Contoh Kultum Ramadan : Pengertian dan Aplikasi Ihsan dalam Kehidupan
Prito Windiarto
Bismillahirrahmanirrrahim
Assalamu
alaikum wr. wb.
Alhamdulillahi
robbil alamin wabihi nastainu ala umuri dunya wadin. Assholatu wassalamu ala
nabiyina muhammadin Saw. Amma ba’du.
Puji
beserta syukur marilah kita limpah curahkan kepada Allah swt. atas nikmatnya
yang tiada terhingga. Sholawat dan salam marilah kita sampaikan kepada
junjungan alam, nabi kita Muhammad saw.
Bapak
ibu, hadirin jamaah shalat isya dan tarawih yang dirahmati Allah. Pada
kesempatan kultum kali ini saya akan mengulas sedikit tentang ‘IHSAN’
Ihsan
secara bahasa seakar kata dengan ‘hasan’, yang artinya baik atau bagus. Dalam
ajaran agama ini, ihsan selalu bergandengan dengan Iman dan Islam.
Pengertian
ihsan disampaikan oleh nabi saw. ketika suatu hari beliau ditanya oleh Malaikat
Jibril perihal islam, iman, dan ihsan. Dalam hadits panjang tersebut,
Rasulullah menjabarkan konsep ihsan.
Nabi
mulia bersabda:
AN
TA’ BUDALLOHA KAANNAKA TAROHU – FAIN LAM TAKUN TAROHU FAINNAHU YAROKA.
Artinya,
bahwasanya ihsan itu, Engkau menyembah/beribadah kepada Allah seolah-olah
Engkau melihatNya (Allah).
Jika
pun belum bisa melihatNya, maka yakinlah bahwa Ia (Allah) melihatmu. – Hadits
Riwayat Muslim.
Maknanya....
Pada tingkatan pertama. Ihsan menuntun kita ketika beribadah seolah-olah kita
bisa melihat Allah. Namun tentu saja bukan berarti kita membayangkan wujud dan
bentuk Allah. Karena sungguh kita tak akan mungkin mampu membayangkan Zat Yang
Maha Mulia.
Pemaknaan
di atas hanyalah sebagai tamsil / pengibaratan.
Misalkan
dalam kehidupan keseharian. Kita bekerja, sementara di hadapan kita ada
pimpinan (kepala) tentu kita akan bekerja dengan semangat. Begitu pula dalam
hal ibadah.
Adapun
pada tingkatan kedua. Ihsan menuntun kita untuk yakin bahwa Allah melihat kita.
Mengawasi segenap tingkah laku dan aktivitas kita.
Hadirin
yang berbahagia.
Orang
yang memiliki sifat ihsan disebut muhsin. Bagi seorang muhsin akan selalu
menyertainya sikap MAIYATULLOH dan MUROQOBATULLOH.
Maiyatulloh
maknanya keyakinan bahwa selalu disertai Allah swt. Setiap gerak-geriknya
selalu diawasi dan dipantau oleh Allah.
Orang
yang memiliki sikap tersebut akan terhindar dari perbuatan tercela dan maksiat.
Bagaimana tidak, ketika ada kesempatan berbuat culas pun, mencuri misalnya,
saat tak ada manusia yang melihat, ia tak akan melakukan perbuatan itu karena
yakin ada zat yang mengawasi, yakni
Allah.
Begitu
halnya dalam berbuat kebaikan, sedekah contohnya. Walaupun tak ada orang yang
melihat tak masalah, karena Allah Maha Melihat.
Sikap
muroqobatulloh (merasa dekat dengan Allah) menjadikan pribadi yang benar-benar
menghambakan diri di hadapanNya. Ketika ada masalah menghampiri ia hanya
memohon padaNya Yang Maha Kuasa.
Momentum
ramadhan kali ini mari kita jadikan tonggak peningkatan kualitas keislaman,
keimanan, dan keihsanan kita.
Pada
gilirannya peningkatan kualitas itu semoga bisa mengantarkan kita menjadi
pribadi taqwa nan fitri.
Sekali
lagi, semoga kita menjadi seorang muhsin yang selalu dekat dan merasa diawasi
Allah swt.
Demikian
kultum yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kesalahan.
Wassalamu
alaikum wr. wb.
Demikianlah Contoh Kultum Ramadhan : Pengertian dan Aplikasi Ihsan dalam Kehidupan