15.3.13

RPP Berkaraker Kelas XII (Bagian ke-6)






RPP Berkaraker Kelas XII (Bagian ke-6) 
Berikut ini adalah RPP Berkarakter Kelas XII Bagian 6, materi SK ke-14 sampai 15. RPP ini disusun oleh Tim Mahasiswa PPL Universitas Galuh Ciamis Kelas XII SMAN I Baregbeg tahun akademik 2012-2013
Kami memperbolehkan Copy-paste dengan syarat mencantumkan sumber : www.pritowindiarto.blogspot.com
Jika ada komplain silakan email ke pritowindiarto2@gmail.com
Nantikan bagian berikutnya

Tim PPL SMA I Baregbeg
Prito Windiarto, Ima Nur ma'sumah, Ida Rosdiana, Kurniawan, Meida Wibawa Raya, Tatang Tahyudin, Lena Sri Wahyuni, Iman Budiyansyah, Intan Nur Pratiwi, Muhhammad Rizky H, Ramdani Kendarsyah.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMA N 1 Baregbeg
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII / 2
Aspek                          : Berbicara
Alokasi waktu             : 2 X 45 Menit

B.     STANDAR KOMPETENSI
14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama

C.     KOMPETENSI DASAR
14.1 Membahas ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam

D.    INDIKATOR
·         Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam
·         Membacakan gurindam
·         Mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
·         Membicarakan pesan-pesan yang terkandung dalam gurindam

E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat:
·         Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam
·         Membacakan gurindam
·         Mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
·         Membicarakan pesan-pesan yang terkandung dalam gurindam

F.      KARAKTER YANG DIHARAPKAN
·         Religius
·         Disiplin
·         Kesopanan
·         Berani
·         Komunikatif
·         Cermat
·         Aktif
·         Mandiri
·         Kerjasama
·         Kreatif
·         Kritis

G.    DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Berikut beberapa hal tentang gurindam:
1.      Perihal gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang berisi nasihat, petuah, ajaran moral, kebaikan, dan budi pekerti. Ciri-ciri gurindam adalah sebagai berikut:
a.       Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.
b.      Biasanya menggunakan pola rima sama atau lurus (a-a).
c.       Umumnya tiap baris terdiri atas 4-6 kata (8-12 suku kata).
d.      Baris pertama dan kedua biasanya membangun hubungan sebab-akibat.
e.       Umumnya mengandung petuah, nasihat, atau amsal (ucapan yang mengandung kebenaran).
Gurindam  ditulis dengan menggunakan media bahasa. Artinya, di dalam sebuah gurindam terdapat pilihan kata-kata (diksi) yang digunakan untuk menciptakan gurindam tersebut. Kata-kata yang digunakan dalam gurindam pasti memiliki makna tertentu, baik yang bersifat denotatif maupun konotatif. Makna kata dalam gurindam terkait dengan isi gurindam itu sendiri.
2.      Diksi Gurindam
Gurindam adalah karya sastra Melayu Lama. Diksi atau pilihan katanya pun adalah kata-kata yang biasa dipakai pada saait itu, yang tentu berbeda dengan diksi masa kini. Oleh karena itu, ada beberapa diksi atau susunan kalimat yang tidak sesuai dengan ejaan tata bahasa pada saat ini. Untuk memahaminya, dapat menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk mencari makna kata-kata tersebut.
3.      Mengaitkan isi Gurindam dengan Kehiduoan Masa Kini
Isi gurindam ada rekevansinya dengan kehidupan sehari-hari kita pada zaman sekarang.

Contoh gurindam
”Gurindam Dua Belas” karya Raja Ali Haji berikut ini. Persilakan temanmu membaca
dengan menggunakan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat!

