15.6.16

Contoh Kultum Ramadan : Pengertian dan Aplikasi Ihsan dalam Kehidupan



 Contoh Kultum Ramadan : Pengertian dan Aplikasi Ihsan dalam Kehidupan


Prito Windiarto
Bismillahirrahmanirrrahim

Assalamu alaikum wr. wb.
Alhamdulillahi robbil alamin wabihi nastainu ala umuri dunya wadin. Assholatu wassalamu ala nabiyina muhammadin Saw. Amma ba’du.

Puji beserta syukur marilah kita limpah curahkan kepada Allah swt. atas nikmatnya yang tiada terhingga. Sholawat dan salam marilah kita sampaikan kepada junjungan alam, nabi kita Muhammad saw.

Bapak ibu, hadirin jamaah shalat isya dan tarawih yang dirahmati Allah. Pada kesempatan kultum kali ini saya akan mengulas sedikit tentang ‘IHSAN’

Ihsan secara bahasa seakar kata dengan ‘hasan’, yang artinya baik atau bagus. Dalam ajaran agama ini, ihsan selalu bergandengan dengan Iman dan Islam.

Pengertian ihsan disampaikan oleh nabi saw. ketika suatu hari beliau ditanya oleh Malaikat Jibril perihal islam, iman, dan ihsan. Dalam hadits panjang tersebut, Rasulullah menjabarkan konsep ihsan.

Nabi mulia bersabda:
AN TA’ BUDALLOHA KAANNAKA TAROHU – FAIN LAM TAKUN TAROHU FAINNAHU YAROKA.

Artinya, bahwasanya ihsan itu, Engkau menyembah/beribadah kepada Allah seolah-olah Engkau melihatNya (Allah).
Jika pun belum bisa melihatNya, maka yakinlah bahwa Ia (Allah) melihatmu. – Hadits Riwayat Muslim.

Maknanya.... Pada tingkatan pertama. Ihsan menuntun kita ketika beribadah seolah-olah kita bisa melihat Allah. Namun tentu saja bukan berarti kita membayangkan wujud dan bentuk Allah. Karena sungguh kita tak akan mungkin mampu membayangkan Zat Yang Maha Mulia.
Pemaknaan di atas hanyalah sebagai tamsil / pengibaratan.
Misalkan dalam kehidupan keseharian. Kita bekerja, sementara di hadapan kita ada pimpinan (kepala) tentu kita akan bekerja dengan semangat. Begitu pula dalam hal ibadah.

Adapun pada tingkatan kedua. Ihsan menuntun kita untuk yakin bahwa Allah melihat kita. Mengawasi segenap tingkah laku dan aktivitas kita.

Hadirin yang berbahagia.
Orang yang memiliki sifat ihsan disebut muhsin. Bagi seorang muhsin akan selalu menyertainya sikap MAIYATULLOH dan MUROQOBATULLOH.

Maiyatulloh maknanya keyakinan bahwa selalu disertai Allah swt. Setiap gerak-geriknya selalu diawasi dan dipantau oleh Allah.

Orang yang memiliki sikap tersebut akan terhindar dari perbuatan tercela dan maksiat. Bagaimana tidak, ketika ada kesempatan berbuat culas pun, mencuri misalnya, saat tak ada manusia yang melihat, ia tak akan melakukan perbuatan itu karena yakin ada zat yang mengawasi, yakni  Allah.
Begitu halnya dalam berbuat kebaikan, sedekah contohnya. Walaupun tak ada orang yang melihat tak masalah, karena Allah Maha Melihat.

Sikap muroqobatulloh (merasa dekat dengan Allah) menjadikan pribadi yang benar-benar menghambakan diri di hadapanNya. Ketika ada masalah menghampiri ia hanya memohon padaNya Yang Maha Kuasa.

Momentum ramadhan kali ini mari kita jadikan tonggak peningkatan kualitas keislaman, keimanan, dan keihsanan kita.
Pada gilirannya peningkatan kualitas itu semoga bisa mengantarkan kita menjadi pribadi taqwa nan fitri.
Sekali lagi, semoga kita menjadi seorang muhsin yang selalu dekat dan merasa diawasi Allah swt.
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kesalahan.
Wassalamu alaikum wr. wb. 

Demikianlah  Contoh Kultum Ramadhan : Pengertian dan Aplikasi Ihsan dalam Kehidupan

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...