28.4.12

Belajar Kebijaksanaan Hidup dari Pohon Pisang dan Rerumputan

Belajar Kebijaksanaan Hidup dari Pohon Pisang dan Rerumputan
Prito Windiarto*

Alam. Seluruhnya adalah ciptaan Yang Maha Kuasa. Tanpa cela. Rabbana Ma kholaqta hadza Batila . "Ya Tuhan kami tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia” (Ali Imran 191) Tak ada keraguan sedikitpun, Ini ditegaskanNya dalam suarat Yunus ayat 6 : “Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang- orang yang bertakwa”. Alam adalah ayat kauniyahNya untuk kita renungi.
Lebih dari itu dari alam jualah kita bisa belajar kebijaksanaan. Salah satunya kebijaksanaan pohon pisang. Cobalah sesekali kita berjalan ke kebun belakang, hampiri salah satu pohon yang belum berbuah. Tebaslah batangnya. Lihatlah ia berhari kemudian! Matikah pohon itu? Ternyata tidak, ia tumbuh lagi. Ambilah lagi golok, tebas lagi batangnya. Apa yang terjadi kemudian? Meranggaskah ia? Jawabannya juga tidak. Ia tumbuh lagi. Berulang.
Begitulah. Pohon pisang itu akan tetap tumbuh walau sudah ditebas berkali-kali. Sekarang, biarkan pohon itu tumbuh besar hingga berbuah. Setelah ranum, tebaslah pohonnya. Lihat reaksinya, tumbuh lagikah ia? Jawabanya tidak. Ia kini mati, meranggas.
Kita bisa belajar kebijaksanaan dari itu. Pohon pisang seberapa kalipun ditebas, jika belum berbuah, ia akan terus tumbuh lagi. Begitupun juga seharusnya kita. Jika kita “ditebas” oleh pelecahan. penghinaan atau situasi yang memprihatinkan, kita tak boleh putus asa. Kita harus tetap tumbuh (Grow Up) mengejar “buah” kita. “Tebasan” berkali-kali sekalipun tak boleh membuat kita menyerah kalah. Jika “buah” belum kita hasilkan, bangkit lagi dan lagi. Terus berjuang untuk menghasilkan”buah” termanis.
Sejalan dengan filosofi itu ada pada rerumputan. Seberapa biasapun ia. Seberapa dipandang sebelah matapun, ia tetap membei manfaat. Sebagai penghasil oksigen, penyubur tanah, tempat hidup makhluk kecil juga pakan untuk ternak. Lebih dari itu, lihatlah ketika rerumputan itu kita sabit. Proteskah ia? Tidak! Tentu saja tidak. Ia tak sibuk merutuki diri sendiri –apalagi orang lain-, sebaliknya ia mempersiapkan diri untuk tumbuh lagi. Begitupun selajimnya kita. Sekali lagi. Jika kita dihina, direndahkan orang lain. Jangan sibukan diri membalas hinaan. Waktu kita terlalu singkat kalau hanya digunakan untuk membalas olokan. Sebaliknya, kita gunakan itu sebagai batu loncatan untuk bangkit, untuk buktikan. Bahwa kita bisa. Bahwa kita lebih baik dari apa yang orang persangkakan.
Mari belajar kebijaksanaan hidup pada pohon pisang dan rerumputan.
****

Kebijaksanaan Pohon Pisang dikembangkan dari petikan novel Kisah Sang Penandai –Tere Liye
Kebijaksanaan Rerumputan dikembangkan dari petikan novel Tiga Matahari


*Sekretaris Umum UKM Lembaga Dakwah Kampus Raudlatul Muttaqin Universitas Galuh, Ciamis. Penulis Novel Tiga Matahari. Pimpinan Umum KPS www.pena-santri.blogspot.com

*Alhmadulillah pernah dimuat di Mading Madani LDKRM dan Percikan Kabar Priangan.

Tidak ada komentar:

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...