Inilah Gurindam Dua Belas Namanya

-Ini Gurindam Fasal yang Pertama
Barang siapa yang tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang makrifat

-Ini Gurindam Fasal yang Kedua
Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang

-Ini Gurindam Fasal yang Ketiga
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping

-Ini Gurindam Fasal yang Keempat
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggotapun rubuh
Apabila dengki sudah bertambah
Datanglah dari padanya beberapa anak panah


H.    STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model Pembelajaran         : Communicative learning
2.      Pendekatan                       : 4 pilar pembelajaran
3.      Metode Pembelajaran       : Problem Solving

I.       LANGKAH-LANGKAH  PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan awal
a. Siswa menjawab salam (religius)
b. Siswa berdoa (religius)
c. Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran (disiplin)
2.      Kegiatan inti
·    Tahap Eksplorasi
a.       Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentamg materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi gurindam.(berani, sungguh-sungguh, komunikatif).
b.      Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang harus dicapai selama dan setelah mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
·      Tahap Elaborasi
a.       Guru membentuk kelompk siswa dengan jumlah yang sama atau hampir sama. Kelompok. Guru membuat sesi diskusi dan disesuaikan waktunya.
b.      Guru memberikan salah  satu contoh gurindam yang kemudian menyuruh siswa untuk mengidentifikasi ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membacakan gurindam.
c.       Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi. Kemudian guru menugaskan siswa untuk membicarakan hasil diskusi dan menyampaikan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.
·   Tahap Konfirmasi
a.                   Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi (kreatif, kritis)
b.      Guru menugaskan masing-masing siswa untuk merumuskan hasil diskusi dalam buku kerja siswa.
3.      Kegiatan akhir
a. Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup yang dapat dipetik dari pembelajaran.
J.       ALAT DAN SUMBER BAHAN
1.      Sumber buku            :
·           Judul Buku           : Kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia XII SMA
Pengarang             : Tim Edukatif
·         Penerbit                 : Erlangga
·         Tahun                    : 2008
2.      Alat Bantu
3.      Media                       : contoh teks drama

K.    PENILAIAN
1.      Tehnik                               : tes lisan
2.      Bentuk instumen               : observasi, demonstrasi
3.      Kisi-kisi
No
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
1.
·         Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam
Lisan
Observasi

·         Membacakan gurindam
Lisan
Demonstrasi

·         Mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
Lisan
Diskusi

·         Membicarakan pesan-pesan yang terkandung dalam gurindam
Lisan
Diskusi


4.      Instrumen
a. Identifikasilah ciri-ciri gurindam dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam (nilai, budaya, agama, estetika, moral)!

”Gurindam Dua Belas” karya Raja Ali Haji Fasal ketiga.
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping

1.      Gurindam Fasal yang ketiga ini mengandung pesan moral agar kita bisa menjaga dua indra kita yaitu mata dan telinga. Mata adalah alat penglihatan, jika diliarkan ia bisa menghadirkan banyak kejelekan. Salah satunya hadirnya banyak keinginan. Melihat baju-baju bagus di supermarket tergiur, dll. Sebaliknya jika dijaga sebaik-baiknya kita bisa menjaga kita dari banyak keinginan.
Begituhalnya menjaga telinga. Jika kita menjaganya dengan baik kita akan terjauhi dari kabar yang jelek (jahat)

5.      Penskoran
No
Nama
Identifikasi Gurindam
(60-90)
Pembacaan Gurindam
(60-90)
Temuan Nilai-nilai (60-90)
















Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMA N 1 Baregbeg
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII / 2
Aspek                          : Berbicara
Alokasi waktu             :  2 X 45 Menit

B.     STANDAR KOMPETENSI
14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama

C.     KOMPETENSI DASAR
14.2 Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari

D.    INDIKATOR
·         Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini.
·         Menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam

E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat:
·         Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini.
·         Menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam

F.      KARAKTER YANG DIHARAPKAN
·         Religius
·         Disiplin
·         Kesopanan
·         Berani
·         Komunikatif
·         Cermat
·         Aktif
·         Mandiri
·         Kerjasama
·         Kreatif
·         Kritis

G.    DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Berikut beberapa hal tentang gurindam:
1.      Perihal gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang berisi nasihat, petuah, ajaran moral, kebaikan, dan budi pekerti. Ciri-ciri gurindam adalah sebagai berikut:
a.       Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.
b.      Biasanya menggunakan pola rima sama atau lurus (a-a).
c.       Umumnya tiap baris terdiri atas 4-6 kata (8-12 suku kata).
d.      Baris pertama dan kedua biasanya membangun hubungan sebab-akibat.
e.       Umumnya mengandung petuah, nasihat, atau amsal (ucapan yang mengandung kebenaran).
Gurindam  ditulis dengan menggunakan media bahasa. Artinya, di dalam sebuah gurindam terdapat pilihan kata-kata (diksi) yang digunakan untuk menciptakan gurindam tersebut. Kata-kata yang digunakan dalam gurindam pasti memiliki makna tertentu, baik yang bersifat denotatif maupun konotatif. Makna kata dalam gurindam terkait dengan isi gurindam itu sendiri.
2.      Diksi Gurindam
Gurindam adalah karya sastra Melayu Lama. Diksi atau pilihan katanya pun adalah kata-kata yang biasa dipakai pada saait itu, yang tentu berbeda dengan diksi masa kini. Oleh karena itu, ada beberapa diksi atau susunan kalimat yang tidak sesuai dengan ejaan tata bahasa pada saat ini. Untuk memahaminya, dapat menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk mencari makna kata-kata tersebut.
3.      Mengaitkan isi Gurindam dengan Kehiduoan Masa Kini
Isi gurindam ada rekevansinya dengan kehidupan sehari-hari kita pada zaman sekarang.

Contoh Gurindam Dua belas karya Haji Ali
-Ini Gurindam Fasal yang Kesebelas
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela

Ini Gurindam Fasal yang Keduabelas
Raja mufakat dengan mentri
Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja


H.    STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model Pembelajaran         : Communicative learning
2.      Pendekatan                       : 4 pilar pembelajaran
3.      Metode Pembelajaran       : Problem Solving

I.       LANGKAH-LANGKAH  PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan awal
a. Siswa menjawab salam (religius)
b. Siswa berdoa (religius)
c. Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran (disiplin)
2.      Kegiatan inti
·    Tahap Eksplorasi
a.       Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentamg materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi gurindam.(berani, sungguh-sungguh, komunikatif).
b.      Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang harus dicapai selama dan setelah mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
·      Tahap Elaborasi
a.       Guru membentuk kelompk siswa dengan jumlah yang sama atau hampir sama. Kelompok. Guru membuat sesi diskusi dan disesuaikan waktunya.
b.      Guru memberikan salah  satu contoh gurindam yang kemudian menyuruh siswa untuk mengidentifikasi ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membacakan gurindam.
c.       Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi. Kemudian guru menugaskan siswa untuk membicarakan hasil diskusi dan menyampaikan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.
·   Tahap Konfirmasi
c.       Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi (kreatif, kritis)
d.      Guru menugaskan masing-masing siswa untuk merumuskan hasil diskusi dalam buku kerja siswa.
3.      Kegiatan akhir
b. Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup yang dapat dipetik dari pembelajaran

J.       ALAT DAN SUMBER BAHAN
1.      Sumber buku            :
·           Judul Buku           : Kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia XII SMA
Pengarang             : Tim Edukatif
·         Penerbit                 : Erlangga
·         Tahun                    : 2008
2.      Alat Bantu               : -
3.      Media                       : contoh teks gurindam

K.    PENILAIAN
1.      Teknik                               : tes lisan
2.      Bentuk instumen               : observasi, demonstrasi
3.      Kisi-kisi

No
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Bentuk
Bentuk
1.
·         Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini.
Lisan
Observasi
2
·         Menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam

Lisan
Observasi

4.      Instrumen
5.      Bentuk soal
a. Simpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam dengan kehidupan masa kini!
-Ini Gurindam Fasal yang Kesepuluh
Dengan bapa jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat

6.      Jawaban :
Dalam gurindam ini penyair menyampaikan amanat pada kita untuk menghormati  bapak inu kita. Agar kita tak mendurhakai keduanya. Sikap hormat pada orang tua tentu saja masih relevan dengan kehidupan kita saat ini. Orantua yang sudah membesarkan kita, member kita kasih sayang berlimpah jasa-jasanya tak mungkin bisa kita balas seluruhnya. Memhormati dan membuat bangga mereka adalah sebuah keharusan.

