RPP Berkaraker Kelas XII (Bagian ke-7)
Berikut ini adalah RPP Berkarakter Kelas XII Bagian 7, materi SK ke-13 dan 16. RPP ini disusun oleh Tim Mahasiswa PPL Universitas Galuh Ciamis Kelas XII SMAN I Baregbeg tahun akademik 2012-2013
Kami memperbolehkan Copy-paste dengan syarat mencantumkan sumber : www.pritowindiarto.blogspot.com
Jika ada komplain silakan email ke pritowindiarto2@gmail.com
Nantikan bagian berikutnya
Tim PPL SMA I Baregbeg
Prito Windiarto, Ima Nur ma'sumah, Ida Rosdiana, Kurniawan, Meida Wibawa Raya, Tatang Tahyudin, Lena Sri Wahyuni, Iman Budiyansyah, Intan Nur Pratiwi, Muhhammad Rizky H, Ramdani Kendarsyah.
RPP
(13.1)
A. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA N 1 Baregbeg
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / 2
Aspek : Mendengarkan
Alokasi waktu :
B. STANDAR
KOMPETENSI
Memahami pembacaan teks
drama
C. KOMPETENSI
DASAR
Menemukan unsur-unsur
intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan.
D. INDIKATOR
·
Menemukan unsur-unsur
intrinsik teks drama yang didengar yang
didengar melalui pembacaan.
·
Mendiskusikan
unsur-unsur intrinsik teks srama yang didengar
E. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan
belajar mengajar siswa dapat:
·
Menemukan unsru-unsur
intrinsik teks drama yang didengar yang
didengar melalui pembacaan.
·
Mendiskusikan
unsur-unsur intrinsik teks srama yang didengar
F. KARAKTER
YANG DIHARAPKAN
·
Religius
·
Disiplin
·
Kesopanan
·
Berani
·
Komunikatif
·
Cermat
·
Aktif
·
Mandiri
·
Kerjasama
·
Kreatif
·
Kritis
G. DESKRIPSI
MATERI PEMBELAJARAN
Kegiatan menyimpulkan
isi drama berbeda dengan kegiatan merangkum. Kesimpulan yang diperoleh bukanlah
sekedar rangkuman, melainkan konklusi atau simpulan isi teks drama. Kesimpulan
yang dapat ditarik dapat bermacam-macam bentuknya. Anda dapat menuliskan
beberapa hal dalam kesimpilan yang anda buat:
1. Isi
yang mencakup tema,pesan, dan amanat.
2. Penggunaan
bahasa dan pilihan kata.
3. Unsur-unsur
intrinsik yang membangun.
4. Kesimpulan
umum yang berupa pandangan anda setelah mendengarkan teks drama tersebut.
Untuk memahami sebuah drama dan
menyimpulkan isinya, anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
a. Dengarkanlah
atau bacalah drama tersebut!
b. Kenalilah
watak dan karakter tokoh-tokohnya! Dengan memahami karakter tokoh, anda akan
lebih mudah untuk memahami isi drama!
c. Tentukanlah
alur cerita sejak dari awal konflik hingga penyelesaiannya!
d.Buatlah
catatan-catatan saling berkaitan dengan drama itu!
H.
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model
Pembelajaran : Communicative learning
2. Pendekatan : 4 pilar
pembelajaran
3. Metode
Pembelajaran : Model diskusi tiga
lapis
I.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan
awal
a. Siswa
menjawab salam (religius)
b. Siswa
berdoa (religius)
c. Siswa
merespon pertanyaan guru tentang kehadiran (disiplin)
2. Kegiatan
inti
· Tahap
Eksplorasi
a. Siswa
menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentamg materi sebelumnya yang berkaitan
dengan materi pembacaan teks drama.(berani, sungguh-sungguh, komunikatif).
b. Siswa
memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang harus dicapai
selama dan setelah mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
· Tahap
Elaborasi
a. Guru
membentuk kelompk siswa dengan jumlah yang sama atau hampir sama. Kelompok.
Guru membuat sesi diskusi dan disesuaikan waktunya.
b. Guru
memulai sesi pertama,kelompok siswa 1 berdiskusi membahas topiknya, sesi ini
dimulai dengan mendengarkan salah seorang siswa yang membacakan teks drama.
Kelompok siswa yang lain mencatat hasil diskusi dari kelompok 1. (begitu pun
dengan kelompok yang lain, kelompok 2, kelompok 3, dst.)
c. Siswa
bersama guru menyimpulkan hasil diskusi.
· Tahap Konfirmasi
a. Siswa
dan guru menyimpulkan hasil diskusi (kreatif, kritis)
b. Guru
menugaskan masing-masing siswa untuk merumuskan hasil diskusi dalam buku kerja
siswa.
3. Kegiatan
akhir
a. Siswa
merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup yang dapat dipetik dari
pembelajaran.
J.
ALAT DAN SUMBER BAHAN
1. Sumber
buku :
·
Judul Buku : Kompetensi Bahasa dan
Sastra Indonesia XII SMA
Pengarang : Tim Edukatif
·
Penerbit : Erlangga
·
Tahun : 2008
2. Alat
Bantu
3. Media
: contoh teks drama
K.
PENILAIAN
1. Tehnik : tes lisan
2. Bentuk
instumen : observasi
dmontrasl
3. Kisi-kisi
No
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
|
Tertulis
|
Bentuk
|
||
1.
|
|||
4. Instrumen
a. Temukan
unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar, kemudian diskusikan unsur-unsur
intrinsik teks srama yang didengar.
5. Penskoran
No
|
Nama
|
|||
Guru Pamong
Shinta Rini
NIP.
|
Ciamis, Okotber 2012
Guru PPL
Iman Budiyansah
2108090131
|
RPP
(13.2)
A. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA N 1 Baregbeg
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / 2
Aspek : Mendengarkan
Alokasi waktu :
B. STANDAR
KOMPETENSI
Memahami pembacaan teks
drama
C. KOMPETENSI
DASAR
Menyimpulkan isi drama
melalui pembacaan teks drama
D. INDIKATOR
·
Menyimpulkan isi teks
drama sesuai dengan situasi dan konteks
·
Menyampaikna simpulan
isi teks drama
·
Membahas simpulan isi
teks drama yang telah disampaikan
E. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan
belajar mengajar siswa dapat:
·
Menyimpulkan isi teks
drama sesuai dengan situasi dan konteks
·
Menyampaikna simpulan
isi teks drama
·
Membahas simpulan isi
teks drama yang telah disampaikan
F. KARAKTER
YANG DIHARAPKAN
·
Religius
·
Disiplin
·
Kesopanan
·
Berani
·
Komunikatif
·
Cermat
·
Aktif
·
Mandiri
·
Kerjasama
·
Kreatif
·
Kritis
G. DESKRIPSI
MATERI PEMBELAJARAN
Kegiatan menyimpulkan
isi drama berbeda dengan kegiatan merangkum. Kesimpulan yang diperoleh bukanlah
sekedar rangkuman, melainkan konklusi atau simpulan isi teks drama. Kesimpulan
yang dapat ditarik dapat bermacam-macam bentuknya. Anda dapat menuliskan
beberapa hal dalam kesimpilan yang anda buat:
1. Isi
yang mencakup tema,pesan, dan amanat.
2. Penggunaan
bahasa dan pilihan kata.
3. Unsur-unsur
intrinsik yang membangun.
4. Kesimpulan
umum yang berupa pandangan anda setelah mendengarkan teks drama tersebut.
Untuk memahami sebuah drama dan
menyimpulkan isinya, anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
a. Dengarkanlah
atau bacalah drama tersebut!
b. Kenalilah
watak dan karakter tokoh-tokohnya! Dengan memahami karakter tokoh, anda akan
lebih mudah untuk memahami isi drama!
c. Tentukanlah
alur cerita sejak dari awal konflik hingga penyelesaiannya!
d.Buatlah
catatan-catatan saling berkaitan dengan drama itu!
H.
