Perihal Cinta 3 : Hati dan Perasaaan
"Kitalah yg mengendalikan
hati dan perasaan kita. Jangan dibalik, hidup kita yg dikendalikan hati dan
perasaan. Bisa berbahaya. Dan lebih celaka lagi, kalau hidup kita dikendalikan
seseorang yg bukan siapa2, hanya karena kita menambatkan ilusi pengharapan/rindu
padanya.
Berapa
banyak air mata yang sudah kita tumpahkan untuk seseorang, benda, atau sesuatu
di atas dunia ini? Dan berapa banyak lagi yang akan kita tumpahkan esok lusa?
My dear anggota page. Bukankah kalimat itu nyata? "Seseorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis), maka Allah akan menolongnya saat tidak ada lagi pertolongan yg tersisa kecuali
My dear anggota page. Bukankah kalimat itu nyata? "Seseorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis), maka Allah akan menolongnya saat tidak ada lagi pertolongan yg tersisa kecuali
pertolonganNya."
Lantas, setelah mengetahui kalimat ini, apakah kita masih memilih menangis ber-ember-ember untuk seseorang, yang jangankan ngasih pertolongan, boleh jadi dia nyadar juga nggak, tahu juga nggak kita sedang menangis untuknya.
Ayo, lebih baik kita menangis untuk yang maha mendengar. Janji itu valid, pasti terbukti. Janji itu sungguh hebat, pertolongan saat tidak ada lagi yang bisa menolong. Allah sungguh tahu kita menangis untukNya atau bukan. Maka jangan sia-siakan air mata kita.
Lantas, setelah mengetahui kalimat ini, apakah kita masih memilih menangis ber-ember-ember untuk seseorang, yang jangankan ngasih pertolongan, boleh jadi dia nyadar juga nggak, tahu juga nggak kita sedang menangis untuknya.
Ayo, lebih baik kita menangis untuk yang maha mendengar. Janji itu valid, pasti terbukti. Janji itu sungguh hebat, pertolongan saat tidak ada lagi yang bisa menolong. Allah sungguh tahu kita menangis untukNya atau bukan. Maka jangan sia-siakan air mata kita.
*Tere-Liye
"Rasa sakit yang
timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan dari orang lain itu selalu
sementara. Pemahaman dan penerimaan tulus dari kejadian yang menyakitkan itulah
yang abadi."
“Cinta hanyalah segumpal
perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih,
sama dengan kau suka makan bakso, suka mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa
mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih
penting, kita besarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau cuekin, kau
lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan makan
bakso.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Biarkan semua mengalir
bagai Sungai Kapuas. Maka kita lihat, apakah aliran perasaan itu akan semakin
membesar hingga tiba di muara atau habis menguap di tengah perjalanan.”
--Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"
--Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"
Semua Qouets disalin dari FanPage Bang Darwis Tere Liye : https://www.facebook.com/darwistereliye?fref=ts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar