harus disadari menulis skripsi gampang-gampang susah. Makanya jangan abaikan nasihat tips sukses menulis skripsi. Kadang ada kendala di tengah perjalanan. Ada ujian, dosennya rese lah. Referensinya yang kurang lah, dll. Kalau dalam diri ada sikap lekas menyerah bin putus asa, itu sesuatu yang bahaya banget, sob. Apalagi kalau baru rintangan sedikit langsung melipir. No!

2.      Hambatan Eksternal
a.       Dosen Pembimbing
Tidak bisa dipungkiri, dosen pembimbing juga bisa jadi penghambat. Soalnya memang ada nih dosen yang ribet. Ada yang susah ditemui, sering ke luar kota mulu. Ada juga yang bukannya memberi bimbingan, eh malah menjatuhkan dan menyalah-nyalahkan. Selain itu tak jarang juga yang mata duitan dan mata keranjang.
Tapi tenang Sob, yang gitu mah hanya sebagian kecil. Yang lainnya sih enggak? Bagaimana tahu dosen ribet atau enggak? Ya tanya-tanya sama kakak kelas. Mereka kan udah pengalaman. Kalau ada kesempatan milih, milih pembimbing yang baik aja deh ya. Kalaupun tidak bisa memilih, makanya banyak-banyak berdoa, semoga dapat dosen yang baiiiikk banget. Eh? Kalau sudah terlanjur dapat dosen yang ribet? Ya hadapi saja. Ikuti selera dan gayanya. Minta padaNya agar sang dosen diberi kelembutan hati. Yakin deh, di dalam hati terdalam mereka pasti ada niat mempermudah.
b.      Pihak lain
Pihak lain yang dimaksud adalah orang-orang yang terlibat dalam pembutan skripsi. Pertama teman. Teman yang jahat malah akan mengompori kita untuk berleha. Teman yang baik akan memberi kita semangat tuk selesaikan. So, pilih teman-teman yang baik, yo...
Kedua, pihak instansi/sekolah. Ini kalau yang melakukan penelitian di masyarakat, instansi, atau sekolah. Kadang ada orang yang welcome banget kalau ada yang mau meneliti. Kadang juga ada yang sinis banget. Ya, berdoa saja semoga banyaknya yang welcome.
Kalaupun agak sinis, ya coba dekati. Barangkali saja, dia memang ingin kita perhatikan. Jangan lupa ikuti prosedur, jangan asal serobot aja ya! Bisa berabe. Buat surat izin yang baik. Juga penting pendekatan persona. Minta bantuan dengan santun. Perlihatkan kita memang butuh bantuan. Jangan belagu so deh.
Kalau kita bisa bersikap baik, insyaAllah yang lain juga bakal bersikap baik ko...

Oya, ada juga hambatan teknis, misal komputer rusak, laptop ngadat, dll. Itu sih makanan keseharian, termasuk pendanaan. Itu jua harus sipersipakna dengan baik.
Hambatan bukan tuk ditakuti, tapi tuk dihadapi. Ini akan menjadi petualangan hebat nan membanggakan jika kita mampu melewatinya dengan gemilang. Jadi cerita manis untuk anak cucu. Percaya deh.
Jangan lupa dekatkan diri pada Sang Maha Kuasa. Ia lah penentu segalnya. Kita sekadar berusaha. Perbanyak ibadah. Kurangi hal negatif atau sia-sia.
Tetap semangat!
 Demikianlah sekilas perihal Hambatan Menulis Skripsi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar