13.7.10

Objek Wisata Air Terjun Curug Tujuh Pesona Surgawi Tatar Galuh







Objek Wisata Air Terjun Curug Tujuh Pesona Surgawi Tatar Galuh
(Sebuah Catatan Perjalanan)

 Pengantar
Nampaknya sektor pariwisata Kabupaten Ciamis terlalu identik dengan pangandaran. Selama ini Pangandaran seolah dimanja sebagai objek wisata andalan. Tapi benarkah hanya Pangandaran (wilayah Selatan Ciamis) saja daya tarik wisata Kabupaten Ciamis.
Sepertinya persepsi itu perlu diluruskan, selain Pangandaran dan objek wisata wilayah selatan lain; Pantai Batu Karas, Green Canyon, Karang Nini, ternyata Kabupaten Ciamis juga menyimpan alternatif obkjek wisata lain yang tak kalah ciamik
Kalau saja kita mau menggeser peta wisata Kabupaten Ciamis, maka kita akan menemukan objek wisata yang tak kalah indah tak kalah menawan.
Sesekali mari kita berwisata ke daerah utara Ciamis, ke Kawali ada kawasan atau Panjalu, misalnya, di Kawali ada kawasan Astana Gede, Eks istana Kerajaan Galuh, di Ciamis ada makam seorang sesepuh penyebar islam, Situ Panjalu dan yang baru saja penulis kunjungi; Objek Wisata Air Terjun Curug Tujuh.

