31.1.13

RPP Berkaraker Kelas XII






RPP Berkaraker Kelas XII 

Berikut ini adalah RPP Berkarakter Kelas XII Bagian 1, materi SK ke-1 sampai 3. RPP ini disusun oleh Tim Mahasiswa PPL Universitas Galuh Ciamis Kelas XII SMAN I Baregbeg tahun akademik 2012-2013
Kami memperbolehkan Copy-paste dengan syarat mencantumkan sumber : www.pritowindiarto.blogspot.com
Jika ada komplain silakan email ke pritowindiarto2@gmail.com
Nantikan bagin berikutnya

Tim PPL SMA I Baregbeg
Prito Windiarto, Ima Nur ma'sumah, Ida Rosdiana, Kurniawan, Meida Wibawa Raya, Tatang Tahyudin, Lena Sri Wahyuni, Iman Budiyansyah, Intan Nur Pratiwi, Muhhammad Rizky H, Ramdani Kendarsyah


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMA NEGERI 1 BAREGBEG
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII/1
Aspek                          : Mendengarkan
Alokasi Waktu            : 4 x 45

B. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami informasi dari berbagai laporan

C. KOMPETENSI DASAR
1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan

D. INDIKATOR
·         Mencatat pokok-pokok isi laporan
·         Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat)
·         Menentukan kalimat yang berupa fakta
·         Menentukan kalimat yang berupa opini

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat :
·         Mencatat pokok-pokok isi laporan
·         Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini(pendapat)
·         Menentukan kalimat yang berupa fakta
·         Menentukan kalimat yang berupa opini

F. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
ü  Religius                      
ü  Disiplin
ü  Kesopanan
ü  Berani
ü  Komunikatif

ü  cermat
ü  Aktif
ü  Mandiri
ü  Kerja sama
ü  Kreatif
ü  Kritis
G. DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Fakta dan Opini dalam Laporan Lisan
Laporan merupakan suatu karya yang di tulis untuk dikomunikasikan kepada khalayak umum atau terbatas. Tujuan pembuatan laporan adalah agar khalayak memperoleh informasi yang objektif dan akurat.
Tiga hal dalam laporan yang baik, antara lain:
1.      cara penyajian dan sistematika yang baik,
2.      kelengkapan dan kejelasan isi laporan,
3.      bahasa yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan konotas
Fakta adalah keterangan yang sesuai dengan kenyataan. Cirinya adalah hal yang disampaikan sesuai dengan kenyataan dan dapat dibuktikan kebenarannya. Sementara itu, opini adalah informasi hasil pemikiran, pendapat, dan pendirian seseorang. Jadi, kebenarannya perlu dibuktikan terlebih dahulu. Untuk dapat membedakan fakta dan opini, anda harus berlatih lebih intensif untuk menyimak berbagai laporan lisan.

H. STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Metode  Pembelajaran            : Kooperatif
2.      Pendekatan                 : 4 pilar
3.      Model                          : Topical Review/ Tinjauan Topik

I.     LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
ü Menjawab salam
ü Siswa berdoa
ü Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
ü Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan Inti
ü Tahap Eksplorasi
ü Guru menggali informasi mengenai materi laporan yang berupa fakta dan opini.
ü Guru menyampaikan contoh teks laporan yang berupa fakta dan opini
ü Tahap Elaborasi
ü Siswa membentuk kelompok, masing-masing yang terdiri dari 5-6 orang
ü Guru menyuruh salah seorang siswa membacakan laporan yang akan dibahas
ü Guru meminta siswa untuk mencatat hal-hal penting selama menyimak
ü Guru memberi pertanyaan-pertanyaan dari laporan
Pertanyaan:
ü  Tentukan informasi-informasi yang berupa fakta dan opini dari laporan tersebut!
ü  Apa  yang menarik dari laporan tersebut!
ü Guru meminta setiap kelompok berdiskusi membahas pertanyaan-pertanyaan dari laporan yang di bahas
ü Tahap Konfirmasi
ü Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
3.      Kegiatan Akhir
ü Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
ü Guru menutup pelajaran

J. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Judul buku  : Modul Bahasa Indonesia
Pengarang   : Tim Edukatif HTS
Penerbit      : CV. Hayati Tumbuh Subur
Tahun         : 2012
2. Alat bantu   : -
3. Media          : Teks Laporan media cetak

K. PENILAIAN
1. Tehnik                     : tes tulis
2. bentuk instrumen    : unjuk kerja
3. Kisi-kisi

NO
ASPEK INDIKATOR PEMBELAJARAN
TEKNIK
BENTUK INSTRUMEN
1
2.

3.

4.
Mencatat pokok-pokok isi laporan
Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini(pendapat)
Menentukan kalimat yang berupa fakta
Menentukan kalimat yang berupa opini