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model
Pembelajaran : Communicative
learning
2. Pendekatan : 4 pilar
pembelajaran
3. Metode
Pembelajaran : Model diskusi tiga
lapis
I.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan
awal
a. Siswa
menjawab salam (religius)
b. Siswa
berdoa (religius)
c. Siswa
merespon pertanyaan guru tentang kehadiran (disiplin)
d.
2. Kegiatan
inti
· Tahap
Eksplorasi
a. Siswa
menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentamg materi sebelumnya yang berkaitan
dengan materi pembacaan teks drama.(berani, sungguh-sungguh, komunikatif).
b. Siswa
memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang harus dicapai selama
dan setelah mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
· Tahap
Elaborasi
a. Guru
membentuk kelompk siswa dengan jumlah yang sama atau hampir sama. Kelompok.
Guru membuat sesi diskusi dan disesuaikan waktunya.
b. Guru
memulai sesi pertama,kelompok siswa 1 berdiskusi membahas topiknya, sesi ini
dimulai dengan mendengarkan salah seorang siswa yang membacakan teks drama.
Kelompok siswa yang lain mencatat hasil diskusi dari kelompok 1. (begitu pun
dengan kelompok yang lain, kelompok 2, kelompok 3, dst.)
c. Siswa
bersama guru menyimpulkan hasil diskusi.
· Tahap Konfirmasi
a. Siswa
dan guru menyimpulkan hasil diskusi (kreatif, kritis)
b. Guru
menugaskan masing-masing siswa untuk merumuskan hasil diskusi dalam buku kerja
siswa.
3. Kegiatan
akhir
a. Siswa
merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup yang dapat dipetik dari
pembelajaran.
J.
ALAT DAN SUMBER BAHAN
1. Sumber
buku :
·
Judul Buku : Kompetensi Bahasa dan
Sastra Indonesia XII SMA
Pengarang : Tim Edukatif
·
Penerbit : Erlangga
·
Tahun : 2008
2. Alat
Bantu
3. Media
: contoh teks drama
K.
PENILAIAN
1. Tehnik : tes lisan
2. Bentuk
instumen : observasi
dmontrasl
3. Kisi-kisi
No
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
|
Tertulis
|
Bentuk
|
||
1.
|
|||
4. Instrumen
Simpulkan
isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks, kemudian sampaikan simpulan
isi teks drama!
5. Penskoran
No
|
Nama
|
|||
Guru Pamong
Shinta Rini
NIP.
|
Ciamis, Okotber 2012
Guru PPL
Lena Sri Wahyuni
2108090152
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS
Nama
Sekolah
|
: SMAN 1
BAREGBEG
|
Mata
Pelajaran
|
: Bahasa
dan Sastra Indonesia
|
Kelas
/semester
|
: XII (dua
belas) / 2 (dua)
|
Aspek
Pembelajaran
|
: Menulis
|
Alokasi
Waktu
|
: 2 x 45
menit (1 pertemuan)
|
B.
STANDAR KOMPETENSI
16
Mengungkapkan pendapat dalam bentuk
kritik dan esai
C.
KOMPETENSI DASAR
16.1 Memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai
D.
INDIKATOR
1.
Mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan
esai sastra.
2.
Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan
kritik dan esai sastra
E.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah
kegiatan belajar mengajar, siswa dapat:
1.
Mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan
esai sastra.
2.
Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan
kritik dan esai sastra
F.
KARAKTER YANG DIHARAPKAN
1.
Religi
2.
Disiplin
3.
Berani
4.
Rasa ingin tahu
5.
Aktif
6.
Kreatif
7.
Komunikatif
8.
Mandiri
9.
Cermat
G.
DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Kritik
sastra merupakan salah satu studi sastra. Kritik sastra merupakan salah satu
aliran realisme. Definisi kritik sastra yaitu pertimbangan baik buruk,
penerangan, dan penghakiman karya sastra. Menulis kritik menitikberatkan pada
tujuan untuk membantu para pembaca karya sastra dalam memetik cita rasa dari
karya sastra yang akan dibacanya atau untuk membantu sastrawan meningkatkan
mutu karyanya.
Selain itu ada juga
kegunaan kritik sastra yaitu berguna untuk:
1.
Perkembanganilmu sastra itu sendiri.
2.
Perkembangan kesusastraan.
3.
Penerangan masyarakat pada umumnya yang
menginginkan penerangan tentang karya satra.
Aspek-aspek pokok kritik
sastra yaitu sebagai berikut:
1.
Analisis, yaitu penguraian terhadap
bagian-bagian atau unsur-unsur karya sastra.
2.
Interpretasi, yaitu penasiran terhadap
seluruh aspek karya sastra.
3.
Evaluasi atau penilaian, yaitu penilaian
karya sastra berdasarkan analisis dan interpretasi.
Sedangkan esai adalah karangan pendek
tentang suatu fakta yang dibhas menurut pandangan pribadi penulisnya. Sebuah
esai dapat berbicara tentang apa saja dan tidak selalu berbicara tentang
sastra. Sebuah esai dapat membicarakan kehidupan seseorang, sebuah tempat,
pemandangan alam, negara, masyarakat, dan lain sebagainya.
Esai dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
esai formal dan esai nonformal (personal). Esai formal ditulis dengan bahasa
yang lugas dan dalam aturan-aturan penulisan aturan yang baku, sedangkan unsur
pemikiran dan analisinya sangat dipentingkan. Pada esai nonformal, gaya bahasa
lebih bebas. Selain itu, unsur pemikiran dan perasaan pun lebih leluasa
didalamnya.
H.
STRATEGI PEMBELAJARAN
1.
Model Pembelajaran : Comunicative Learning
2.
Pendekatan : 4 pilar pembelajaran
3.
Metode Pembelajaran : Parafrase
I.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.
Kegiatan Awal
a.
Siswa menjawab salam (religius).
b.
Siswa berdoa (religius).
c.
Siswa merespon pertanyaan guru tentang
kehadiran (disiplin).
d.
Siswa menjawab pertanyaan tentang materi
sebelumnya yang berkaitan dengan memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan
esai (berani, komunikatif, sungguh-sungguh).
e. Siswa
memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang harus dicapai
selama dan setelah mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan (cermat,
aktif, kesungguhan)
2.
Kegiatan Inti
F Tahap
eksplorasi
a.
Guru menggali pengetahuan siswa tentang
memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai (aktif).
b.
Siswa
membaca dan mencermati contoh kritik dan esai yang tersaji dalam buku teks
(mandiri, rasa ingin tahu).
F Tahap
elaborasi
a.
Siswa
membentuk kelompok (mandiri).
b.
Secara
berkelompok siswa mengidentifikasi dan menuliskan ciri-ciri
kritik dan esai (kerjasama, rasa ingin tahu).
c.
Setelah itu masing-masing kelompok
menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai (kerjasama).
d.
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan tanggapan, ulasan, dan
masukan atas pekerjaan setiap kelompok yang sudah baik dan yang masih perlu banyak perbaikan (rasa ingin tahu).
F Tahap
konfirmasi
a. Siswa
menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (aktif, komunikatif).
b. Siswa
menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui (aktif, komunikatif).
3.
Kegiatan Akhir
Siswa merefleksikan
nilai-nilai serta kecakapan hidup yang dapat dipetik dari pembelajaran
(mandiri).
J.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a.
Sumber buku
-
Judul
|
:
Modul Bahasa Inonesia
|
-
Pengarang
|
:
Tim Edukatif HTS
|
-
Penerbit
|
:
CV HAYATI TUMBUH SUBUR
|
-
Tahun
|
:
2011
|
2. Alat
Bantu : Buku kritik dan esai sastra
K.
PENILAIAN
1. Teknik : Tes tulis
2. Bentuk : Tulisan
3. Kisi-kisi :
No
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
|
Teknik
|
Bentuk
|
||
1.
|
Mengidentifikasi
ciri-ciri kritik dan esai sastra.
|
Tes tulis
|
Tulisan
|
2.
|
Menjelaskan
prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai sastra.
|
Tes tulis
|
Tulisan
|
4.
Instrumen:
a. Bacalah
dengan cermat contoh kritik dan esai sastra nonformal berikut dan setelah itu
jawablah soal-soal yang terdapat di bawahnya!
a) Idenitas
Buku
Judul : Setetes Embun Cinta Niyala (Pudarnya
Pesona Cleopatra)
Pengarang : Habiburahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Cetakan : Ke 17, November, April 2008
Tebal : 111 halaman
Harga : Rp. 25.000,-
ISBN : 979-3604-00-x
b) Sinopsis
Novel
ini menceritakan tentang seorang gadis yang sedang mengalami kegundahan hati
dalam mengambil keputusan dan penyelesaian dari masalah yang menimpa
keluarganya. Gadis tersebut bernama Niyala. Masalah itu timbul dari sepucuk
surat kilat khusus dari ayahnya menjelang saat-saat Niyala akan di wisuda
menjadi seorang Dokter di Universitas
Negeri terkemuka di Jakarta. Isi surat tersebut mengenai masalah ayahnya (Rusli Hasibuan) yang mempunyai
hutang sebanyak delapan puluh juta rupiah kepada Pak Haji Cosmas (Kepala Desa).
Dalam surat tersebut, Ayahnya meminta Niyala untuk menikah dengan anaknya Pak
Haji Cosmas yang bernama Roger. Apabila Ia bersedia, maka semua hutang-hutang
Ayahnya itu akan dianggap lunas. Pak Rusli sangat berharap Niyala bisa
membantunya keluar dari semua masalah ini. Kakak Niyala (Herman) tidak bisa
berbuat banyak, untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya sehari-hari pun Ia
sudah susah. Pak Haji Cosmas sangat berjasa kepada keluarga Pak Rusli. Bahkan
Herman, dibantunya masuk kerja di lembaga masyarakat Desa, saat Ibu Niyala
sakit mengidap kanker, Pak Haji Cosmas lah yang membiayai semua pengobatan,
sampai akhirnya Ibu Niyala pun pergi untuk selamanya.
Keluarga
Niyala tinggal di Sidempuan, Sumatera. Sedang semenjak ditinggal Ibunya, Niyala
yang pada saat itu baru duduk di kelas empat SD
ikut dengan Umi di Jakarta. Umi adalah teman Ibu kandungnya saat belajar
Diniyah Puteri Padang Panjang. Ibunya mendapatkan jodoh orang Sidempuan yaitu
ayahnya. Sedangkan umi mendapatkan suami orang Betawi. Keduanya lantas hidup
ikut suaminya masing–masing. Kata Umi, saat ibu kandungnya sakit keras,
diam–diam ibunya nulis surat wasiat kepada Umi. Isinya minta tolong agar jika
dirinya meninggal Umi mau mengasuh puterinya, yaitu Niyala dan menganggapnya
seperti anak sendiri. Ibunya lebih percaya pada Umi dari pada perempuan manapun
untuk mengasuh puterinya. Mendapat surat wasiat itu Umi langsung terbang ke
Sidempuan. Dan saat disana tepat saat ibunya akan dimakamkan. Ia pun langsung
melaksanakan wasiat itu sebaik–baiknya. Kebetulan Umi tidak punya anak
perempuan. Umi hanya hidup berdua dengan anak lelakinya Faiq yang baru kelas
enam SD. Suami Umi meninggal saat tugas di Timor-Timur. Umi bekerja keras
dengan kedua tangannya membesarkan Faiq dan Niyala. Umi benar–benar menganggap
Niyala sebagai anak sendiri. Niyala merasakan itu. Ia pun menanggap Umi sebagai
ibunya sendiri. Ia belum pernah mendapatkan bentakan atau kata–kata keras dari
Umi. Umi teramat sayang padanya. Kalaulah bukan karena pengorbanan dan kerja
keras Umi ia tidak akan pernah bisa menyelesaikan kuliah di fakultas
kedokteran. Padahal Niyala adalah bukan anak kandungnya.
Niyala teringat kembali dengan sebuah surat dari ayahnya
yang membuat ia jadi berpikir bagaimana mencari jalan keluar untuk
menyelesaiakan masalah yang dihadapinya. Apabila ia menolak permintaan ayahnya
yang menyuruhnya untuk menikah dengan anak Pak Haji Cosmas (Roger), mungkin
Niyala bisa dikatakan mejadai anak durhaka dan ia pun tiba–tiba terbayangkan
dan teringat wajah ayahnya yang tirus dan mata berkaca seolah berkata “Tolong.
Merdekakan Ayah nak!!” dan bukankah menikahi Roger juga jalan dakwah? Jangan
berprasangka buruk atas motif ke Islaman Roger dengan ayahnya. Dengan menikahi
Roger mungkin Niyala berpeluang untuk mengislamkan banyak orang. Mereka kaya
raya dan terpandang. Dan Niyala dapat berdakwah ditanah kelahiranmu dan juga
bisa menolong orang-orang kecil yang kesusahan. Niyala hanya bisa merintih
dengan perasaan sedih tidak terkira. Tiba–tiba ia merasakan ada tangan lembut
mengusap air matanya yang meleleh di pipi. Suara lembut Umi menyadarkan
dirinya. Ia tergagap. Ia mencoba senyum meskipun bibirnya terasa kaku. Niyala
hanya terdiam Umi yang telah ia anggap sebagai ibu kandungan sendiri selalu ada
disampingnya tatkala ia sekarang ini ditimpa musibah.
Tiga
hari lagi Niyala wisuda, dan dua hari lagi ayahnya akan datang. Ia menghitung
sisa hari seperti seorang tahanan yang telah divonis hukuman mati menghitung
sisa-sisa hidupnya. Ia kemudian bangkit dari duduknya dan membuka jendela
kamarnya. Sinar mentari dhuha tak sehangat biasanya, suara lembut perempuan
setengah baya yang amat dicintainya itu kembalim menyadarkan dirinya dari
kekosongan jiwa. Umi mengajak Niyala ke bandara untuk menjemput kakaknya Faiq
dari Mesir. Niyala sangat senang saat mendengar Faiq akan datang. Dalam
perjalanan menuju bandara, tepatnya didalam mobil Umi menceritakan kedatangan
Faiq yang tiba-tiba disuruh pulang ke rumah, Umi meninginkan saat Niyala
diwisuda Faiq harus datang ke acara wisuda adiknya, karena minggu ini adalah
saat-saat sejarah. Didalam mobil pun Umi bercerita tentang seorang gadis yang
ingin sekali Umi jodohkan dengan Faiq. Wanita itu bernama Diah Pramestaningrum
saudara sepupu Faiq anak dari tante Astrid. Bagi Umi Diah adalah sesosok wanita
yang cantik, santun dan sama–sama berpendidikan tinggi seperti Faiq lulusan S2.
Kepulangan
Faiq membuat Umi sangat berbahagia. Anak lelakinya itu benar-benar gagah dan
tampan seperti almarhum ayahnya. Bacaan Al Qurannya saat mengimami sholat
magrib sangat indah dan enak didengar. Faiq memberikan buah tangan jilbab
sutera asli dari Turki. Yang hijau muda untuk Niyala dan yang hijau tua untuk
Umi. Niyala langsung menerima jilbab berbatik emas khas Turki itu dengan mata
yang berbinar-binar. Niyala langsung memakai jilbab itu menutupi jilbab
putihnya. Malam itu Umi dan Niyala mendapat oleh-oleh cukup banyak dari Faiq.
Ada tas tangan yang bagus yang sempat ia beli di Paris. Leontin kristal dari
Italy. Jilbab dari Turki. Cincin cantik. Sandal kulit warna putih gading yang
modis dan kebaya khas Malaysia. Selain itu Faiq membelikan sebuah gaun
pengantin khas Turki yang sangat indah dan rapat menutup aurat dan islami untuk
Niyala. Tiba-tiba saja telpon berdering kemudian Faiq yang jaraknya dekat
dengan pesawat telpon mengangkat telpon. Ternyata dari ayahnya yang meminta
dijemput nanti shubuh karena sudah sampai Pulo Gadung. Mendengar ayahnya akan
datang ke Jakarta wajah Niyala berubah menjadi pucat karena besok Niyala harus
menjawab semua permintaan dari isi surat yang ditulis oleh ayahnya. Malam
semakin larut akhirnya Niyala tidur dikamar Umi karena kamarnya ditempati oleh
Faiq.
Air
mata Niyala terus mengalir membasahi pipinya. Ia tak bisa memejamkan matanya
sedikitpun. Ia juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Selain menangisi
nasibnya. Ia benar-benar tidak bisaa mengambil keputusan. Ia tidak bisa
menyerahkan dirinya menjadi istri Roger yang pernah mencoba memperkosanya dan
telah menodai teman karibnya. Ia tidak bisa memaafkan meskipun datang menyembah
dihadapanya. Namun ia tidak kuat melihat ayahnya disiksa oleh hutang-hutangnya.
Ia tidak tega kalau sampai ayahnya diperkarakan oleh Haji Cosmas dan
dipenjarakan. Ia ingin menjadi anak yang berbakti pada orang tua, juga Istri
yang berbakti pada suaminya. Jam Weker dikamarnya berdering keras. Lalu mati.
Ia mendengar suara derit pintu. lalu kecipak air. Ia menatap Jam dinding. Pukul
tiga. Tak lama kemudian terdengar suara alunan Surat Fatihah dan lantunan
ayat-ayat suci Alquran. Suara Faiq yang merdu dan tartil menarik Niyala untuk
bangkit untuk wudlu dan ikut menjadi ma’mum sampai akhirnya pada Sholat Subuh
pun tiba.
Faiq
dan Niyala kemudian berangkat ke Terminal Pulo Gadung untuk menjemput kakak dan
ayahnya. Mereka berdua naik Taksi dan meluncur langsung ke Terminal Pulo
Gadung. Di perjalanan Niyala hanya terdiam dan air matanya menetes membasahi
wajah ayunya. Faiq pun binggung dengan perubahan sikap Niyala dengan wajah yang
pucat dan mata yang sembab. Dengan keadaan masalah yang dihadapi Niyala tidak
bisa membendungnya, ia ingin mencurahkan semua beban pikirannya saat ini, hanya
Faiq lah yang bisa membantu menyelesaikan semua masalahnya. Tiba-tiba Niyala
menyuruh Sopir Taksi untuk berhenti di Jalan Raya. Mereka berdua turun dan
Niyala menceritakan semua masalah yang ia harus hadapi saat ini. Dengan
perasaan iba kemudian Faiq membantu semua persoalan yang Niyala. Mereka berdua
kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Pulo Gadung.
Seusai
makan pagi, Ayah Niyala menagih janji pada Niyala untuk menjawab semua
permintaan ayahnya yang tertulis dalam surat. Niyala hanya terdiam sangat lama
menunggu Faiq berbicara mengenai masalahnya, akhirnya Faiq pun mengeluarkan
suara. Ia berbicara pada Ayah Niyala tentang perasaan Niyala dan perasaan
dirinya saat ini. Faiq memulai sandiwara yang ia buat untuk membantu Niyala.
Faiq mengungkapkan perasaanya yang telah lama ia pendam dulu sejak SMP. Faiq
menungkapkan perasaan cintanya pada Niyala dengan berbicara dihadapan Pak
Rusli, Umi, Herman dan Niyala. Mereka semua terkejut dengan pengakuan Faiq yang
diam-diam sejak SMP mencintai Niyala, apalagi Niyala begitu kagetnya mendengar
pengakuan Faiq yang mencintai dirinya. Kemudian Faiq meminta persetujuan pada Pak
Rusli Ayah Niyala untuk menikahi Niyala dan juga pada Umi dan Herman. Umi
tampak tidak percaya dengan omongan Faiq yang ingin menikahi Niyala yang
dianggap seperti adiknya sendiri. Dengan kata-katanya yang meyakinkan, Faiq
akhirnya bisa meyakinkan Umi, pak Rusli, dan Herman. Umi pun merestui
Niyala menjadi Istri Faiq begitu juga Herman kakaknya Niyala tetapi Pak
Rusli masih terdiam yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana mengenai
hutang-hutangnya dan pernikahan Roger dengan Niyala supaya lunas. Faiq
berencana akan melunasinya dengan uang tabungan yang ia punya. Dulu saat ia kuliah di Mesir Faiq mendapatkan
beasiswa karena nilai Faiq sangat bagus saat ia belajar di Mesir sehingga uang
yang selalu Umi kirim, Faiq tabung untuk keperluan Faiq nantinya. Soal delapan
puluh juta sudah selesai dan Pak Rusli pun merestui Faiq menjadi suami Niyala.
Niyala binggung dengan sandiwara yang sedang dimainkan oleh kakaknya. Dik
Niyala, “Apakah kau mau menjadi Istri Kak Faiq?” Tanya Faiq yang
mengejutkan andangan Niyala. Kemudian Niyala mengiyakan pertanyaan Kakak Faiq.
Setelah semua merestui Faiq dan Niyala pesta pernikahanpun digelar sehari
sebelum acara wisudaaan Niyala. Dan akhirnya hidup Niyala menjadi tenang dan
ayahnya pun bisa melunasi hutangnya pada Pak Cosmas.
c)
Analisis
Unsur Intrinsik
1)
Tema
:
·
Pengorbanan
seorang anak yang ingin selalu membahagiakan orang tuanya.
2)
Alur :
· Menggunakan alur
maju. Karena berawal dari perkenalan, konflik, sampai dengan penyelesaiaan.
3)
Penokohan
:
·
Niyala
Cantik, pintar, sholehah, serta kuat dan sabar dalam
menghadapi cobaan hidupnya.
· Faiq
Bijaksana, penyayang, tampan , pintar,serta begitu
menyayangi Umi dan adik angkatnya.
· Umi
Baik, bijaksana, dan sangat menyayangi Niyala dan Faiq.
· Pak Rusli
Baik, penyayang,namun
dia tega ingin menikahkan anaknya dengan Roger anak Cosmas yang bejat hanya
untuk membayar hutangnya.
· Herman
Penyayang, baik ,serta bijaksana dan
sangat menyayangi adiknya Niyala.
· Roger
Jahat, dan kurang ajar,
dan dia tidak bisa menghargai perempuan.
· Haji Cosmas
Licik, dan tidak pernah memikirkan
kesusahan orang lain.
4)
Latar
/ Tempat :
· Rumah Umi angkat
Niyala
· Kamar Niyala
· Bandara ketika
kakak angkat Niyala pulang dari London.
·
Di
dapur saat Niyala membuatkan nasi goreng kesukaan kakaknya yaitu Faiq.
5)
Waktu
· Pagi
· Siang
· Sore
· Malam
· Tengah malam
6)
Suasana
· Mengharukan
· Menggembirakan
· Menegangkan
· Menyakitkan
7)
Sudut
pandang
· Menggunakan
sudut pandang orang ketiga.
8)
Amanat
· Janganlah
melakukan sesuatu dalam kedaan terpaksa.
· Jangan mudah
putus asa dalam menghadapi masalah.
·
Jangan
hanya diam saja, jika diminta melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati.
d) Analisis Unsur Ekstrinsik
1)
Nilai
Religi
· Faiq adalah
seorang penghafal Al Qur’an dan selalu bangun tengah malam untuk shalat tahajjud.
· Dua hati
disatukan dalam ikatan pernikahan antara Faiq dan Niyala.
2)
Nilai
Pendidikan.
· Faiq mengejar
cita – citanya sampai belajar keluar negeri demi membahagiakan Uminya.
· Niyala akan
segera diwisuda di Universitas kedokteran.
3)
Nilai
ekonomi
·
Saat
ayah Niyala meminta Niyala menikah dan menerima lamaran Roger untuk melunasi
hutangnya sebesar 80 juta.
4)
Nilai
Moral
· Saat Roger
hampir memperkosa Niyala waktu SMP dan Roger tega menghamili sahabat dekat
Niyala
· Setelah Roger
tidak mau bertanggung jawab, akhirnya sekarang sahabat Niyala menjadi pelacur
dikota.