7.      Penskoran
No
Nama
Kaitan gurindam dengan kehidupan (60-90)
Nilai-nilai dalam gurindam
(60-90)











Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMA NEGERI 1 BAREGBEG
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII/1
Aspek                          : Membaca
Alokasi Waktu            : 4 x 45

B. STANDAR KOMPETENSI
15. Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode

C. KOMPETENSI DASAR
15.1 Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer

D. INDIKATOR
·         Mengidentifikasi tema puisi kontemporer
·         Mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer
·         Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat :
·         Mengidentifikasi tema puisi kontemporer
·         Mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer
·         Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer

F. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
ü  Religius                      
ü  Disiplin
ü  Kesopanan
ü  Berani
ü  komunikatif

ü  cermat
ü  Aktif
ü  Mandiri
ü  Kerja sama
ü  Kreatif
ü  Kritis
G. DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Kata kontemporer berasal dari bahasa Perancis “contemporaire” yang mengandung makna hostoris sekarang (kekinian). Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud puisi kontemporer adalah puisi yang muncul sekarang atau masa kini dan bersifat inkonvensional. Maksudnya, system penulisan tersebut tidak sesuai dengan prinsip penulisan pada umumnya.
Ciri-ciri puisi kontemporer adalah :
1.            Bentuknya tidak lagi berupa bait dan baris, tetapi digunakan tanda-tanda atau simbol seperti garis, tanda baca, huruf, dan sebagainya
2.            Tidak ada ketentuan jumlah kata per baris maupun larik, namun masih menerima sedikit kata sebagai media ekspresinya
3.            Tipografi mendapat perhatian utama
4.            Lebih mengutamakan kekuatan unsur bunyi

Beberapa hal pokok dalam puisi modern dan penciptaanya adalah sebagai berikut :
1.        Sebuah kumpulan puisi diciptakan oleh seorang penyair dalam kurun waktu tertentu. Dalam buku kumpulan puisi tersebut, dapat kita temukan pertautan tema dan gaya pengarang yang khas, yang kita tidak temui pada kumpulan puisi pengarang lain.
2.      Tema dan gaya pengarang menandai ciri khas seorang penyair meskipun ia senantiasa memperbaharui puisi-puis yang diciptaknnya di kemudian hari
3.      Setiap penyair memiliki gaya pengucapan yang khas, unik, dan estetis yang menjadikannya berbeda dengan penyair lain.
4.      Meskipun bebrapa puisi ditulis dengan tema yang sama, tetapi karya yang dihasilkan antara satu penyair dan penyair lainnya kemungkinan besar berbeda
5.      Penyair seringkali memanfaatkan simbol atau lambang yang mempunyai makna lebih banyak daripada ungkapan simbol itu
6.      Bebrapa penyair kontemporer Indonesia, yaitu : Supardi Djoko Damono, Goenawan Muhammad, W.S. Rendra, Taufik Ismail, Suardji Calzoum Bahri, Afrizal Malna, dan sebagainya

Puisi Karya Sutan Iwan Soekri Munaf
Tangga
Bulan perak di langit gelap. Mampir
Saat menangkap sorot mata jernih. Tubuh pun menjadi transparan
dan kau semakin jauh bergerak. Kendara waktu
mengantarkan rindu ke tempatmu
Bulan perak di langit gelap. Aku rindu
datang. Lihatlah, aku buat tangga menjulang
Aku naik anak tangga demi anak tangga. Kau
Masih terlalu jauh. Langit menyembunyikanmu
dari sini
Bulan perak di langit gelap. Berlayar
di samudera angkasa. Menyampaikan salam perpisahan
dan kembali esok malam menangkap wajahku. Barangkali!