Tes tulis



Unjuk kerja

4.    Instrumen
Simak pembacaan laporan berikut, kemudian klasifikasikan informasi yang berupa fakta dan opini!
Telekomunikasi: Makin Murah, Makin Mudah, dan Makin Meriah
....
Senasib dengan Edo, Soleh (53) yang berpropesi tukang urut keliling juga memanfaatkan benar kehadiran handphone yang sudah bisa dibelinya enam bulan lalu. Dengan mematok tarif Rp 25 ribu per jam, dia kini telah mempunyai banyak pelanggan yang suatu saat akan memanggilnya baik lewat sms maupun meneleponnya.
Dalam semalam, jelasnya, minimal empat orang memanggil dia untuk memijat, sehingga minimal dia mendapatkan uang sebesar Rp 100 ribu per malam. Hal yang jarang terjadi saat dia belum memiliki HP.
Edo dan Soleh adalah salah satu contoh kecil pengusaha mikro tanah air yang mendapatkan manfaat dan kemudahan mencari uang setelah tarif telekomunikasi turun. Pemerintah menurunkan tarif telekomunikasi interkoneksi yang mulai berlaku sejak 1 April 2008.
Sebelum ada kebijakan itu, bagi pengusaha mikro macam Edo, HP adalah barang elit yang masih terasa sulit dijangkau. Kini pengguna alat telekomunikasi dengan tarif yang tak membuat kantong jebol ini membuat jumlah pelanggan telekomunikasi makin meluas hingga di pelosok Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informasi, Muhammad Nuh DEA pernah mengatakan, penurunan tarif dilakukan agar masyarakat kalangan menengah bawah bisa ikut menikmati teknologi ini. “Pada intinya agar pengusaha kecil dan mikro juga bisa memanfaatkan ini untuk meningkatkan usahanya,” kata M Nuh.
Jumlah pemilik handphone tahun ini dipastikan melonjak tajam. Akhir tahun ini penetrasi telekomunikasi di Indonesia diperkirakan bakal menembus angka 143 juta nomer aktif, atau sekitar 65 persen dari total penduduk Indonesia. Data per September menunjukan, angka tersebut masih didominasi oleh tiga besar penguasa GSM.
Telkomsel memimpin pasar dengan 65 juta pelanggan, diikuti Indosat yang meraup 35 juta pelanggan dan XL 25 juta pelanggan. Hingga pengujung 2008 ini tingkat pertumbuhan pelanggan secara industri diperkirakan 30 persen. Jumlah operator pun semakin meriah, kini terdapat sebelas perusahaan telekomunikasi berbasis GSM dan CDMA. Setiap provider berlomba-lomba menawarkan tarif yang sangat miring. Perang tarif melalui iklan pun tak dapat dihindari.
Peningkatan drastis terjadi pada waktu bicara pelanggan yang mencapai ratusan persen. Bahkan, PT Excelcomindo Pratama Tbk, meraup perolehan yang terbilang dahsyat, mencapai lebih dari 1.000 persen setelah kebijakan penurunan biaya interkoneksi diberlakukan. Menit percakapan XL hingga dua kwartal lalu meningkat lebih dari 10 kali lipat dari 1,7 miliar menit pada Juni 2007 menjadi 19,3 miliar menit pada Juni 2008.
Pendapatan usaha pun melambung tinggi. Per September 2008, revenue XL mencapai Rp 9,2 triliun, atau naik 60 persen dibanding tahun lalu.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi memperkirakan, pertumbuhan pelanggan akan berlanjut hingga tahun depan. Namun karena murahnya tarif, maka pertumbuhan pendapatan akan melambat.
Hal ini juga diiyakan oleh Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), Merza Fachys. Tingkat pertumbuhan pelanggan 2009 diperkirakan masih mencapai 20 persen, sementara menit pemakaian akan naik empat hingga lima kali lipat dari tahun ini. Pertumbuhan pendapatan diperkirakan flat layaknya tahun ini.
“Tahun ini menjadi tahun bagi pelanggan dari kalangan menegah ke bawah. Karena murahnya, merekapun kini mampu membeli handphone, sebagai akibatnya, selain pelanggan meningkat, percakapan pun melonjak tajam,” kata Merza.
Perang tarif yang marak pada tahun ini akan mulai mereda seiring besaran belanja modal yang menyusut dibandingkan tahun ini. Terlepas dari pendapatan operator telekomunikasi yang mulai datar, pengamatan Telekomunikasi M Hendro Wiyono mengatakan, kebijakan penurunan tarif interkoneksi sangat menguntungkan masyarakat Indonesia. Terutama bagi masyarakat kalangan menegah bawah kini bisa mempergunakan layanan telekomunikasi untuk kepentingan mereka.
“Kebijakan ini mengena bagi masyarakat. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat kalangan mengah bawah dan di pelosok tanah air bisa memanfaatkannya,” kata Hendro.
Murahnya biaya telekomunikasi kini membuat pengusaha mikro semacam Edo dan Soleh bisa berkomunikasi dengan para pelanggan untuk mengembangkan usahanya.
Sumber : Kompas.com, Senin, 22 Desember 2008
5.    Soal
·  Tentukan informasi-informasi yang berupa fakta dan opini dari laporan tersebut!
6.    Kunci Jawaban
·    Paragraf 1
ü  Kalimat 1 : fakta
ü  Kalimat 2 : fakta
·    Paragraf 2
ü  Kalimat 1 : opini
ü  Kalimat 2 : fakta

·    Paragraf 3
ü  Kalimat 1 : fakta
ü  Kalimat 2 : fakta

·    Paragraf 4
ü  Kalimat 1 : fakta
ü  Kalimat 2 : fakta
·    Paragraf 5
ü  Kalimat 1 : opini
ü  Kalimat 2 : opini
·    Paragraf 6
ü  Kalimat 1 : opini
ü  Kalimat 2 : opini
ü  Kalimat 3 : fakta
·    Paragraf 7
ü  Kalimat 1 : fakta
ü  Kalimat 2 : opini
ü  Kalimat 3 : fakta
ü  Kalimat 4 : fakta
ü  Kalimat 5 : fakta
·    Paragraf 8
ü  Kalimat 1 : fakta
ü  Kalimat 2 : fakta
ü  Kalimat 3 : fakta
·    Paragraf 9
ü  Kalimat 1 : fakta
ü  Kalimat 2 : fakta
·    Paragraf 10
ü  Kalimat 1 : opini
ü  Kalimat 2 : fakta
·    Paragraf 11
ü  Kalimat 1 : fakta
ü  Kalimat 2 : opini
ü  Kalimat 3 : opini
·    Paragraf 12
ü  Kalimat 1 : opini
ü  Kalimat 2 : opini
·    Paragraf 13
ü  Kalimat 1 : fakta
ü  Kalimat 2 : opini
ü  Kalimat 3 : fakta
·    Paragraf 14
ü  Kalimat 1 : opini
ü  Kalimat 2 : opini
·    Paragraf 15
ü  Kalimat 1 : fakta

7.    Penskoran
Aspek Penilaian
Bobot
Nilai
Menentukan informasi – informasi yang berupa fakta dan opini dari teks laporan!
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
c.       Tidak tepat


5




Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004








RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMA NEGERI 1 BAREGBEG
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII/1
Aspek                          : Mendengarkan
Alokasi Waktu            : 4 x 45

B. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami informasi dari berbagai laporan

C. KOMPETENSI DASAR
1.2. Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran

D. INDIKATOR
·         Mencatat pokok-pokok isi laporan
·         Memberikan saran untuk perbaikan laporan

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat :
·         Mencatat pokok-pokok isi laporan
·         Memberikan saran untuk perbaikan laporan

F. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
ü  Religius                      
ü  Disiplin
ü  Kesopanan
ü  Berani
ü  komunikatif

ü  cermat
ü  Aktif
ü  Mandiri
ü  Kerja sama
ü  Kreatif
ü  Kritis
G. DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Mengomentari Laporan Lisan dengan Memberikan Kritik dan Saran
Tanggapan itu dapat berupa persetujuan, penolakan, pertanyaan, kritik, atau saran. Tujuan dari tanggapan-tanggapan tersebut adalah sebagai berikut,
1.      Menambah masukan-masukan baru yang belum dilaporkan agar lebih terinci.
2.      Mengamati bagian laporan yang kurang tepat diganti dengan masukan atau saran yang lebih baik(tepat)
3.      Menghilangkan bagian-bagian yang tidak tepat(tidak perlu)
Langkah-langkah dalam memberikan tanggapan sesuai topik yang dibahas,
1.      Catatlah pokok-pokok informasi laporan yang anda simak.
2.      Analisislah pokok-pokok informasi laporan tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, baik pertanyaan fakta, opini, kritis, dan kreatif.
3.      Temukan kekurangan-kekurangan, kelemahan-kelemahan isi laporan, serta temukan ide-ide baru untuk penyempurnaan laporan.
Sementara itu, saat memberikan tanggapan, anda harus menjaga kesantunan, antara lain sebagai berikut,
1.      Sampaikan tanggapan anda, baik pertanyaan, persetujuan, sanggahan, kritik, maupun saran secara objektif sesuai topik yang dibahas.
2.      Sampaikan tanggapan anda secara singkat, padat, jelas, serta didukung data-data(alasan-alasan yang kuat)
3.      Simpulkan tanggapan anda secara santun dan tidak menyinggung perasaan peserta lain.
4.      Sertakan saran serta ide-ide segar anda untuk perbaikan laporan

H. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Metode pembelajaran          : kooperatif
2. Pendekatan                         : 4 pilar
3. Model Pembelajaran           : Topical Review

I.   LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
ü Menjawab salam
ü Siswa berdoa
ü Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
ü Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2.      Kegiatan Inti
ü Tahap Eksplorasi
ü Guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi membacakan teks laporan
ü Guru memberikan teks laporan lisan
Tahap Elaborasi
ü Siswa dibagi berkelompok, masing-masing yang terdiri dari 5-6 orang
ü Guru menyuruh salah seorang siswa membacakan teks laporan yang akan dibahas
ü Guru meminta siswa untuk mencatat hal-hal penting selama menyimak
ü Guru memberi pertanyaan-pertanyaan dari teks laporan
Pertanyaan:
ü  Kemukakanlah kritik dan isi laporan!
ü  Berikanlah saran untuk perbaikan!
ü Guru meminta setiap kelompok berdiskusi membahas pertanyaan-pertanyaan dari laporan yang di bahas
ü Tahap Konfirmasi
ü Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
3.      Kegiatan Akhir
ü Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
ü Guru menutup pelajaran

J. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Judul buku  : Modul Bahasa Indonesia
Pengarang   : Tim Edukatif HTS
Penerbit      : CV. Hayati Tumbuh Subur
Tahun         : 2012
2. Alat bantu   : -
3. Media          : Teks Laporan media cetak

K. PENILAIAN
1. Tehnik                     : tes tulis
2. bentuk instrumen    : unjuk kerja
3. Kisi-kisi
NO
ASPEK INDIKATOR PEMBELAJARAN
TEHNIK
BENTUK INSTRUMEN
1
2.
Mencatat pokok-pokok isi laporan
Memberikan saran untuk perbaikan laporan


Tes tulis

Unjuk kerja

4.    Instrumen
Simaklah pembacaan laporan temanmu berikut ini! Berikan tanggapanmu secara santun!
Greenpeace Temukan Kegiatan Ilegal di Papua Barat
JAKARTA, KAMIS – Greenpeace kemarin mengumumkan bukti kegiatan penebangan ilegal di wilayah pengelolaan hutan (HPH) yang izinnya dibekukan di daerah Kaimana, Papua Barat.
Melalui operasi yang digelar oleh Bareskrim Polri pada bulan Juli lalu dua orang kepala kamp dari PT. Kaltim Hutama dan PT Centrico ditangkap karena melanggar Undang Undang 41/99 tentang Kehutanan, yakni merambah hutan di wilayah terlarang.
“Walaupun kedua izin HPH ini telah dibekukan beberapa tahun yang lalu karena melakukan pelanggaran, kami mendapat bukti bahwa operasi masih berlangsung di lapangan. Dengan demikian kegiatan ini merupakan tindakan melawan hukum atau ilegal. Kami menyaksikan perairan Nabire. Staf BPKH Wilayah X mengkonfirmasi bahwa logpond tersebut adalah milik PT. Kaltim Hutama dan PT. Centrico dan kemungkinan besar kayu-kayu tersebut diambil dari wilayah konsesi kedua perusaahaan tersebut di wilayah kabupaten Kaimana. Ini artinya mereka melanggar hukum karena melakukan kegiatan saat ijinnya dibekukan,” kata Bustar Maitar, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara melalui release resmi yang dikirimkan ke KOMPAS.com.
“ awal bulan lalu tersangka kasus PT Centrico ditemui berjalan bebas di Jakarta, saat seharusnya dia berada dalam tahanan Mabes Polri. Dan saat ini kami menemukan masih berlangsungnya kegiatan di wilayah konsesi PT Kaltim Hutama. Undang – Undang Kehutana adalah kunci bagi perlindungan hutan alam terakhir di Indonesia dan harus dipatuhi dengan baik. Pihak perusahaan harus paham bahwa mereka tidak kebal hukum,” kata Bustar.
Pelayaran kapal greenpeace MV Esperanza di Indonesia mengawali kampanye bertajuk  hutan untuk iklim atau Forest for Climate minggu lalu di Jayapura menyoroti dampak penggundulan hutan (deforestasi) di hutan alam terhadap perubahan iklim global, dan penyusulan keanekaragaman hayati dan penghancuran sumber-sumber penghidupan masyarakat pengguna kekayaan hutan.
Sumber : Kompas.com, Kamis, 16 Oktober 2008
5.    Soal
· Temukanlah permasalahan yang dikemukakan dalam laporan di atas! Berikan tanggapan berupa kritik dan saran!
6.    Kunci Jawaban
·  Permasalahan tindakan melawan hukum atau ilegal.
·  Kritik : janganlah menyalahgunakan kekuasaan, terlebih melanggar hukum yang telah tercantum dalam UUD 45.
·  Saran : taatilah prosedur dalam UUD dan patuhi dengan baik, karena hukum yang berlaku tidak bisa di beli dengan kekuasaan. Tingkatkan kembali keamanan dalam melestarikan budi daya bangsa.
7.    Penskoran
Aspek Penilaian
Bobot
Nilai
Mencatat pokok-pokok isi laporan dan memberikan kritik, saran untuk perbaikan laporan!
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
c.       Tidak tepat


5


Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


A. IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMA NEGERI 1 BAREGBEG
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII/1
Aspek                          : Berbicara
Alokasi Waktu            : 4 x 45

B. STANDAR KOMPETENSI
2. Mengungkapkan gagasan, tanggapan dan informasi dalam diskusi

C. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi

D. INDIKATOR
·         Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis
·         Mengemukakan persetujuan atau penolakan dengan alasan yang logis
·         Mengajukan pertanyaan dan atau persetujuan dengan menggunakan kata sambung dalam kalimat
·         Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat :
·         Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis
·         Mengemukakan persetujuan atau penolakan dengan alasan yang logis
·         Mengajukan pertanyaan dan atau persetujuan dengan menggunakan kata sambung dalam kalimat
·         Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara


F. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
ü  Religius          
ü  Disiplin
ü  Kesopanan
ü  Berani
ü  komunikatif

ü  cermat
ü  Aktif
ü  Mandiri
ü  Kerja sama
ü  Kreatif
ü  Kritis

G. DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Gagasan dan Tanggapan  dengan Alasan Logis dalam Diskusi
Diskusi adalah bertukar pikiran  secara demokratis untuk mendapatkan solusi terbaik terhadap permasalahan yang dibahas. Tujuan diadakan diskusi adalah untuk suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Adapun syarat-syarat diskusi antara lain sebagai berikut.
1.      Ada masalah yang dibicarakan
2.      Ada seseorang yang bertindak sebagai pemimpin diskusi
3.      Ada peserta sebagai anggota diskusi
4.      Setiap anggota mengemukakan pendapatnya dengan teratur
5.      Kesimpulan atau keputusan disetujui semua anggota
Sebagai anggota diskusi yang aktif anda hendaknya selalu mengemukakan tanggapan terhadap pembicara dan menanyakan hal-hal yang belum jelas. Tanggapa tersebut dapat berupa persetujuan, penolakan, sanggahan, kritik, pertanyaan, maupun saran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberi tanggapan antara lain:
1.      Harus didasari sikap berpikir positif dan objektif
2.      Harus disertai alasan yang logis dan objektif
3.      Disampaikan dengan santun dan tidak boleh menyinggung perasaan peserta lain
4.      Disampaikan dengan bahasa yang komunikatif, singkat, dan langsung pada pokok permasalahan
5.      Jika tanggapan berupa kritik solusi untuk menyelesaikan persoalan sebaiknya juga disampaikan
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Metode pembelajaran          : Communicative Learning
2. Pendekatan                         : 4 Pilar Pembelajaran
3. Model Time Token (kartu bicara)