5)
Nilai
kemanusiaan
· Ketika Faiq
ingin membantu Niyala untuk mengatasi masalahnya, dengan menikahi Niyala dan
memberikan Mahar sebesar 85 juta.
· Umi mau merawat
dan membesarkan Niyala meskipun Niyala bukan keluarga kandung mereka.
e)
Kritik
dan esai
Untuk membedah
novel ini kami menggunakan kritik pragmatik yang lebih menekankan pada nilai
edukatif (pendidikan), hiburan dan estetika.
1)
Nilai
edukaif (pendidikan):
Ø Jangan
berperasangka buruk
“Jangan berperasangka buruk atas motif
ke islaman Roger dan ayahnya. Dengan menikahi Roger mungkin kamu berpeluang
untuk mengislamkan banyak orang.” (Habiburrahman El-Shirazy, 2008: 57)
Ø Kesabaran
“Jalan dakwah tidak mudah dan mulus,
jalan dakwah itu terjal penuh hambatan, penuh onak dan duri, badai sering
datang menghadang. Berjalan dijalan dakwah memerlukan ketabahan dan pengorbanan
yang besar.” (Habiburrahman El-Shirazy, 2008: 58)
2)
Hiburan
dan nilai estetika
Ø Hiburan
“Adik kakak cape. Tapi adik minta, malam
ini juga wisudalah adik menjadi seorang perempua yang paling berbahagia di
dunia, sebelum besok pagi adik diwisuda menjadi sarjaa kedokteran.”
(Habiburrahman El-Shirazy, 2008: 110)
Ø Nilai romantis
“Masya Allah. Mahar itu tidak ada nilainya untuk
seorang gadis salehah seperti Niyala.”
“Dunia seisinya ini tak ada apa-apaya, dibandingkan
seorang istri salehah. Bagi Faiq, dik Niyala tidak bisa dinilai dengan materi.”
(Habiburrahman El-Shirazy, 2008: 105)
Dari novel yang sudah kami bedah ini terdapat
kelebihan dan kekurangannya.
Ø
Kelebihannya
antara lain:
1)
Dari
segi jalan cerita yang begitu menarik dan disusun secara apik tanpa melupakan
sedikitpun kesan yang membuat orang melupakan ceritanya.
2)
Dari
segi penggambaran karakter yang masing – masing tokoh yang begitu menakjubkan
dan terkesan ada dikehidupan nyata.
3)
Dari
segi pemilihan judul cerita yang seakan membuat pembaca ingin terus membacanya.
4)
Dari
kata demi kata yang dirangkai menjadi kalimat memiliki makna yang sangat
berkesan dan mengandung unsur petuah.
Ø
Kekurangannya
antara lain:
1)
Diksinya
ada yang kurang tepat.
2)
Terdapat kata-kata ambigu.
b.
Soal:
1. Identifikasilah
ciri-ciri kritik dan esai sastra.
2. Jelaskanlah
prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai sastra.
c. Jawaban:
1.
Ciri-ciri kritik sastra yaitu:
Ø Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.
Ø Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah
karya (objektif).
Ø Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya.
Ø Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
2.
Prinsip-prinsip penulisan kritik dan
esai sastra.
Ø Dalam menulis esai, bisa menggunakan format pengembangan gagasan atau
kerangka karangan yang berfungsi untuk membangun sistematika penulisan esai.
Dengan demikian, tulisan dalam esai menjadi terarah dan tidak menyimpang dari
topik.
Ø Dengan format dasar tersebut, persiapan penulisan esai dapat dinyatakan
dalam kerangka sebagai berikut:
1)
Judul esai hendaknya dirumuskan sedemikian
rupa, sehingga judul tersebut mampu menggambarkan isi esai secara keseluruhan.
Judul tidak perlu terlalu panjang, tetapi mencakup topik dan tema karangan.
2)
Berlatihlah membuat rumusan judul yang
tepat.
3)
Ingatlah, bagian pembuka berisi
penyampaian permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai.
4)
Bagian isi merupakan inti pembahasan
masalah yang sudah dikemukakan pada bagian pembuka.
5)
Pembahasan masalah hendaknya disertai
dengan alasan, bukti, contoh, dan sebagainya yang bertujuan untuk mendukung
pandangan pribadi pengarang sehingga pembaca mampu memahami esai tersebut
secara logis.
5. Rubrik
penilaian
Nama/kelompok :
Kelas :
Tanggal penilaian :
No
|
Kriteria Penilaian
|
Bobot
|
Nilai
|
1.
|
Ketepatan
mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai sastra:
a. Tepat (skor: 4-5)
b. Kurang tepat (skor: 2-3)
c. Tidak tepat (skor: 1)
|
5
|
|
2.
|
Ketepatan dalam menjelaskan
prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai sastra:
a. Tepat (skor: 4-5)
b. Kurang tepat (skor: 2-3)
c. Tidak tepat (skor: 1)
|
5
|
|
JUMLAH
|
Keterangan: Jumlah bobot x 10 = nilai akhir
Mengetahui,
|
Ciamis, Oktober 2012
|
Kepala SMAN 1 Baregbeg
|
Guru Mata Pelajaran
|
Sudarman,
S.Pd, M.Pd
|
Shinta Rini,
S.Pd
|
NIP 19590710 198603 1 013
|
NIP 19791209 200312 2 004
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS
Nama
Sekolah
|
: SMAN 1
BAREGBEG
|
Mata
Pelajaran
|
: Bahasa
dan Sastra Indonesia
|
Kelas
/semester
|
: XII
(dua belas) / 2 (dua)
|
Aspek
Pembelajaran
|
: Menulis
|
Alokasi
Waktu
|
: 6 x 45 menit
(3 pertemuan)
|
B.
STANDAR KOMPETENSI
16
Mengungkapkan pendapat dalam bentuk
kritik dan esai
C.
KOMPETENSI DASAR
16.2 Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra.
D.
INDIKATOR
1.
Menulis kritik dan esai sastra dengan
menerapkan prinsip-prinsip kritik dan esai.
2. Menyunting tulisan kritik dan esai sastra.
E.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah
kegiatan belajar mengajar, siswa dapat:
1. Menulis
kritik dan esai sastra dengan menerapkan prinsip-prinsip kritik dan esai.
2. Menyunting
tulisan kritik dan esai sastra.
F.
KARAKTER YANG DIHARAPKAN
1.
Religi
2.
Disiplin
3.
Berani
4.
Rasa ingin tahu
5.
Aktif
6.
Kreatif
7.
Komunikatif
8.
Mandiri
9.
Cermat
G.
DESKRIPSI MATERI PEMBELAJAR AN
Kritik
sastra merupakan salah satu studi sastra. Kritik sastra merupakan salah satu
aliran realisme. Definisi kritik sastra yaitu pertimbangan baik buruk,
penerangan, dan penghakiman karya sastra. Menulis kritik menitikberatkan pada
tujuan untuk membantu para pembaca karya sastra dalam memetik cita rasa dari
karya sastra yang akan dibacanya atau untuk membantu sastrawan meningkatkan
mutu karyanya.
Selain itu ada juga
kegunaan kritik sastra yaitu berguna untuk:
1.
Perkembanganilmu sastra itu sendiri.
2.
Perkembangan kesusastraan.
3.
Penerangan masyarakat pada umumnya yang
menginginkan penerangan tentang karya satra.
Aspek-aspek pokok kritik
sastra yaitu sebagai berikut:
1.
Analisis, yaitu penguraian terhadap
bagian-bagian atau unsur-unsur karya sastra.
2.
Interpretasi, yaitu penasiran terhadap
seluruh aspek karya sastra.
3.
Evaluasi atau penilaian, yaitu penilaian
karya sastra berdasarkan analisis dan interpretasi.
Sedangkan esai adalah karangan pendek
tentang suatu fakta yang dibhas menurut pandangan pribadi penulisnya. Sebuah
esai dapat berbicara tentang apa saja dan tidak selalu berbicara tentang
sastra. Sebuah esai dapat membicarakan kehidupan seseorang, sebuah tempat,
pemandangan alam, negara, masyarakat, dan lain sebagainya.
