CPNS Challenge :
Mencoba Peruntungan
CPNS Challenge : Mencoba Peruntungan
Tahun 2018 ini adalah kali ke tiga bagiku mengikuti seleksi
CPNS. Sebelumnya di tahun 2014 dan 2017 yang berujung dengan kebelumberhasilan.
Tahun ini, bismillah mencoba kembali. Kesempatan seleksi
CPNS tidak datang setiap tahun. Belum tentu tahun-tahun berikutnya akan datang lagi.
Isu penerimaan CPNS sudah beredar sejak awal tahun. Namun
nyatanya baru benar-benar fiks di bulan Agustus. Pada kesempatan 2014 instansi
yang saya coba jajal adalah Pemerintah Kabupaten Pangandaran, formasi guru Bahasa
Indonesia SMP. Sayang kalah di tahap seleksi administrasi. Syukurlah, di tahun
itu ada dua teman seangkatan, teh Eva dan The Lina yang lolos. Pada tes 2017,
instansi yang dipilih adalah Badan Bahasa Kemdikbud, formasi peneliti ahli
pertama. Sudah sampai di tahap SKD. Lolos nilai ambang batas (passing grade)
tapi kalah di peringkat (ranking).
Maka di tes 2018 ini bertekad untuk menebus
kebelumberhasilan di dua kesempatan sebelumnya.
Bismillah harus lebih baik.
Usaha dan doanya harus ditingkatkan.
Saya dan istri mendaftar di instansi yang sama : Pemerintah
Kota Banjar. Sama-sama formasi Guru Bahasa Indonesia ahli pertama. Hanya beda
lokasi formasi, saya memilih SMPN 4 Banjar, sementara istri SMPN 5 Banjar.
Karena saat itu belum ada laptop, kami mendaftar di warnet.
Sekitar awal Oktober. Foto pakai HP. Ganti background di warnet. Untunglah
orang tua memberi “modal” untuk persiapan.
Saya print beberapa materi SKD. Membaca buku. Latihan. Juga
mengunduh aplikasi di Play Store. Berusaha menyisihkan waktu untuk belajar. Mencoba
memenuhi target.
Medio akhir Oktober tes SKD. Tempat pelaksanaannya di Gedung
Serba Guna Bale Kota Tasikmalaya. Alhamdulillah bisa dijangkau dengan
berkendara sepeda motor sekitar 1,5 jam dari Kota Banjar. Saya tes hari Senin,
Sesi 5, Sesi sore… Setelah mengantre, mengikuti serangkaian prosedur, mulai tes
pukul 17.00 an.
Tentu bukan waktu yang ideal. Saat konsentrasi tidak sebaik
di pagi hari. Belum juga perut yang lumayan melilit karena kurang asupan
makanan. Bismillah. Tes dimulai.
SKD tahun ini yang menjadi “momok” adalah bagian TKP (Tes
Karakteristik Pribadi). Banyak yang tergelincir di sana. Maka saya utamakan
bagian itu. Porsi waktu diberikan lebih. Dibaca teliti. Sampai yakin.
InsyaAllah bisa lulus passing grade.
Nyatanya?
Nilai TKP 133. Kurang 10 poin. Lemas. Galau.
Tapi sedikit “berlapang hati” karena ternyata banyak teman
senasib sepenanggungan. Di sesi itu hanya 2 orang yang lolos PG, dari sekitar
360 peserta. Nyatanya, dari 4000an pelamar CPN Kota Banjar, yang lolos PG hanya
200 orang. Secara nasional hanya 4 % yang lolos PG.
Saya berhusnuzhan. Jika sudah nasib dan takdirnya,
insyaAllah takkan ke mana. Alhamdulillah PermerPAN RB turun. Menyiasati
banyaknya formasi yang kosong. Ada kebijakan peringkat (ranking)
Ternyata, ada keajaiban…. Alhamdulillah P2/L. Senang karena diberi
kesempatan.
Di sisi lain, saya juga ikut nyesek melihat fakta kawan yang
tidak lolos, apalagi dengan selisih tipis. Kurang 1 poin. Semoga Allah gantikan
dengan rezeki lainnya, ya…
Status P2/L membuat saya mendapat kesempatan ke tahap SKB
(Seleksi Kompetensi Bidang). Pelaksanaanya 8 Desember 2018 di lokasi yang sama
seperti SKD.
Bismillah. Dua kompetitor ternyata masih ada “hubungan”
dengan saya. Pak Ar.., adalah kawan lama di GO Banjar. Mas An.. kakak kelas di
Unigal. Kami mencoba berkompetensi secara sehat.
Hasilnya?
Di pengumuman integrasi SKD + SKB tanggal 27 Desember ini Alhamdulillah dapat P2/L.
Kembali ke judul: Mencoba Peruntungan.
Ya, saya termasuk yang percaya adanya teori keberuntungan.
Ada adagium “Orang bodoh kalah oleh orang cerdas. Orang
cerdas kalah oleh orang bejo (beruntung)”
Maka saya tak alergi jika ada yang berkomentar, ah dia mah dapet
juga cuma beruntung aja.
Ya betul. Saya beruntung.
Meski begitu, saya tidak setuju pendapat “beruntung sama
dengan malas”. Tidak!
Keberuntungan justru hadir karena kerja keras.
Pertolongan Allah datang atas ikhtiar dan doa yang
dipanjatkan.
Allah melihat usaha kita.
Allah melihat doa kita.
Allah menurunkan keberuntungan pada orang yang memang layak
mendapatkannya.
So, mari kita berusaha dan berdoa. Semoga keberuntungan dan
keberkahan menghampiri. Aamiin.
***
Kisah / Tulisan ini adalah bagian dari CPNS Challenge .
Dimaksudkan, semoga bisa memberikan inspirasi. Bukan bermaksud pamer, ujub,
apalagi sombong. Naudzubillah.
Kami mengajak teman-teman yang lulus maupun belum lulus CPNS
untuk menuliskan kisahnya. Semoga bisa menjadi inspirasi dan memberikan
semangat bagi yang lain.
***
Saya (Prito Windiarto), menantang kang @Justang , Mba @Atin,
dan yang lainnya (maaf jika tak termention) untuk mengikuti #CPNSChallenge ini.
Jangan lupa sertakan hastag (tagar) dan fotonya ya…