I.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
ü Menjawab salam
ü Siswa berdoa
ü Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
ü Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan Inti
ü Tahap Eksplorasi
ü Guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi menyampaiakan gagasan secara logis
ü Guru dan siswa melakuan tanya jawab mengenai materi yang sedang disampaikan
ü Tahap Elaborasi
ü Siswa masing-masing diberikan 3 kartu bicara. 1 kartu hanya berlaku untuk satu kali bicara dan lama berbicara hanya 30 detik. (banyaknya kartu dan lamanya waktu bicara bisa disesuaikan)
ü Siswa diberi stimulasi berupa cerita berisi masalah yang harus di cari solusinya
ü Siswa mencatat berdasarkan tugas analisis yang diberikan guru
ü Setiap siswa secara bergantian memberi pendapat secara lisan berupa persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat di sertai alasan.
ü Guru menjadi fasilator, siswa yang telah memberikan pendapat diambil kartu bicaranya dan  demikian selanjutnya sampai kartu pada setiap siswa habis.
ü Tahap Konfirmasi
ü Selama proses belajar guru memberi penilaian untuk mengukur keterampilan berbicara siswa
3.      Kegiatan Akhir
ü Siswa menyimak ulasan materi yang telah di pelajari
ü Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
ü Guru menutup pelajaran
J. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Judul buku  : Modul Bahasa Indonesia
Pengarang   : Tim Edukatif HTS
Penerbit      : CV. Hayati Tumbuh Subur
Tahun         : 2012
2. Alat bantu  
3. Media          : buku yang terkait dengan diskusi (berisi masalah)
K. PENILAIAN
1. Tehnik                     : tes lisan
2. bentuk instrumen    : observasi, demonstrasi
3. Kisi-kisi
NO
ASPEK INDIKATOR PEMBELAJARAN
TEKNIK
BENTUK INSTRUMEN
1.


2.

3.

4.
Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis
Mengemukakan persetujuan atau penolakan dengan alasan yang logis
Mengajukan pertanyaan dan atau persetujuan dengan menggunakan kata sambung dalam kalimat
Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara







Tes lisan






Observasi, demonstrasi

4.    Instrumen
Diskusikanlah wacana dibawah ini! Kemukakanlah alasan-alasan yang mendukung tanggapanmu, baik persetujuan, penolakan, saran, maupun kritik!
Industri Telekomunikasi
Dengan tingkatan pertumbuhan yang tinggi didukung kapasitas sumber daya lokal, industri telekomunikasi berpotensi menjadi tumpuan perekonomian nasional. Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh saat membuka Festival Komputer Indonesia dan Indonesia Celluler Show di Jakarta.
“Hanya industri telekomunikasi yang dapat mematahkan anggapan bahwa saat BBM naik harga jual juga naik. Tarif telepon justru turun,” ujar Nuh. Hal tersebut tidak hanya menunjukkan bahwa industri telekomunikasi tidak terpengaruh gejolak pasar namun jua potensinya dalam perekonomian nasional keluarganya.
Pemerintah telah mendorong agar industri telekomunikasi menggunakan konten lokal sedikitnya 30 persen. Industri lokal juga didorong untuk tumbuh dan menjadi pelaku utama untuk memenuhi kebutuhan industri.
“Saya kira secara teknologi kita sudah dapat menguasai tinggal bagaimana membuat produk dalam jumlah massal,” ujar Basuki Yusuf Iskandar, Dirjen Pos dan Telekomunikasi pada kesempatan yang sama. Setelah menggarap konten lokal di industri telekomunikasi, pihaknya akan menggarap indutri pernyiaran.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan yang masih besar, indutri penyiaran tengah didorong untuk bermigrasi ke ranah digital. Di saat yang sama, sumber daya lokal di dorong memenuhi kebutuhan infrastruktur maupun perangkat ke konsumen.
Sumber: Modul Bahasa Indonesia
5.    Soal
·  Temukanlah permasalahan yang dikemukakan dalam wacana di atas! Berikan tanggapan berupa persetujuan, penolakan, kritik, saran!

6.        Jawaban
·  Telekomunikasi di Indonesia berkembang dengan pesat, era digital di depan mata.
· Observasi siswa

8.    Penskoran
Aspek Penilaian
Bobot
Nilai
1.      Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
    c.   Tidak tepat
2.      Mengemukakan persetujuan atau penolakan dengan alasan yang logis
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
c.       Tidak tepat
3.      Mengajukan pertanyaan dan atau persetujuan dengan menggunakan kata sambung dalam kalimat
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
c.       Tidak tepat
4.      Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
c.       Tidak tepat










5





Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013



Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004



























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMAN 1 Baregbeg
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII (dua belas) / 1 (satu)
Aspek                          : Berbicara
Alokasi Waktu            : 2 X 45 Menit (1 kali pertemuan)

B.    STANDAR KOMPETENSI
2. Mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi

C.   KOMPETENSI DASAR
2.2 Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi

D.   INDIKATOR
Mencatat hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan dalam isi buku nonfiksi
Menyampaikan hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan tentang tokoh
Memberikan komentar terhadap isi penyampaian teman

E.    TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mencatat hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan dalam isi buku nonfiksi
Siswa mampu menyampaikan hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan tentang tokoh
Siswa dapat memberikan komentar terhadap isi penyampaian teman

F.    KARAKTER YANG DIHARAPKAN
-Relijius
-Aktif
-Kreatif
-Gemar Membaca
-Berani

G.   DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Untuk dapat memberikan tanggapan terhadap kualitas suatu buku, kita harus membuat ringkasan atau ikhtisar yang merupakan intisari buku. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika membuat intisari buku,
1,  Baca dan catatlah hal-hal pokok yang ada dalam buku!
a.       Catatlah isi pokok buku dalam  ringkasan atau ikhtisar!
b.      Temukan hal-hal yang menarik dalam buku!
c.       Temukan manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dengan membaca buku tersebut untuk diterapkan dalam kehidupan
2. Simpulkan hal-hal yang menarik
a. Buatlah garis besar isi buku  dalam sususnan yang sistematis
b. Pahami rincian-rincian untuk tiap-tiap ide pokok isi buku!
c. Catatlah hal-hal yang menarik dari buku tersebut!
d. Sampaikanlah di depan kelas dengan rasa percaya diri  bahwa apa yang disampaikan adalah penting dan dibutuhkan orang lain
e. Sampaikanlah dengan suara dan intonasi yang tepat disertai gestur yang tepat
f. Samaikan dengan bahasa yang efektif!
3. Mintalah teman-temanmu memberikan penilaian, kritik, dan saran  untuk perbaiakn penampilan dari segi sikap, penampilan, kelancaran dan sistematika penyampaian.