Esai dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
esai formal dan esai nonformal (personal). Esai formal ditulis dengan bahasa
yang lugas dan dalam aturan-aturan penulisan aturan yang baku, sedangkan unsur
pemikiran dan analisinya sangat dipentingkan. Pada esai nonformal, gaya bahasa
lebih bebas. Selain itu, unsur pemikiran dan perasaan pun lebih leluasa
didalamnya.
H.
STRATEGI PEMBELAJARAN
1.
Model Pembelajaran : Comunicative Learning
2.
Pendekatan : 4 pilar pembelajaran
3.
Metode Pembelajaran : Parafrase
I.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.
Kegiatan Awal
a.
Siswa menjawab salam (religius).
b.
Siswa berdoa (religius).
c.
Siswa merespon pertanyaan guru tentang
kehadiran (disiplin).
d.
Siswa menjawab pertanyaan tentang materi
sebelumnya yang berkaitan dengan menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra (berani,
komunikatif, sungguh-sungguh).
e. Siswa
memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang harus dicapai
selama dan setelah mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan (cermat,
aktif, kesungguhan).
2.
Kegiatan Inti
Pertemuan
ke-1 (90 menit)
F Tahap
eksplorasi
a.
Guru menggali pengetahuan siswa tentang
prinsip-prinsip penulisan kritik dan
esai untuk mengomentari karya sastra (aktif).
b.
Siswa
membaca dan mencermati contoh kritik dan esai sastra yang tersaji dalam buku
teks (mandiri, rasa ingin tahu).
F Tahap
elaborasi
e.
Siswa
membentuk kelompok (mandiri).
f.
Secara
berkelompok siswa mengidentifikasi dan menuliskan ciri-ciri
kritik dan esai (kerjasama, rasa ingin tahu).
g.
Setelah itu masing-masing kelompok
menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai (kerjasama).
h.
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan tanggapan, ulasan, dan
masukan atas pekerjaan setiap kelompok yang sudah baik dan yang masih perlu banyak perbaikan (rasa ingin tahu).
Pertemuan
ke-2 (90 menit)
F Tahap
elaborasi
Siswa menulis kritik dan esai
sastra dengan menerapkan prinsip-prinsip kritik dan esai (mandiri).
Pertemuan
ke-3 (90 menit)
F Tahap
elaborasi
Siswa menyunting tulisan kritik dan
esai sastra (mandiri, kerjasama).
F Tahap
konfirmasi
a. Siswa
menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (aktif, komunikatif).
b. Siswa
menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui (aktif, komunikatif).
3.
Kegiatan Akhir
Siswa merefleksikan
nilai-nilai serta kecakapan hidup yang dapat dipetik dari pembelajaran
(mandiri)
J.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a.
Sumber buku
-
Judul
|
:
Modul Bahasa Inonesia
|
-
Pengarang
|
:
Tim Edukatif HTS
|
-
Penerbit
|
:
CV HAYATI TUMBUH SUBUR
|
-
Tahun
|
:
2011
|
3. Alat
Bantu : Buku kritik dan esai sastra
K.
PENILAIAN
5. Teknik : Tes tulis
6. Bentuk : Tulisan
7. Kisi-kisi :
No
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
|
Teknik
|
Bentuk
|
||
1.
|
Menulis kritik dan esai sastra dengan menerapkan
prinsip-prinsip kritik dan esai.
|
Tes tulis
|
Tulisan
|
2.
|
Menyunting tulisan kritik dan esai sastra.
|
Tes tulis
|
Tulisan
|
8.
Instrumen:
a. Bacalah
dengan cermat sinopsis novel Setetes Embun Cinta Nayla dan setelah itu jawablah
soal-soal yang terdapat di bawahnya!
a) Idenitas
Buku
Judul : Setetes Embun Cinta Niyala (Pudarnya
Pesona Cleopatra)
Pengarang : Habiburahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Cetakan : Ke 17, November, April 2008
Tebal : 111 halaman
Harga : Rp. 25.000,-
ISBN : 979-3604-00-x
b) Sinopsis
Novel
ini menceritakan tentang seorang gadis yang sedang mengalami kegundahan hati
dalam mengambil keputusan dan penyelesaian dari masalah yang menimpa
keluarganya. Gadis tersebut bernama Niyala. Masalah itu timbul dari sepucuk
surat kilat khusus dari ayahnya menjelang saat-saat Niyala akan di wisuda
menjadi seorang Dokter di Universitas
Negeri terkemuka di Jakarta. Isi surat tersebut mengenai masalah ayahnya (Rusli Hasibuan) yang mempunyai
hutang sebanyak delapan puluh juta rupiah kepada Pak Haji Cosmas (Kepala Desa).
Dalam surat tersebut, Ayahnya meminta Niyala untuk menikah dengan anaknya Pak
Haji Cosmas yang bernama Roger. Apabila Ia bersedia, maka semua hutang-hutang
Ayahnya itu akan dianggap lunas. Pak Rusli sangat berharap Niyala bisa
membantunya keluar dari semua masalah ini. Kakak Niyala (Herman) tidak bisa
berbuat banyak, untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya sehari-hari pun Ia
sudah susah. Pak Haji Cosmas sangat berjasa kepada keluarga Pak Rusli. Bahkan
Herman, dibantunya masuk kerja di lembaga masyarakat Desa, saat Ibu Niyala
sakit mengidap kanker, Pak Haji Cosmas lah yang membiayai semua pengobatan,
sampai akhirnya Ibu Niyala pun pergi untuk selamanya.
Keluarga
Niyala tinggal di Sidempuan, Sumatera. Sedang semenjak ditinggal Ibunya, Niyala
yang pada saat itu baru duduk di kelas empat SD
ikut dengan Umi di Jakarta. Umi adalah teman Ibu kandungnya saat belajar
Diniyah Puteri Padang Panjang. Ibunya mendapatkan jodoh orang Sidempuan yaitu
ayahnya. Sedangkan umi mendapatkan suami orang Betawi. Keduanya lantas hidup
ikut suaminya masing–masing. Kata Umi, saat ibu kandungnya sakit keras,
diam–diam ibunya nulis surat wasiat kepada Umi. Isinya minta tolong agar jika
dirinya meninggal Umi mau mengasuh puterinya, yaitu Niyala dan menganggapnya
seperti anak sendiri. Ibunya lebih percaya pada Umi dari pada perempuan manapun
untuk mengasuh puterinya. Mendapat surat wasiat itu Umi langsung terbang ke
Sidempuan. Dan saat disana tepat saat ibunya akan dimakamkan. Ia pun langsung
melaksanakan wasiat itu sebaik–baiknya. Kebetulan Umi tidak punya anak
perempuan. Umi hanya hidup berdua dengan anak lelakinya Faiq yang baru kelas
enam SD. Suami Umi meninggal saat tugas di Timor-Timur. Umi bekerja keras dengan
kedua tangannya membesarkan Faiq dan Niyala. Umi benar–benar menganggap Niyala
sebagai anak sendiri. Niyala merasakan itu. Ia pun menanggap Umi sebagai ibunya
sendiri. Ia belum pernah mendapatkan bentakan atau kata–kata keras dari Umi.
Umi teramat sayang padanya. Kalaulah bukan karena pengorbanan dan kerja keras
Umi ia tidak akan pernah bisa menyelesaikan kuliah di fakultas kedokteran.
Padahal Niyala adalah bukan anak kandungnya.
Niyala teringat kembali dengan sebuah surat dari
ayahnya yang membuat ia jadi berpikir bagaimana mencari jalan keluar untuk
menyelesaiakan masalah yang dihadapinya. Apabila ia menolak permintaan ayahnya
yang menyuruhnya untuk menikah dengan anak Pak Haji Cosmas (Roger), mungkin
Niyala bisa dikatakan mejadai anak durhaka dan ia pun tiba–tiba terbayangkan
dan teringat wajah ayahnya yang tirus dan mata berkaca seolah berkata “Tolong.
