26.4.15

Pesan Guru Untuk Murid


Pesan Guru Untuk Murid
Prito Windiarto

Pesan guru untuk murid Ini adalah lanjutan dari (silakan klik) nasihat untuk guru untuk, nasihat guru kepada murid, nasehat guru untuk murid, wasiat guru untuk murid.

10. You Are, Who is Your Friends
Kamu adalah siapa temanmu. Dalam pepatah Arab disebutkan, unzhur ila zamilihi. Lihatlah pada tenmannya. Jadi kalau ingin menilai seseorang, lihatlah dulu seperti apa temannya. Jika baik, insyaAllah dia pun baik, pun sebaliknya. Dalam sebuah riwayat, Sang Nabi Saw. Bersabda yang intinya kurang lebih begini, kalau kamu bergabung bersama tukang minyak wangi, sedikit banyak akan terciprat wanginya. Sebaliknya jika bergabung dengan pandai besi (pembuat perkakas) kamuakan kecipratan panasnya.
Karena itulah, memilih sahabat yang baik amatlah penting. Misal, jika bergaul dengan orang-orang yang suka merokok , lama kelamaan akan terpengaruh juga. Kental bergaul dengan orang yang bicaranya kasar, bisa jadi kita juga akan begitu. Sebaliknya, kita pemalas, jika bergabung bersama orang-orang rajin, kita juga akan kecipratan rajin. Bergaul dengan orang sholeh, rajin beribadah, lambat lain kita jua akan begitu.
Karena itu, pepatah jangan pilih-pilih teman, ada benarnya, tapi yang pasti, kita harus pilih-pilih sahabat. Jangan sampai memilih sahabat yang menjerumuskan, pilhlah sahabat yang menunjukan pada jalan kebaikan.

11. Dirikan shalat, ia tiang agama
Satu fakta mengerikan dewasa ini adalah soal shalat. Ketika para murid ditanya shalat subuhkah? Sebagian menjawab, tidak. Padahal ajuan pertanyaan itu ditujukan pada murid sekolah berlabel islam. Apatah lagi yang tidak berlabel itu. Astagfirullah. Entah salah siapa... Mungkin salah guru juga yang kurang mengingatkan, karena itulah pada kesempatan ini saya bermaksud saling mengingatkan diri.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menegaskan: Assholatu imadudin (Sholat itu tiang agama). Kedudukan shalat adalah pilar. Jika pilar itu rubuh, runtuhlah sebuah bangunan. Shalat merupakan rukun islam nan penting. Banyak ayat yang menjelaskan tentangnya. Amat banyak. Diantaranya, inna shalata tanha anilfahsyai wal munkar. (Sejatinya, shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar). Bisa jadi kekejian dan kemungkaran selama ini meraja lela karena banyak orang yang lalai dari shalatnya. Naudzubillah.
Pantas saja Imam Ghazali pernah berujar, “Di dunia ini yang paling mudah adalah meninggalkan shalat, yang paling susah menegakan amanat”
Ah, semoga saja kita bukan termasuk orang yang disindir imam ghazali tersebut, namun sebaliknya, menjadi orang yang menegakan shalat, menunaikan amanat. Aamiin.

12. Pacaran, bisa jadi, awal kesengsaraan
Puluhan tahun lagu, istilah hamil duluan, menikah karena kecelakaan adalah hal yang amat langka. Kini? Ah seperti makanan sehari-hari. Bahkan banyak ibu yang rela membunuh bayinya sendiri. Naudzubillah.
Kejadian-kejadian itu, jika dirunut, ke mana muaranya? Pacaran. Ya pacaran kelewatan.
Orang pacaran itu awalnya jauh-jauhan, terus dekat-dekatan, kemudian pegang-pegangan, peluk-pelukan, lantas dibisiki setan, terjadilah musibah memilukan.
Para ulama menyebut, jika nafsu syahwat sudah diubun-ubun, akal sehat terpenjarakan. Yang ada sekadar pikiran kenikmatan, tanpa ada akal sehat tentang akibat.
Akhirnya, hamil, aborsi. Si wanita tak lagi perawan. Padahal orang yang kehilangan keperawanan lewat jalan salah biasanya kehilangan ‘cahaya’ diri. Redup hidupnya redup. Naudzubillah.
Karena itu, mari jaga diri. Di era yang semakin edan ini kita harus bisa bertahan. Untuk siapa? Untuk diri kita sendiri. Untuk masa depan cerah di depan. Untuk kehidupan akhirat nan abadi.
Bismillahirrahmanirrahim. Mari tetadkan dalam hati menjaga diri.
Demikilanlah pesan guru untuk murid, insyaAllah dilanjutkan episode berikutnya. Pesan Guru Untuk Murid



Tidak ada komentar:

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...