Judul Buku          : Ibdah Sepenuh Hati
Pengarang          : Amru Khalid
Penerbit              : Aqwam
Tebal                     : 296 Halaman

 





H.   STATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model Pembelajaran         : Comunicative Learning
2.      Pendekatan                       : 4 Pilar Pembelajaran
3.      Metode Pembelajaran       : Point Counterpoint

I.  LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
a.       Siswa menjawab salam
b.      Siswa berdoa
c.       Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
d.      Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi sebelumnya yang berkaiatan dengan materi menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel.
e.       Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pembelajaran

2.      Kegiatan Inti
*Tahap Eksplorasi
a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai pengalamannya menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi
b. guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi

*Tahap Elaborasi
a.  Guru menentukan judul buku yang akan dibahas
b. Guru mengelompokan siswa menjadi empat kelompok yang hampir sama jumlahnya
c.  Guru meminta dalam kelompok berdiskusi untuk menyusun intisari buku nonfiksi dengan poin-poin kelebihannya
d. Setelah batas waktu dirasa cukup, guru memimpin diskusi secara pleno. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasi; susuna intisari buku nonfiksinya.
d. Kelompok lain menanggapi hasil susuan  intisari buku nonfiksi, masing-masing kelompok mempertahankan argumentasinya dengan menggunakan alasan yang logis
            * Tahap Konfirmasi
            a. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
            b. Siswa menyimak ulasan materi yang telah dipelajari
             
3.      Kegiatan Akhir
a.       Siswa merefleksikan nilai-nilai dan kebijaksanaan hidup yang bisa dipetik dari pembelajaran
b.      Siswa terus didorong untuk mempelajari menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi
             
J.    ALAT  DAN SUMBER BELAJAR
1.      Sumber buku
Judul buku                        : Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia
Pengarang             : Sunardi, Suharto
Penerbit                 : Pusbuknas
Tahun                    : 2009

2.      Alat bantu             : -
3.      Media                    : Buku Nonfiksi

K.    PENILAIAN
1.      Teknik                               : Tulisan, Lisan
2.      Bentuk Instrumen             : Tagihan Karya, Demonstrasi, Observasi
3.      Kisi-kisi

Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Mencatat hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan dalam isi buku nonfiksi
Tulisan
Tagihan Karya
Menyampaikan hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan tentang tokoh
Lisan
Demonstrasi
Memberikan komentar terhadap isi penyampaian teman
Lisan
Obeservasi

4.      Intrumen               :

Judul Buku          : Profetic Learning
Pengarang          : Dwi Budiyanto
Penerbit              : Pro-u
Tebal                     : 202 Halaman
 





Bentuk Soal
1.      Catatlah hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan dalam isi buku prophetic learning!
2.      Sampaikanlah  hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan tentang tokoh!
3.      Berilah komentar terhadap isi penyampaian teman!

Jawaban
1.      Buku ini memberikan gambaran mengenai bagaimana menjadi muslim pembelajar sesungguhnya. Muslim yang mampu menata dirinya menjadi yang insan yang lebih baik lagi
2.      Dalam buku itu penulis banyak menghadirkan keteladanan tokoh-tokoh mulai dari Nabi Saw juga sahabat-sahabatnya. Mereka adalah para pembelajar muslim sejati.
3.      Bagus, tinggal ditingkatkan lagu. (Performansi)

Penskoran
Nama   : ___________________

ASPEK

RINCIAN
NILAI
KURANG
CUKUP
BAIK
AMAT BAIK
D  (10)
C (15)
B (20)
A (25)


 SIKAP
Terlibat secara aktif dan penuh inisiatif




Prosedural dan kooperatif terhadap aturan main
Memperhatikan dan menghargai pendapat orang lain

BAHASA

Runtut, terstruktur dengan baik




Komunikait (mudah dipahami)
Efektif (singkat dan jelas)
Diksi variatif dan tepat konteks
Baku


KUALITAS PENDAPAT /
GAGASAN
Pembicaraan tidak menyimpang dari topik dan menyasar ke substansi persoalan




Gagasan orisinal dan kreatif (tidak meniru)
Usulan disertai alasan logis/bukti pendukung
Konsisten atas pendapatnya sendiri
Menggunakan referensi/rujukan
JUMLAH SKOR




                                   
                                   
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMAN 1 Baregbeg
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII (dua belas)/1 (satu)
Aspek                          : Membaca
Alokasi Waktu            : 2 X 45 Menit (1 kali pertemuan)

B.     STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami Artikel dan teks pidato

C.     KOMPETENSI DASAR
3.1 Menemukan ide pokok dan  permasalahan dalam artikel

D.    INDIKATOR
Menemukan  ide pokok  tiap paragraf
Menemukan kalimat pendukung ide pokok
Menemukan masalah dalam artikel
            Membahas ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat

E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
Menemukan ide pokok  tiap paragraf
Menemukan kalimat pendukung ide pokok
Menemukan masalah dalam artikel
            Membahas ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat

F.      KARAKTER YANG DIHARAPKAN
-Relijius
-Aktif
-Kreatif
-Gemar Membaca

G.    DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Membaca intensif adalah kegiatan studi saksama, telaah teliti dan penanganan terperinci terhadap suatu bacaan pendek. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pemahaman penuh terhadap permasalahan-permasalahan serta menemukan ide pokok  dalam bacaan tersebut. Setiap wacana pada dasarnya, setiap paragraph memuat satu sub ide pokok wacana yang termuat dalam kalimat utama. Ide-ide pokok ini diperinci oleh beberapa ide penjelas yang tertuang dalam kalimat-kalimat penjelas. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraph diklarifikasikan sebagai berikut.
1.      Paragraf deduktif, letak kalimat utamanya di awal paragraf
2.      Paragraf induktif : latak kalimat utamanya di akhir paragraf
3.      Paragraf campuran : letak kalimat utamanya di awal dan di akhir paragraf
4.      Paragraf deskriptif : semua kalimat memfokus untuk menjelaskan ide pokok yang dibahas

Namun paragraf dapat dikembangkan secara variatif dalam berbagai pola pengembangan. Ada beberapa cara pola pengembangan  paragraaaf, antaraaa lain:
1.      Pola definisi
2.      Sebab-akibat
3.      Umum-khusus
4.      Perbandingan atau pertentangan
5.      Analogi
6.      Pola contoh atau ilustrasi, dan lain-lain
Walaupun artikel ditulis dalam beberapa paragraf dengan pola pengembangan yang bervariatif, ide pokok tetaplah tunggal. Jika ingin menemukan ide pokok artikel, perhatikan  langkah-langkah berikut:
1.      Bacalah keseluruhan isi wacana
2.      Temukan ide-ide pokok tiap paragraph
3.      Rangkailah ide-ide pokok tersebut sehingga diperoleh gambaran isi wacana secara utuh
4.      Temukan ide pokok pada wacana tersebut

Contoh artikel
Diplomasi Flu Burung
Yuny Erwanto
Dosen Fakultas Peternakan UGM

Pemberitaan flu burung yang bertubi-tubi secara nasional di berbagai media cetak telah memberikan kesan betapa berat dan besarnya masalah ini. Masyarakat secara luas diajak untuk khawatir dan takut dengan kasus flu burung ini. Akibatnya tidak hanya dirasakan masyarakat itu sendiri namun dunia peternakan yang dianggap sebagai pembawa wabah ini juga terbebani.
Kasus di Indonesia menunjukkan flu burung justru menimpa banyak orang umum an bukan pekerja kandang. Hal tersebut kalau kita identifikasi lebih lanjut menjadi sebuah pertanyaan besar. Begitu mudahkah virus H5N1 berpindah ke manusia ataukah ada faktor-faktor lain dari kasus kematian manusia sedangkan flu burung hanya menjadi
pendorong ke arah kematian?
Virus ini sebenarnya tidak menjadikan manusia sebagai habitat untuk hidup. Artinya, tumbuh optimalnya pada ayam, itik, dan unggas yang lain. Untuk dapat berpindah ke manusia ini masih menjadi tanda tanya besar apakah melalui perantara atau langsung. Perlu diketahui bahwa virus ini perlu media pelekatan sehingga dia tidak mampu terbang melalui udara langsung masuk ke saluran pernapasan. Melalui menempel di tangan, virus ini kemudian masuk saluran pernapasan. Jadi kekhawatiran yang berlebihan tidak diperlukan selama masyarakat membiasakan membersihkan badannya setelah berhubungan dengan unggas dengan detergen.