Bandung, 7 Oktober 1988


H. STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Metode  Pembelajaran            : Kooperatif
2.      Pendekatan                 : 4 pilar
3.      Model                          : STAD (Student Teams Achievment Devisions)

I.     LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
ü Menjawab salam
ü Siswa berdoa
ü Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
ü Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan Inti
ü Tahap Eksplorasi
ü  Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai pengalamannya mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer
ü  Guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer
ü Tahap Elaborasi
ü Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Mintalah siswa memberi nama kelompok
ü  Guru member contoh puisi kontemporer
ü Guru member kesempatan waktu masing-masing kelompok berdiskusi dan bekerja sama menganalisis dan memahami puisi tersebut (dari tema dan cirri puisi kontemporer). Pastikan masing-masing siswa benar-benar mengerti mengenai puisi yang dibaca
ü Setelah waktu selesai, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang topic yang sedang dibahas. Siswa berlomba menjawab pertanyaan secara individual, tidak boleh dibantu oleh anggota kelompok lainnya
ü Selama proses pembelajaran, guru melakukan penilaian. Setiap jawaban yang dikemukakan siswa diberi skor baik secara perseorangan maupun kelompok.
ü Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mempunyai nilai tertinggi
ü Tahap Konfirmasi
ü Siswa menyimpulkan materi pembelajaran
3.      Kegiatan Akhir
ü Guru menutup pelajaran
ü Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap materi pelajaran dan kebijaksanaan hidup yang bisa dipetik dari pembelajaran

J. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Judul buku  : Modul Bahasa Indonesia
Pengarang   : Tim Edukatif HTS
Penerbit      : CV. Hayati Tumbuh Subur
Tahun         : 2012
2. Alat bantu   : -
3. Media          : Teks Laporan media cetak

K. PENILAIAN
1. Tehnik                     : Lisan
2. bentuk instrumen    : Unjuk kerja
3. Kisi-kisi

NO
ASPEK INDIKATOR PEMBELAJARAN
TEHNIK
BENTUK
1.

2.

3.
·         Mengidentifikasi tema puisi kontemporer
·         Mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer
·         Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer



Lisan


Unjuk kerja

4.    Instrumen

Kepingan Kehidupan

Prito Windiarto
Kepingan
Terserak di jalanan kehidupan
Tersebar tak teratur

Aku memungutnya perlahan
keping demi keping

Melewati keping coba
lembah uji
gunung tantangan

Kadang tertatih, terseret, beringsut
ada kalanya gontai
tak jarang berlari

Keping itu terkumpul satu demi satu
Membentuk wujud
keping sabar
keping syukur
keping tawakal
keping ikhlas

            Pencarian ini
            takkan berhenti
hingga genap janji

Saat raga sempurna terkelepas
utuhlah
keping kehidupan terhimpun.

Army.02.06.11
Dalam Buku Kumpulan Puisi “Kepingan Kehidupan 1”

Bentuk soal
a.       identifikasilah tema puisi kontemporer di atas!
b.      identifikasilah ciri-ciri puisi kontemporer!
c.       Jelaskan maksud isi puisi kontemporer!

Jawaban
a. tema puisi tersebut tentang kehidupan
b. Ciri-cirinya:
1.            Tidak ada ketentuan jumlah kata per baris maupun larik, namun masih menerima sedikit kata sebagai media ekspresinya
2.            Tipografi mendapat perhatian utama
3.            Lebih mengutamakan kekuatan unsur bunyi

c . Puisi ini memberi gambaran tentang perjalanan hidup manusia, di mana hari-harinya adalah mengumpulkan keping demi keping makna. Di dalamnya ada ujian, cobaan, masalah, susah, senangn. Pada akhirnya hidup manusia di dunia berakhir dalam kematian.

Penskoran
Aspek Penilaian
Bobot
Nilai
1.            Mengidentifikasi tema puisi kontemporer
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
c.       Tidak tepat


3

2.            Mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
c.       Tidak tepat
3

3.            Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer
a.       Tepat (3)
b.      Kurang tepat (2)
c.       Tidak tepat
3


Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMA NEGERI 1 BAREGBEG
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XII/1
Aspek                          : Membaca
Alokasi Waktu            : 4 x 45

B. STANDAR KOMPETENSI
15. Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode

C. KOMPETENSI DASAR
 15.2 Menemukan perbedaan karakteristik  angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode   

D. INDIKATOR
·   Menentukan hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode
·   Mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode
·   Menemukan perbedaan karakteristik  tiap periode
·   Mendiskusikan karya-karya yang dianggap penting pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat :
·   Menentukan hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode
·   Mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode
·   Menemukan perbedaan karakteristik  tiap periode
·   Mendiskusikan karya-karya yang dianggap penting pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)

F. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
ü  Religius                      
ü  Disiplin
ü  Kesopanan
ü  Berani
ü  komunikatif

ü  cermat
ü  Aktif
ü  Mandiri
ü  Kerja sama
ü  Kreatif
ü  Kritis
G. DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Memahami karakteristik Angkatan Sastra Indonesia
Berikut adalah salah satu versi periodisasi sastra Indonesia,
1.      Periode Balai Pustaka : 1920-1940
Ciri-cirinya :
a.       Berisi masalah adat, seperti kawin paksa
b.      Berisi pertentangan antara kaum tua dan kaum muda
c.       Berlatar daerah atau pedesaan
d.      Cerita zaman sekarang bukan di zaman anatah-berantah
e.       Cita-cita kebangsaan belum dipermasalahkan
Contoh :
Azab dan sengsara (Merari Siregar), SIti Nurbaya, Di Bawah Lindngan Kakbar (Hamka)
2.      Periode Pujangga Baru : 1930-1945
Ciri-cirinya :
a.       Berisi masalah modern perkotaan, seperti emansipasi
b.      Berisi ide-ide nasionalisme
c.       Bersifal didaktis yaitu member nasihat kepada pembaca               Contoh :
Belenggu (Armin Pane) dan layar Terkembang (Sutan Takdir Alisyahbana)
3.      Periode angkatan 45 : 1940-1955
Cirri-cirinya :
b.      Puisi :
1.      Indivisualisme lebih menonjol
2.      Mengekspresikan kehidupan batin manusia
3.      Mengemukakan masalah kemanusiaan umum, seperti kesengsaraan hidup dan hak asasi manusia
4.      Masalah yang dibahas dalam masyarakat adalah perihal kesenjangan sosial
5.      Filsafat eksistensime mulai dikenal
c.       Prosa :
1.      Mengemukakakan masalah kemasyarakatan, seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial
2.      Mengemukakan masalah kemanuisaan yang universal, seperti kesengsaraan perang dan rindu damail
3.      Mengemukakan pandangan hisup dan pemikiran untuk memecahkan suatu masalah
4.      Latar cerita pada umumnya perang, baik melawan Belanda maupun melawan Jepang
Contoh : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (kumpulan cerpen)

4        Angkatan 50
a)      Terikat oleh kesatuan tempat dan waktu.
b)      - Tumbuh dari pengaruh kesastraan sendiri.
c)      - Memberi nilai baru terhadap arti daerah.
d)     - Sumber ilham dan tempat berpijak secara budaya.
Contoh : Robohnya Surau Kami (A.A. Navis)

5.      Angkatan ‘60
a)      Menggunakan bahasa Indonesia.
b)      - Isi dianggap lebih penting daripada bentuk,
c)      bahasanya bebas.
d)     - Kebanyakan bertema perlawanan
e)      terhadap tirani dan kekejaman.
f)       - Dipengaruhi pujangga dunia, tetapi tetap berusaha mempertahankan jati diri bangsa.
g)      - Beraliran idealisme.
h)      - Menciptakan karya dengan sungguhsungguh dan sejujur-jujurnya.
Contoh : Pada Sebuah Kapal (Nh Dini)

6.      Angkatan 70-80
a)      Memiliki ciri estetika tersendiri (lain dari
b)      yang lain).
c)      - Semakin ekspresif.
Contoh : O, Amuk, Kapak (Sutardji Calzoum Bahri)

7.      Angkatan 2000
Ditandai oleh lahirnya wawasan estetis baru pada tahun 90-an (misalnya: tidak lagi mengembalikan realitas fiktif ke realitas dongeng; tidak memisahkan antara wacana prosa dan wacana puisi; adanya teknik-teknik dalam pengembangan sastra khususnya novel/prosa).
Contoh : Saman (Ayu Utami)

H STRATEGI PEMBELAJARAN

1.      Model Pembelajaran         : Comunicative Learning
2.      Pendekatan                       : 4 Pilar Pembelajaran
3.      Metode Pembelajaran       : Jigsaw (Tim Ahli)

I LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
a.       Siswa menjawab salam
b.      Siswa berdoa
c.       Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
d.      Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi sebelumnya yang berkaiatan dengan materi menemukan perbedaan karakteristik  angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode   
e.       Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pembelajaran

2.      Kegiatan Inti
*Tahap Eksplorasi
a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai pengalamannya menemukan perbedaan karakteristik  angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode   
b. Guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai menemukan perbedaan karakteristik  angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode   

*Tahap Elaborasi
a.  Guru mengelompokan siswa yang jumlah anggotanya sesuai sengan sub topic yang akan dibahas. Kelompok ini disebut kelompok asal. Bila subtopic ada emapat orang maka kelompok asal terdiri dari empat orang
Contoh :
a.     Karya Sastra angkatan Balai Pustaka
b.    Karya sastra angkatan pujangka baru
c.     Karya  sastra angkatan ‘66
d.    Karya sastra angkatan 2000

b Guru meminta masing-masing  siswa dalam kelompok asal mempelajari teks bacaan sesuai dengan sub topik
Siswa I Mempelajari sub topik a
       Siswa 2 Mempelajari sub topik b
Siswa I Mempelajari sub topik c
Siswa I Mempelajari sub topik d

d.      Setelah batas waktu yang ditentukan, guru meminta siswa membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli
Siswa I Berkelompok dengan I membahas sub topik a
Siswa 2 Berkelompok dengan 2 membahas sub topik b
Siswa 3 Berkelompok dengan 3 membahas sub topik c
Siswa 4 Berkelompok dengan 4 membahas sub topik d

e.       Pada sesi ini masing-masing kelompok ahli boleh mempresentasikan hasil diskusinya
f.       Guru meminta masing-masing siswa dalam kelompok ahli kembali ke kelompok asal
            * Tahap Konfirmasi
            a. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
            b. Siswa menyimak ulasan materi yang telah dipelajari
             
3.      Kegiatan Akhir
a.       Siswa merefleksikan nilai-nilai dan kebijaksanaan hidup yang bisa dipetik dari pembelajaran
b.      Siswa terus didorong untuk mempelajari materi menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel.
             
D.    ALAT  DAN SUMBER BELAJAR
1.      Sumber buku
Judul buku                        :  Modul Bahasa Indonesia
Pengarang             : Tim Edukatif HTS
Penerbit                 : CV Hayati
Tahun                    : 2012

2.      Alat bantu             :  -
3.      Media                    : Contoh Karya setiap angkatan


E.     PENILAIAN
1.      Teknik                               : Tulis, Lisan
2.      Bentuk Instrumen             : Tagihan Karya, Demonstrasi
3.      Kisi-kisi                             :

Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
·   Menentukan hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode
Lisan
Observasi
·   Mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode
Lisan
Observasi
·   Menemukan perbedaan karakteristik  tiap periode
Lisan
Diskusi
·   Mendiskusikan karya-karya yang dianggap penting pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)
Lisan
Diskusi

4.      Intrumen               :
Puisi Lama  (Pujanggga Baru) karya Sutan Takdir Alisyahbana.
Contoh:
Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama,
Barang siapa mengenal yang empat,
maka dia itulah orang yang ma’rifat.
Cari olehmu sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal Tuhan yang bahri.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan,
bukannya manusia itulah setan
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program IPA dan IPS).

Contoh puisi kontemporer (Angkatan 2000)

Dendang Musim Jagung
D. Zawawi Imron
Cintaku yang terbit dari kembang-kembang jagung
subur oleh gaplek dan duri kenyataan
menunggu tangan tak kunjung salam.
Sampai sekarang masih kusenang
membelai-belai daunan pinang
dan lalang-lalang yang atap kandang.
Memang tidak percuma
kalau semalam bulan purnama
bayang-bayangku yang tak sempurna
masih mampu melucuti tombakku yang dahaga.
Ubi jalar merambat-rambat
ke seluruh pohon jiwaku
tak kenal kemarau tak kenal penghujan
hingga meskipun miskin
aku tetap merasa kaya
setelah menjilat jejak petani.
(Kumpulan Puisi Nenek Moyangku Airmata, 1985)

Bentuk Soal :
·   Tentukanlah hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode!
·   Identifikasilah karakteristik karya sastra pada tiap periode!
·   Temukanlah perbedaan karakteristik  tiap periode!
·   Diskusikanlah karya-karya yang dianggap penting pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)!



