Menjadi dokter adalah idaman banyak anak. Beneran. Ketika penulis tanya pada anak-anak SD, mayoritas, utamanya perempuan menjawb : ingin jadi dokter.
Tak tahu alasan pasti mengapa mereka banyak yang bercita-cita menjadi dokter. Beberapa alasan, simeplnya:
1. Dokter, tampilannya terlihat keren. Memakai jas putih nan elegan. Pokoknya top markotop deh.
2. Dokter, profesi mulia. Menolong orang, menyembukan orang: tentu dengan izin dan kuasaNya. Mantap banget pokoknya.
3. Dokter, banyak uangnya. Hehe. Ini bener lho.
Kita bahas poin yang ketiga ya. Dokter banyak duitnya. Benarkah? Dari mana? Ngepet? Ya enggak lah ya.
Dokter yang udah jadi bisa mendapatkan banyak uang lho. Beneran. Dokter yang sudah dapat izin buka praktik bisa dapat pundi dari pasien. Yakin deh, setiap hari ada aja yang berobat.
Kita buat estimemasi ya :
1. Satu kali praktik di pagi hari misal melayani 10-20 pasien. 1 pasien umum misal bayar 40-100 ribu. Kita ambil tengah-tengah 50 ribu, pasien 15. Satu ship pagi 50 ribu x 15 = 600.000. Kalau dua ship, 1,2 juta. Angka itu tentu angka kotor, katakanlah obat 35 %, perawat/asisten 20 %, operasional 20 %, sisa 25 %. Atau seperempat. Seperempat dari 1,2 juta adalah 300 ribu. Kali sebulan = 9 juta. Belum gaji sebagai PNS yang bisa mencapai 5 juta. Plus kalau ada tips lain dari puskesmas misal. Bisa bersih 15 juta perbulan.
Itu baru kisaran kecil lho. Belum kalau dokter TOP. Sehari pasiennya bisa ratusan. Bayaran nya juga mahal.
Mantep nian kan?
Tak salah jika banyak anak yang bermimpi jadi dokter. InsyaAllah hidupnya terjamin. Meski begitu, ternyata kelimpahan itu berbanding lurus dengan “modal” yang harus dikeluarkan. Pertama, modal pintar. Tak sembarang orang lho yang bisa jadi mahasiswa kedokteran. Minimal nilai eksaknya harus mantap. Yang kedua, modal nyali. Jadi (calon) dokter nyalinya harus mantap. Tak takut lihat darah, luka, bahkan mayat. Salah satu tesnya, konon, adalah masuk kamar jenazah malam-malam, sendirian.
Ketiga, dan yang terutama, modal uang. Iya sih ada beasiswa. Tapi ya, tidak semua orang dapat, kan. Kalau lewat jalur reguler, konon masuknya aja, biaya awal bisa 100 juta. Belum biaya kuliah, biaya praktik, biaya hidup, bisa ratusan juta tuh. Makanya gak heran kalau tarif dokter mahal, modalnya juga mahal toh.