Mengapa besar?
Kasus flu burung di negara-negara lain tidak menjadi besar sebagaimana di Indonesia. Ini menarik untuk menjadi bahan pengkajian dan perenungan apakah kebijakan pemerintah sudah benar dalam mengendalikan kasus flu burung atau sebaliknya. Dalam mengendalikan permasalahan ini sebenarnya ada dua permasalahan besar. Pertama adalah masalah teknis penanggulangan dan kedua adalah diplomasi.
Pada era sebelum SBY, walaupun sudah diketahui adanya kasus flu burung, pola penanganannya cenderung hanya dilakukan oleh departemen terkait. Keuntungan yang diperoleh adalah masalahnya tidak sampai muncul di media secara meluas. Kerugiannya adalah dananya sangat terbatas, sehingga penyelesaiannya tidak tuntas.
Pada era pemerintahan SBY, presiden ditarik untuk ikut menyelesaikannya. Dengan naiknya kasus flu burung kepada RI 1 maka mau tidak mau pemberitaan kasus flu burung menjadi berita yang besar. Sehingga setiap sakit flu disertai demam dan sesak selalu dihubungkan dengan flu burung walaupun belum positif terkena virus H5N1. Akibatnya, masyarakat makin khawatir.
Padahal permasalahan di daerah tropis seperti Indonesia penyakit infeksi saluran pernapasan menduduki peringkat yang tinggi. Akibatnya yang menjadi pendiagnosis adalah masyarakat umum dan media massa dengan menanyakan ke sana kemari. Karena belum pasti, akhirnya diberitakan sebagai suspect flu burung. Tentu hal tersebut tidak menyelesaikan masalah namun justru merugikan dalam pola penanggulangan dan pengendalian flu burung secara nasional.
Di samping kerugian tentu ada keuntungan-keuntungan yang diperoleh misalkan kucuran dana dari dunia internasional sehingga menjadi pekerjaan besar dan proyek besar bagi instansi dan orang-orang tertentu. Dana yang besar juga bermanfaat untuk menanggulangi flu burung secara menyeluruh dan berkesinambungan. Sayang, sampai saat ini masalah flu burung belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Diplomasi dan langkah teknis
Untuk itu ada dua pendekatan yang seharusnya dapat segera dilakukan pemerintah, yaitu satu sisi dengan diplomasi flu burung dan sisi yang lain penanggulangan teknis oleh departemen terkait. Langkah diplomasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan harusnya oleh SBY atau JK karena masalahnya sudah sedemikian membesar adalah segera memberikan informasi bahwa flu burung bukanlah masalah besar dan cara penularannya ke manusia tidak mudah.
Kasus kematian di dunia yang masih berkisar 150 masih sangat jauh disbanding kematian manusia karena HIV yang di Amerika saja mencapai 18.017 orang pada tahun 2003 dari 43.171 pasien HIV. SBY harus menyuarakan di forum internasional bahwa Indonesia mampu secara mandiri menanggulangi kasus flu burung. Indikasi yang terjadi dengan kasus flu burung diangkat ke dunia internasional agar ’dikasihani’, menjadikan kasus tersebut betul-betul menakutkan dan mengkhawatirkan.
....
Republika, 3 Februari 2007

                        Disadur dari buku Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program IPA dan IPS)

H.    STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model Pembelajaran         : Comunicative Learning
2.      Pendekatan                       : 4 Pilar Pembelajaran
3.      Metode Pembelajaran       : Cooperative  Script

I.       KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
a.       Siswa menjawab salam
b.      Siswa berdoa
c.       Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
d.      Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi sebelumnya yang berkaiatan dengan materi menemukan ide pokok dan  permasalahan dalam artikel
e.       Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pembelajaran

2.      Kegiatan Inti
*Tahap Eksplorasi
a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai pengalamannya menemukan ide pokok dan  permasalahan dalam artikel
b. guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel

*Tahap Elaborasi
a.  Guru mengelompokan terdiri dari dua siswa berpasangan
b. Guru meminta siswa mempelajari artikel dan menemukan ide pokok dan permasalahan  artikel tersebut
c. Guru meminta siswa berbagi peran. Siswa pertama berperan sebagai pembicara dan siswa yang lain sebagai pendengar. Siswa yang berperan sebagai pembicara membacakan teks artikel dengan mengemukakan ide-ide pokok dan permasalahan, sedangkan pendengar bertugas menyimak, mengoreksi, mengungkapkan pendapat
d. Guru meminta siswa berganti perasn. Siswa yang semula jadi pembicara menjadi pendengar, begitu sebaliknya
            * Tahap Konfirmasi
            a. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
            b. Siswa menyimak ulasan materi yang telah dipelajari
             
3.      Kegiatan Akhir
c.       Siswa merefleksikan nilai-nilai dan kebijaksanaan hidup yang bisa dipetik dari pembelajaran
d.      Siswa terus didorong untuk mempelajari materi menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel.
             
J.       ALAT  DAN SUMBER BELAJAR
4.      Sumber buku
Judul buku                        :  Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia
Pengarang             : Suhendi, Suharto
Penerbit                 : Pusbuknas
Tahun                    : 2009

5.      Alat bantu             :  -
6.      Media                    : Contoh Artikel

K.    PENILAIAN
1.      Teknik                               : Tulis, Lisan
2.      Bentuk Instrumen             : Tagihan Karya, Demonstrasi
3.      Kisi-kisi                             :

Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
·         Menemukan ide pokok  tiap paragraph
Tulisan
Tagihan Karya
·         Menemukan kalimat pendukung ide pokok
Lisan
Demonstrasi
·         Menemukan masalah dalam artikel
Lisan
Demonstrasi
·         Membahas ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat
Lisan
Demonstrasi