Merdekakan Ayah nak!!” dan bukankah menikahi Roger juga jalan dakwah? Jangan
berprasangka buruk atas motif ke Islaman Roger dengan ayahnya. Dengan menikahi
Roger mungkin Niyala berpeluang untuk mengislamkan banyak orang. Mereka kaya
raya dan terpandang. Dan Niyala dapat berdakwah ditanah kelahiranmu dan juga
bisa menolong orang-orang kecil yang kesusahan. Niyala hanya bisa merintih
dengan perasaan sedih tidak terkira. Tiba–tiba ia merasakan ada tangan lembut
mengusap air matanya yang meleleh di pipi. Suara lembut Umi menyadarkan
dirinya. Ia tergagap. Ia mencoba senyum meskipun bibirnya terasa kaku. Niyala
hanya terdiam Umi yang telah ia anggap sebagai ibu kandungan sendiri selalu ada
disampingnya tatkala ia sekarang ini ditimpa musibah.
Tiga
hari lagi Niyala wisuda, dan dua hari lagi ayahnya akan datang. Ia menghitung
sisa hari seperti seorang tahanan yang telah divonis hukuman mati menghitung
sisa-sisa hidupnya. Ia kemudian bangkit dari duduknya dan membuka jendela
kamarnya. Sinar mentari dhuha tak sehangat biasanya, suara lembut perempuan
setengah baya yang amat dicintainya itu kembalim menyadarkan dirinya dari
kekosongan jiwa. Umi mengajak Niyala ke bandara untuk menjemput kakaknya Faiq
dari Mesir. Niyala sangat senang saat mendengar Faiq akan datang. Dalam
perjalanan menuju bandara, tepatnya didalam mobil Umi menceritakan kedatangan
Faiq yang tiba-tiba disuruh pulang ke rumah, Umi meninginkan saat Niyala
diwisuda Faiq harus datang ke acara wisuda adiknya, karena minggu ini adalah
saat-saat sejarah. Didalam mobil pun Umi bercerita tentang seorang gadis yang
ingin sekali Umi jodohkan dengan Faiq. Wanita itu bernama Diah Pramestaningrum
saudara sepupu Faiq anak dari tante Astrid. Bagi Umi Diah adalah sesosok wanita
yang cantik, santun dan sama–sama berpendidikan tinggi seperti Faiq lulusan S2.
Kepulangan
Faiq membuat Umi sangat berbahagia. Anak lelakinya itu benar-benar gagah dan
tampan seperti almarhum ayahnya. Bacaan Al Qurannya saat mengimami sholat
magrib sangat indah dan enak didengar. Faiq memberikan buah tangan jilbab
sutera asli dari Turki. Yang hijau muda untuk Niyala dan yang hijau tua untuk
Umi. Niyala langsung menerima jilbab berbatik emas khas Turki itu dengan mata
yang berbinar-binar. Niyala langsung memakai jilbab itu menutupi jilbab
putihnya. Malam itu Umi dan Niyala mendapat oleh-oleh cukup banyak dari Faiq.
Ada tas tangan yang bagus yang sempat ia beli di Paris. Leontin kristal dari
Italy. Jilbab dari Turki. Cincin cantik. Sandal kulit warna putih gading yang
modis dan kebaya khas Malaysia. Selain itu Faiq membelikan sebuah gaun
pengantin khas Turki yang sangat indah dan rapat menutup aurat dan islami untuk
Niyala. Tiba-tiba saja telpon berdering kemudian Faiq yang jaraknya dekat
dengan pesawat telpon mengangkat telpon. Ternyata dari ayahnya yang meminta
dijemput nanti shubuh karena sudah sampai Pulo Gadung. Mendengar ayahnya akan
datang ke Jakarta wajah Niyala berubah menjadi pucat karena besok Niyala harus
menjawab semua permintaan dari isi surat yang ditulis oleh ayahnya. Malam
semakin larut akhirnya Niyala tidur dikamar Umi karena kamarnya ditempati oleh
Faiq.
Air
mata Niyala terus mengalir membasahi pipinya. Ia tak bisa memejamkan matanya
sedikitpun. Ia juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Selain menangisi
nasibnya. Ia benar-benar tidak bisaa mengambil keputusan. Ia tidak bisa
menyerahkan dirinya menjadi istri Roger yang pernah mencoba memperkosanya dan
telah menodai teman karibnya. Ia tidak bisa memaafkan meskipun datang menyembah
dihadapanya. Namun ia tidak kuat melihat ayahnya disiksa oleh hutang-hutangnya.
Ia tidak tega kalau sampai ayahnya diperkarakan oleh Haji Cosmas dan
dipenjarakan. Ia ingin menjadi anak yang berbakti pada orang tua, juga Istri
yang berbakti pada suaminya. Jam Weker dikamarnya berdering keras. Lalu mati.
Ia mendengar suara derit pintu. lalu kecipak air. Ia menatap Jam dinding. Pukul
tiga. Tak lama kemudian terdengar suara alunan Surat Fatihah dan lantunan
ayat-ayat suci Alquran. Suara Faiq yang merdu dan tartil menarik Niyala untuk
bangkit untuk wudlu dan ikut menjadi ma’mum sampai akhirnya pada Sholat Subuh
pun tiba.
Faiq
dan Niyala kemudian berangkat ke Terminal Pulo Gadung untuk menjemput kakak dan
ayahnya. Mereka berdua naik Taksi dan meluncur langsung ke Terminal Pulo
Gadung. Di perjalanan Niyala hanya terdiam dan air matanya menetes membasahi
wajah ayunya. Faiq pun binggung dengan perubahan sikap Niyala dengan wajah yang
pucat dan mata yang sembab. Dengan keadaan masalah yang dihadapi Niyala tidak
bisa membendungnya, ia ingin mencurahkan semua beban pikirannya saat ini, hanya
Faiq lah yang bisa membantu menyelesaikan semua masalahnya. Tiba-tiba Niyala
menyuruh Sopir Taksi untuk berhenti di Jalan Raya. Mereka berdua turun dan
Niyala menceritakan semua masalah yang ia harus hadapi saat ini. Dengan
perasaan iba kemudian Faiq membantu semua persoalan yang Niyala. Mereka berdua
kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Pulo Gadung.
Seusai
makan pagi, Ayah Niyala menagih janji pada Niyala untuk menjawab semua
permintaan ayahnya yang tertulis dalam surat. Niyala hanya terdiam sangat lama
menunggu Faiq berbicara mengenai masalahnya, akhirnya Faiq pun mengeluarkan
suara. Ia berbicara pada Ayah Niyala tentang perasaan Niyala dan perasaan
dirinya saat ini. Faiq memulai sandiwara yang ia buat untuk membantu Niyala.
Faiq mengungkapkan perasaanya yang telah lama ia pendam dulu sejak SMP. Faiq
menungkapkan perasaan cintanya pada Niyala dengan berbicara dihadapan Pak Rusli,
Umi, Herman dan Niyala. Mereka semua terkejut dengan pengakuan Faiq yang
diam-diam sejak SMP mencintai Niyala, apalagi Niyala begitu kagetnya mendengar
pengakuan Faiq yang mencintai dirinya. Kemudian Faiq meminta persetujuan pada
Pak Rusli Ayah Niyala untuk menikahi Niyala dan juga pada Umi dan Herman.
Umi tampak tidak percaya dengan omongan Faiq yang ingin menikahi
Niyala yang dianggap seperti adiknya sendiri. Dengan kata-katanya yang
meyakinkan, Faiq akhirnya bisa meyakinkan Umi, pak Rusli, dan Herman. Umi pun
merestui Niyala menjadi Istri Faiq begitu juga Herman kakaknya Niyala
tetapi Pak Rusli masih terdiam yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana
mengenai hutang-hutangnya dan pernikahan Roger dengan Niyala supaya lunas. Faiq
berencana akan melunasinya dengan uang tabungan yang ia punya. Dulu saat ia kuliah di Mesir Faiq mendapatkan
beasiswa karena nilai Faiq sangat bagus saat ia belajar di Mesir sehingga uang
yang selalu Umi kirim, Faiq tabung untuk keperluan Faiq nantinya. Soal delapan
puluh juta sudah selesai dan Pak Rusli pun merestui Faiq menjadi suami Niyala.