 Perjalanan itu
Penulis berangkat hari Sabtu,26 juni 2010 bersama 4 kawan mahasiswa lain (anggota LDK ) dan Murrobi (ustadz) beserta 2 orang putra - putri beliau.
Kami berangkat sekitar pukul setengah sembilan pagi menggunakan mobil pribadi.
Kami menyusuri Jalur jalan Ciamis-Cirebon namun berbelok di pertigaan menuju Panjalu. Anda yang berniat menggunakan kendaraan umum bisa menumpang kendaraan trayek Ciamis – Panjalu dari depan pasar manis ciamis.
Setelah berkendara sekitar satu jam kami memasuki daerah Panjalu, kemudian di sebelah kiri kami, tertulis plang “Objek Wisata Curug Tujuh” yang ukurannya sedang, kecil malah buktinya kami sempat beranjak terlalu jauh beberapa ratus meter tak melihat plang itu, untunglah akhirnya kami bisa masuk. Itu kekurangan pertama (Fasilitas, Infrastruktur pendukung), dan yang lebih menghenyakan 4 KM jalur yang harus kami tempuh dari jalur utama ternyata jalannya sangat – sangat sempit, belum lagi begitu terjal, dan berlubang.
Selain itu jalannya menanjak dan berkelok – kelok, sangat sulit sekali ketika berpapasan dengan kendaraan lain terutama mobil, jalan ini seperti hanya untuk jalur satu mobil.
Itu kekurangan kedua,
Ah …….. penulis prihatin sekali dengan keadaan ini, kontras dengan fasilitas objek wisata Pangandaran yang memadai, padahal objek wisata ini pun tak kalah cantik kiranya. Masuk lebih dalam menuju puncak, kami disuguh panorama menawan alam pedesaan, sawah yang tertata rapi, terlihat menghijau bergoyang mesra di tiup angin.
Ah…… sungguh keunikan yang cantik, bukit tinggi berbalut kabut, pohon pinus dan pohon rindang lainnya berderet mesra.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 meter kami sampai, Deras air terdengar, hamparan persawahan terlihat jelas. Di pintu pertama mobil harus kami parkir, kembali prihatin, tempat parkir seadanya.
Selanjutnya kami mesti berjalan sekitar 200 meter menuju loket penjualan tiket masuk, kami harus merogoh kocek Rp. 5.000 untuk sekali masuk.
Semua nampaknya akan terbayar lunas, ketika masuk kami disuguhi jajaran pinus, gemercik air, dan udara segar. Kami beranjak menuju puncak, amboi disini juga ada area perkemahan. Ketika tiba di persimpangan sebuah tulisan penunjuk arah berdiri mesra, menunjukan arah ke – 7 Curug dan jaraknya.
Ah……..rasanya kami tak punya cukup waktu menyambangi ke – 7 Curug yang saling berjauhan itu.
Kami memutuskan menyusuri jalan menuju curug satu, beberapa kali kami berpapasan dengan pengunjung lain, jalanan cukup terjal, dan becek, berbagai pohon tumbuh lebat di kanan kiri jalan, sejuk bahkan cenderung dingin , kira-kira 250 meter kami tempuh untuk sampai di curug satu.
Beberapa menit berselang akhirnya kami tiba, Subhanallah kami bertasbih, curug yang sangat indah, mengalir diantara kokoh bebatuan, tingginya lebih dari 50 meter, tinggi sekali, air bening nan dingin menghujam, menghasilkan irama menggetarkan.
Penulis terpana melihat tangguhnya batu tebing dimana air itu mengalir, begitu kokoh, lebih keras dari beton tembok, , seandainya batu itu tidak kokoh niscaya longsor akan menerjang.
Di bawah, air terjun yang jatuh kemudian mengalir menuju sungai, untunglah disana dibuat semacam penahan agar air tak langsung mengalir, ada semacam tembok yang membentuk kolam, beberapa anak riang berenang, di air sejuk nan bersih itu.
Kami sibuk berpose ria, di bawah air terjun, cipratan air bak gerimis mengenai baju kami, setelah lama berpose kami beranjak menuju curug ke – 2. Sekitar 250 meter lagi kami harus berjalan, kini jalan lebih licin dan curam, pengunjung harus berhati – hati agar tidak terpeleset, berbahaya sekali jika jatuh dari jalanan curam ini.
Akhirnya kami tiba di curug (air terjun) ke – 2 tak terlalu tinggi mungkin hanya sekitar 20 meter saja, uniknya aliran air bercabang tiga, aliran dari atas menghujam langsung, cocok untuk pijat refleksi, curug ke – 2 ini tak terlalu banyak dikunjungi wisatawan, mungkin tak se-eksotis curug pertama.
Setelah puas kami kembali, waktu menunjukan pukul setengah dua belas siang, hem…. Lapar,. Akhirnya di sekitar area curug satu kami membuka perbekalan.
Yumi, perut yang kerocongan kami isi, ditemani gemercik air, udara segar, dan suasana damai, eksotisme surgawi yang indah.
Setelah kenyang kami beranjak pulang. Sebelumnya sholat dzuhur di mushola.
Kami belum sempat menyambangi ke tujuh curug, ah kiranya 2 curug tadi mewakili semua, beautiful, wonderful.
Sungguh pengalaman yang menyenangkan.
 Khatimah – Penutup
Telah penulis kemukakan di muka bahwa Ciamis ternyata memiliki potensi wisata yang beragam.. Di selatan dengan eksotisme pantai yang indah, di utara dengan suasana pegunungan pedesaan yang alami.
Namun sayangnya, sepertinya Pemerintahan Kabupaten Ciamis menomorduakan potensi wisata di utara.
Sarana transportasi yang minim, jalan belum di aspal. Selain itu juga fasilitas di tempat wisata seperti tempat parkir, jalur di area wisata, plang dan penunjuk arah, juga promosi.
Sebaiknya Pemerintah Kabupaten Ciamis segera berbenah, mengingat potensi wisata Kabupaten Ciamis yang sebenarnya cukup banyak dan beragam, haruslah ada peningkatan fasilitas dan pelayanan di objek wisata tersebut.Dengan adanya peningkatan fasilitas tentu akan semakin menarik wisatawan yang berkunjung, yang secara tidak langsung akan meningkatkan ekonomi rakyat. obyek wisata ysng ramai dikunjungi akan merangsang peningkatan perekonomisn rakyat sekitar, mereka bisa membuka usaha penginapan, parkir, juga warung penjual makanan.

peningkatan fasilitas di objek wisata daerah utara ciamis penting terlebih karena sebentar lagi Pangandaran (Ciamis Selatan) akan melepaskan diri dari Kabupaten ini .
Bila peningkatan fasilitas itu terhambat, artinya secara tidak langsung PAD Ciamis terhambat bahkan mungkin berkurang.
Saatnya berbenah untuk Ciamis lebih baik, Ciamis mantap.



Rukre-army 5/6-07-10
Penulis adalah mahasiswa Diksatrasia Unigal Ciamis.
Tulisan ini ditujukan untuk mengenalkan obyek wisata alternatif masyarakat ciamis (priangan timur). dan diikutsetakan dalam Awacis blog competition 2010


Keindahan Curug Tujuh







Demikianlah Objek Wisata Air Terjun Curug Tujuh Pesona Surgawi Tatar Galuh

1 komentar:

informasi mengatakan...

bagus akhi

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...