4.      Intrumen               :
Pemerintah, kata Dodi, mendorong sebuah mekanisme agar penulis atau penerbit mengalihkan hak ciptanya. Dia mengatakan, pemerintah akan membeli hak cipta sehingga setiap orang dapat menggandakan dan menayangkan di website tanpa takut dikatakan pembajak. Niat ini dianggapnya bagus. ”Supaya tidak ada sekat-sekat ekonomi, sehingga tidak ada seorang guru sekolah dasar kesulitan membeli buku,’’ katanya.
Dengan ide ini, Dodi melanjutkan, penerbit akan tetap tumbuh dengan menjual hak ciptanya. Penerbit dapat melakukan seleksi terhadap buku-buku terbaik dan layak pakai untuk dijual kepada pemerintah. Alternatifnya, pemerintah tetap dapat menjual sendiri buku-buku terbitannya.
Selain itu, pengalihan hak cipta tersebut merupakan suatu bentuk penghargaan, sekaligus kebanggaan bagi penulis buku. ”Penulis menjadi terangsang untuk membuat buku yang bagus dan tetap merasa terlindungi hak-haknya, serta tidak merasa dirugikan,’’ tuturnya.
Menurut Dodi, akses dapat dilakukan dalam bentuk soft copy, download dari internet, dan sebagainya. Setiap orang yang mengakses tidak usah kuatir melanggar hak cipta karena hak cipta sudah dibeli oleh pemerintah. ”Pemda dan sekolah juga bisa memfotokopi atau mencetak sendiri buku itu tanpa lewat penerbit dan tanpa takut kena pembajakan,’’ tuturnya. Namun dia menegaskan, naskah teks hanya boleh diakses secara gratis, tidak untuk diperjualbelikan.
Republika, 21 Januari 2007
-Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program IPA dan IPS)

Bentuk Soal :
1.      Temukanlah  ide pokok  tiap paragraf!
2.      Temukanlah  kalimat pendukung ide pokok!
3.      Temukanlah  masalah dalam artikel!
4.      Bahaslah  ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat!

         Jawaban :
1.a. Ide pokok paragraf 1 : Pemerintah, kata Dodi, mendorong sebuah mekanisme agar penulis atau penerbit mengalihkan hak ciptanya
Penskoran
            b. Paragraf 2 : Dengan ide ini, Dodi melanjutkan, penerbit akan tetap tumbuh dengan menjual hak ciptanya
            c. Paragraf 3 : pengalihan hak cipta tersebut merupakan suatu bentuk penghargaan, sekaligus kebanggaan bagi penulis buku
            d. Paragraf 4 : Menurut Dodi, akses dapat dilakukan dalam bentuk soft copy, download dari internet, dan sebagainya

2.      Dia mengatakan, pemerintah akan membeli hak cipta sehingga setiap orang dapat menggandakan dan menayangkan di website tanpa takut dikatakan pembajak.
3.      Masaklahnya adalah pembelian hak cipta oleh pemerintah. Tujuannya agar buku-buku itu bisa diakses secara gratis oelh siapapun : ”Supaya tidak ada sekat-sekat ekonomi, sehingga tidak ada seorang guru sekolah dasar kesulitan membeli buku,’’
4.      Ide tersebut menurut saya bagus. Meminimalisir pembajakan sekaligus menghadirkan buku berkualitas gratis. Sehingga semua lapisan masyarakat  dapat mengaksesnya

No
Nama
Pelafalan
(B/C/K)
Intonasi
(B/C/K)
Sikap
(B/C/K)


























B : Baik – Skor 3
C : Cukup – Skor 2
K : Kurang – Skor 1
Nilai : Skor yang diraih    X 100
            Skor maksimal

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis, Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMAN 1 Baregbeg
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII (dua belas) / 1 (satu)
Aspek                          : Membaca
Alokasi Waktu            : 2 X 45 Menit (1 kali pertemuan)

B.     STANDAR KOMPETENSI
3. Membaca artikel dan  teks pidato

C.     KOMPETENSI DASAR
3.2. Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat

D.    INDIKATOR
Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi penting 
Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi pendukung
Membacakan teks pidato dengan  intonasi dan ekspresi yang tepat
Menanggapi pembacaan teks pidato

E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi penting 
Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi pendukung
Membacakan teks pidato dengan  intonasi dan ekspresi yang tepat
Menanggapi pembacaan teks pidato

F.      KARAKTER YANG DIHARAPKAN
-Relijius
-Aktif
-Kreatif
-Gemar Membaca

G.    DESKRIPSI  MATERI PEMBELAJARAN
Membaca pidato artinya berpidato dengan menggunakan teknik membaca naskah. Agar tempil memukau saat berpidato, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
1.      Persiapan naskah pidato
a.       Tampilkan sesuatu yang baru dalam hal materi dan teknik
b.      Gunakan bahasa yang bervariatif dan diksi yang sesuai dengan kondidi audien
c.       Susun teks pidato secara lengkap, sistematis, dan inovatif

2.      Menandai naskah pidato
a.       Tandailah bagian penting (pokok) yang perlu mendapatkan jeda, nada, tekanan, dan tempo
b.      Tandailah bagian unsur penjelas

3.      Penampilan pidato
a.       Persiapan fisik, mental, rasa percaya diri, sopan, dan berwibawa
b.      Bacalah teks pidato dengan penuh irama, nada, jeda serta pelafalan yang tepat
c.       Ekspresi wajah tidak terpaku pada teks
d.      Berilah tekanan  khusus pada kata, frase, atau kaliamat yang menjadi kata kunci

4.      Menutup pidato
a.       Tutuplah pidato dengan sesuatu yang berkesan bagi pendengar
b.      Tampil mengakhiri pidato dengan penuh wibawa dan ketenangan



Contoh teks pidato

Assalammulaikum wr. wb.
Salam sejahtera.
Saudara-saudara, para hadirin yang berbahagia, puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada makhluk-makhluk-Nya. Dalam kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang lingkungan hidup.
Saudara-saudara.
Dengan melihat dan merasakan keadaaan lingkungan sehari-hari, baik langsung maupun melalui media massa, kita layak meyakini bahwa pemerintah negara ini, negara kita, masih belum menunjukkan kinerja optimal dalam mengelola lingkungan hidup, terutama di kota-kota besar. Tingginya polusi udara, krisis air bersih, bencana banjir, penumpukan sampah, pencemaran lingkungan, serta lemahnya penegakan hukum, masih menjadi catatan serius yang harus dibenahi segera.
Pemerintah berkewajiban, baik secara politis, ekonomis, maupun sosial memerhatikan hak rakyat soal lingkungan hidup yang sehat, demi terwujudnya pembangunan yang adil dan manusiawi bagi seluruh rakyat, tanpa membedakan struktur kelas. Masalah mengelola lingkungan, saat ini kesadaran masyarakat dan pejabat belum tumbuh sempurna. Belum ada keharmonisan antara program pemerintah dan sikap masyarakat. Sikap dan tindakan mereka, pemerintah dan masyarakat, dalam upaya bersama-sama mengelola lingkungan di daerah sekitarnya sangat minim. Pemikiran sejumlah masyarakat masih terbatas kepentingan mengisi perut sehingga persoalan lingkungan hidup belum disikapi secara penuh. Sangat mudah kita lihat bagaimana warga masyarakat membuang sampah di sembarang tempat, menutup tanah dengan semen rapat-rapat, dan menebang pepohonan, sekecil apa pun pepohonan itu, dengan seenaknya.
Saudara-saudara.
Selain rendahnya kesadaran mengelola lingkungan, juga terjadi stagnasi pengelolaan limbah, baik limbah rumah tangga maupun industri. Limbah masih saja dibuang ke sungaisungai, tanpa ada upaya pengolahan yang optimal. Sampai saat ini, pemerintah masih lebih banyak menghabiskan tenaganya untuk membuat perencanaan pengelolaan lingkungan, tetapi lemah dan tergopoh-gopoh dalam dalam hal implementasi. Parahnya, kelemahan dalam hal political will itu dibarengi rendahnya pengucuran anggaran.
Keadaan itu menjadi ironis jika dihubungkan dengan adanya kementerian lingkungan hidup. Timbul pertanyaan, apa yang dikerjakan dan dikemanakan dana di departeman itu? Karena itu, sebaiknya kementerian atau instansi ini perlu mendapatkan kewenangan penuh menangani isu lingkungan hidup baik skala nasional maupun regional. Di sinilah dibutuhkan keberpihakan politik agar setidaknya, anggaran yang tersedia diarahkan ke upaya perbaikan lingkungan hidup.
Disadur dari Buku Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia

H.    STATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model Pembelajaran         : Comunicative Learning
2.      Pendekatan                       : 4 Pilar Pembelajaran
3.      Metode Pembelajaran       :  Artikulasi

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
a.       Siswa menjawab salam
b.      Siswa berdoa
c.       Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
d.      Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi sebelumnya yang berkaiatan dengan materi menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel.
e.       Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pembelajaran

2.      Kegiatan Inti
*Tahap Eksplorasi
a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai pengalamannya menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel.
b. guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai penulisan menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel.
*Tahap Elaborasi
                   a. Guru membentuk kelompok siswa masing-masing terdiri dari 4-5 orang
b. Guru membagikan teks pidato, siswa menadai teks pidato, mana bagian pokok dan bagian penjelas
c. Guru meminta satu kelompok maju, masing-masing siswa secara bergiliran membaca nyaring teks pidato. Siswa dari kelompok lain memperhatikan intonasi pembacaan teks pidato
d. Siswa dari kelompok lain mengomentari pembacaan teks pidato kelompok yang tempil (begitu secara bergantian)
e. Guru melakukan proses penilaian kemampuan membaca siswa
            * Tahap Konfirmasi
            a. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
            b. Siswa menyimak ulasan materi yang telah dipelajari
             
3.      Kegiatan Akhir
a.       Siswa merefleksikan nilai-nilai dan kebijaksanaan hidup yang bisa dipetik dari pembelajaran
b.      Siswa terus didorong untuk mempelajari materi menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel.

J.       ALAT  DAN SUMBER BELAJAR
1.      Sumber buku
Judul buku                        : Modul Bahasa Indonesia Kelas XII
Pengarang             : Tim Edukatif
Penerbit                 : CV. Hayati Tumbuh Subur
Tahun                    : 2012
2.      Alat bantu             : Pulpen
3.      Media                    : Naskah pidato


K.    PENILAIAN
1.      Teknik                               : Teks tertulis, tes lisan
2.      Bentuk Instrumen             : Tagihan hasil karya
3.      Kisi-kisi                             :

Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
·         Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi penting 
Tulisan
Tagihan Karya
·         Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi pendukung

Tulisan
Tagihan Karya
·         Membacakan teks pidato dengan  intonasi dan ekspresi yang tepat
Lisan
Demonstrasi
·      Menanggapi pembacaan teks pidato
Lisan
Observasi

4.      Intrumen               :

                                               Pidato Menteri Pendidikan Nasional
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2003.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Saduara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai!
Sejak kelahiran tokoh perintis pendidikan nasional kita Ki Hadjar Dewantara, tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, maka setiap tanggal 2 Mei bangsa Indonesia, khususnya kalangan masyarakat pendidikan, memperingati Hari Pendidikan Nasional itu. Dan tema yang kita angkat adalah Dengan Semangat Hardiknas Kita Mantapkan Sistem Pendidikan Nasional dalam Rangka Membangun Manusia Indonesia yang Berkualitas. Pembangunan pendidikan nasional pada hakikatnya merupakan proses yang tidak berakhir serta bergerak secara dinamis sejalan dengan perkembangan zaman. Jauh sebelum Indonesia merdeka, para pejuang dan perintis kemerdekaan telah memulai meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional. Mengingat pendidikan nasional itu mempunyai peran strategis bagi terwujudnya masyarakat, bangsa dan Negara yang berjiwa nasional. Karena dasar pembangunan masyarakat yang nasional adalah pendidikan yang nasional.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai!
Selama 57 tahun lebih bangsa Indonesia merdeka upaya untuk memperbarui sistem pendidikan nasional terus dilakukan agar mampu menjawab berbagai perubahan, terutama perubahan global internasional yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada era reformasi sekarang ini bangsa Indonesia dihadapkan kepada tiga tuntutan mendasar di bidang sistem pendidikan nasional. Pertama, memperkuat hasil-hasil yang telah dicapai selama 57 tahun lebih merdeka; kedua, mengantisipasi era global pendidikan; ketiga, mewujudkan otonomi dan demokratisasi serta partisipasi maupun tuntutan masyarakat dan peserta didik. Menyadari hal itu, yang sekaligus sebagai wujud pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional 2000–2004, di bidang pendidikan, pemerintah telah menempuh berbagai langkah strategis terutam untuk mengembangkan suatu orientasi pendidikan yang berbasis masyarakat luas (Broad Base Education) dengan penekanan pada kecakapan/kesiapan untuk hidup (life skills). Orientasi ini sangat penting dan mendesak, mengingat 70% lebih peserta didik kita memerlukannya, terutama bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan yang putus sekolah.
Khusus tentang sistem pendidikan nasional itu sendiri, juga diperlukan pembenahan lebih mendasar. Oleh karena itu, pembahasan Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang kini ditangani oleh Panitia Kerja DPR dan pemerintah merupakan bagian penting untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional yang kokoh bagi kepentingan masa depan bangsa dan negara. Hal ini sejalan dengan semangat dan citacita reformasi sebagaimana yang diamanatkan
dalam amandemen Undang-Undang Dasar 1945.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai!
Proses penyusunan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional memang bersifat terbuka. Artinya, dapat mewadai seluruh aspirasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat yang sangat majemuk ini. Mengingat pendidikan mempunyai peranan penting untuk membentuk akhlak serta budi pekerti mulia dan dalam mencerdaskan bangsa serta untuk menanamkan ideologi dalam proses integrasi nasional, maka seluruh isi, jiwa serta semangat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang akan datang harus mampu membingkai peranan tersebut. Dengan demikian perbedaanperbedaan yang ada dan muncul di tengah-tengah pembahasan Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sekarang ini hendaknya tidak disertai sikap apriori serta berkepanjangan, tetapi justru dalam semangat .

Bentuk soal
1.      Tandailah bagian-bagian yang merupakan informasi penting !
2.      Tandailah bagian-bagian yang merupakan informasi pendukung!
3.      Bacalah teks pidato dengan  intonasi dan ekspresi yang tepat !
4.Tanggapilah  pembacaan teks pidato

Jawaban :
1.Teks ditandai dengan warna biru
2.Teks ditandai dengan warna orange
3.Demonstrasi
4.Observasi (Misal, dari segi intonasi sudah bagus, namun ekspresinya perlu diperlihatkan lagi)


Penskoran
No
Nama
Pelafalan
(B/C/K)
Intonasi
(B/C/K)
Sikap
(B/C/K)

























B : Baik – Skor 3
C : Cukup – Skor 2
K : Kurang – Skor 1

Nilai : Skor yang diraih    X 100
            Skor maksimal

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis, Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004


















Tidak ada komentar:

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...