Jawaban :

1.      Periode Balai Pustaka : 1920-1940
Ciri-cirinya :
a.       Berisi masalah adat, seperti kawin paksa
b.      Berisi pertentangan antara kaum tua dan kaum muda
c.       Berlatar daerah atau pedesaan
d.      Cerita zaman sekarang bukan di zaman anatah-berantah
e.       Cita-cita kebangsaan belum dipermasalahkan
Contoh :
Azab dan sengsara (Merari Siregar), SIti Nurbaya, Di Bawah Lindngan Kakbar (Hamka)
2.      Periode Pujangga Baru : 1930-1945
Ciri-cirinya :
a.       Berisi masalah modern perkotaan, seperti emansipasi
b.      Berisi ide-ide nasionalisme
c.       Bersifal didaktis yaitu member nasihat kepada pembaca              

Contoh :
Belenggu (Armin Pane) dan layar Terkembang (Sutan Takdir Alisyahbana)
3.      Periode angkatan 45 : 1940-1955
Cirri-cirinya :
g.      Puisi :
1.      Indivisualisme lebih menonjol
2.      Mengekspresikan kehidupan batin manusia
3.      Mengemukakan masalah kemanusiaan umum, seperti kesengsaraan hidup dan hak asasi manusia
4.      Masalah yang dibahas dalam masyarakat adalah perihal kesenjangan sosial
5.      Filsafat eksistensime mulai dikenal
h.      Prosa :
1.      Mengemukakakan masalah kemasyarakatan, seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial
2.      Mengemukakan masalah kemanuisaan yang universal, seperti kesengsaraan perang dan rindu damail
3.      Mengemukakan pandangan hisup dan pemikiran untuk memecahkan suatu masalah
4.      Latar cerita pada umumnya perang, baik melawan Belanda maupun melawan Jepang
Contoh : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (kumpulan cerpen)

4        Angkatan 50
e)      Terikat oleh kesatuan tempat dan waktu.
f)       - Tumbuh dari pengaruh kesastraan sendiri.
g)      - Memberi nilai baru terhadap arti daerah.
h)      - Sumber ilham dan tempat berpijak secara budaya.
Contoh : Robohnya Surau Kami (A.A. Navis)

5.      Angkatan ‘60
i)        Menggunakan bahasa Indonesia.
j)        - Isi dianggap lebih penting daripada bentuk,
k)      bahasanya bebas.
l)        - Kebanyakan bertema perlawanan
m)    terhadap tirani dan kekejaman.
n)      - Dipengaruhi pujangga dunia, tetapi tetap berusaha mempertahankan jati diri bangsa.
o)      - Beraliran idealisme.
p)      - Menciptakan karya dengan sungguhsungguh dan sejujur-jujurnya.
Contoh : Pada Sebuah Kapal (Nh Dini)

6.      Angkatan 70-80
d)     Memiliki ciri estetika tersendiri (lain dari
e)      yang lain).
f)       - Semakin ekspresif.
Contoh : O, Amuk, Kapak (Sutardji Calzoum Bahri)

7.      Angkatan 2000
Ditandai oleh lahirnya wawasan estetis baru pada tahun 90-an (misalnya: tidak lagi mengembalikan realitas fiktif ke realitas dongeng; tidak memisahkan antara wacana prosa dan wacana puisi; adanya teknik-teknik dalam pengembangan sastra khususnya novel/prosa).
Contoh : Saman (Ayu Utami)

Penskoran
No
Nama
Identikasi karakter
(60-90)
Karya-karya penting tiap angkatan (60-90)





















Nilai : Skor yang diraih    X 100
            Skor maksimal

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis, Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004

Demikianlah  RPP Berkaraker Kelas XII (Bagian ke-6) 

Tidak ada komentar:

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...