Niyala binggung dengan sandiwara yang sedang dimainkan oleh kakaknya. Dik
Niyala, “Apakah kau mau menjadi Istri Kak Faiq?” Tanya Faiq yang
mengejutkan andangan Niyala. Kemudian Niyala mengiyakan pertanyaan Kakak Faiq.
Setelah semua merestui Faiq dan Niyala pesta pernikahanpun digelar sehari
sebelum acara wisudaaan Niyala. Dan akhirnya hidup Niyala menjadi tenang dan
ayahnya pun bisa melunasi hutangnya pada Pak Cosmas.
b. Soal:
1. Tulislah
kritik dan esai sastra dengan menerapkan prinsip-prinsip kritik dan esai.
2. Menyunting
tulisan kritik dan esai sastra.
c. Jawaban:
1. Menulis
kritik dan esai sastra
Ø
Analisis
Unsur Intrinsik
1)
Tema
:
·
Pengorbanan
seorang anak yang ingin selalu membahagiakan orang tuanya.
2)
Alur :
· Menggunakan alur
maju. Karena berawal dari perkenalan, konflik, sampai dengan penyelesaiaan.
3)
Penokohan
:
·
Niyala
Cantik, pintar, sholehah, serta kuat dan sabar dalam
menghadapi cobaan hidupnya.
· Faiq
Bijaksana, penyayang, tampan , pintar,serta begitu
menyayangi Umi dan adik angkatnya.
· Umi
Baik, bijaksana, dan sangat menyayangi Niyala dan Faiq.
· Pak Rusli
Baik, penyayang,namun
dia tega ingin menikahkan anaknya dengan Roger anak Cosmas yang bejat hanya
untuk membayar hutangnya.
· Herman
Penyayang, baik ,serta bijaksana dan
sangat menyayangi adiknya Niyala.
· Roger
Jahat, dan kurang ajar,
dan dia tidak bisa menghargai perempuan.
· Haji Cosmas
Licik, dan tidak pernah memikirkan
kesusahan orang lain.
4)
Latar
/ Tempat :
· Rumah Umi angkat
Niyala
· Kamar Niyala
· Bandara ketika
kakak angkat Niyala pulang dari London.
·
Di
dapur saat Niyala membuatkan nasi goreng kesukaan kakaknya yaitu Faiq.
5)
Waktu
· Pagi
· Siang
· Sore
· Malam
· Tengah malam
6)
Suasana
· Mengharukan
· Menggembirakan
· Menegangkan
· Menyakitkan
7)
Sudut
pandang
· Menggunakan
sudut pandang orang ketiga.
8)
Amanat
· Janganlah
melakukan sesuatu dalam kedaan terpaksa.
· Jangan mudah
putus asa dalam menghadapi masalah.
·
Jangan
hanya diam saja, jika diminta melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati.
c) Analisis Unsur Ekstrinsik
6)
Nilai
Religi
· Faiq adalah
seorang penghafal Al Qur’an dan selalu bangun tengah malam untuk shalat tahajjud.
· Dua hati
disatukan dalam ikatan pernikahan antara Faiq dan Niyala.
7)
Nilai
Pendidikan.
· Faiq mengejar
cita – citanya sampai belajar keluar negeri demi membahagiakan Uminya.
· Niyala akan
segera diwisuda di Universitas kedokteran.
8)
Nilai
ekonomi
·
Saat
ayah Niyala meminta Niyala menikah dan menerima lamaran Roger untuk melunasi
hutangnya sebesar 80 juta.
9)
Nilai
Moral
· Saat Roger
hampir memperkosa Niyala waktu SMP dan Roger tega menghamili sahabat dekat
Niyala
· Setelah Roger
tidak mau bertanggung jawab, akhirnya sekarang sahabat Niyala menjadi pelacur
dikota.
10) Nilai
kemanusiaan
· Ketika Faiq
ingin membantu Niyala untuk mengatasi masalahnya, dengan menikahi Niyala dan
memberikan Mahar sebesar 85 juta.
· Umi mau merawat
dan membesarkan Niyala meskipun Niyala bukan keluarga kandung mereka.
d)
Kritik
dan esai
Untuk membedah
novel ini kami menggunakan kritik pragmatik yang lebih menekankan pada nilai
edukatif (pendidikan), hiburan dan estetika.
3)
Nilai
edukaif (pendidikan):
Ø Jangan
berperasangka buruk
“Jangan berperasangka buruk atas motif
ke islaman Roger dan ayahnya. Dengan menikahi Roger mungkin kamu berpeluang
untuk mengislamkan banyak orang.” (Habiburrahman El-Shirazy, 2008: 57)
Ø Kesabaran
“Jalan dakwah tidak mudah dan mulus,
jalan dakwah itu terjal penuh hambatan, penuh onak dan duri, badai sering
datang menghadang. Berjalan dijalan dakwah memerlukan ketabahan dan pengorbanan
yang besar.” (Habiburrahman El-Shirazy, 2008: 58)
4)
Hiburan
dan nilai estetika
Ø Hiburan
“Adik kakak cape. Tapi adik minta, malam
ini juga wisudalah adik menjadi seorang perempua yang paling berbahagia di
dunia, sebelum besok pagi adik diwisuda menjadi sarjaa kedokteran.”
(Habiburrahman El-Shirazy, 2008: 110)
Ø Nilai romantis
“Masya Allah. Mahar itu tidak ada nilainya untuk
seorang gadis salehah seperti Niyala.”
“Dunia seisinya ini tak ada apa-apaya, dibandingkan
seorang istri salehah. Bagi Faiq, dik Niyala tidak bisa dinilai dengan materi.”
(Habiburrahman El-Shirazy, 2008: 105)
Dari novel yang sudah kami bedah ini terdapat
kelebihan dan kekurangannya.
Ø
Kelebihannya
antara lain:
5)
Dari
segi jalan cerita yang begitu menarik dan disusun secara apik tanpa melupakan
sedikitpun kesan yang membuat orang melupakan ceritanya.
6)
Dari
segi penggambaran karakter yang masing – masing tokoh yang begitu menakjubkan
dan terkesan ada dikehidupan nyata.
7)
Dari
segi pemilihan judul cerita yang seakan membuat pembaca ingin terus membacanya.
8)
Dari
kata demi kata yang dirangkai menjadi kalimat memiliki makna yang sangat
berkesan dan mengandung unsur petuah.
Ø
Kekurangannya
antara lain:
3)
Diksinya
ada yang kurang tepat.
4)
Terdapat kata-kata ambigu.
2. Hasil
suntingan
Hasil suntingan berupa
perbaikan kritikan dan esai sastra yang telah ditulis.
6. Rubrik
penilaian
Nama/kelompok :
Kelas :
Tanggal penilaian :
No
|
Kriteria Penilaian
|
Bobot
|
Nilai
|
1.
|
Penerapkan
prinsip-prinsip kritik dan esai dalam penulisan kritik dan esai sastra:
a.
Lengkap (skor: 4-5)
b. Kurang lengkap (skor: 2-3)
c. Tidak lengkap (skor: 1)
|
5
|
|
2.
|
Penyuntingan
tulisan kritik dan esai sastra:
a.
Cermat (skor: 4-5)
b. Kurang cermat(skor: 2-3)
c. Tidak cermat (skor: 1)
|
5
|
|
JUMLAH
|
Keterangan: Jumlah bobot x 10 = nilai akhir
Mengetahui,
|
Ciamis, Oktober 2012
|
Kepala SMAN 1 Baregbeg
|
Guru Mata Pelajaran
|
Sudarman,
S.Pd, M.Pd
|
Shinta Rini,
S.Pd
|
NIP 19590710
198603 1 013
|
NIP 19791209
200312 2 004
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar