Tampilkan postingan dengan label Contoh Pidato Untuk Bahan Ajar Berbicara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Contoh Pidato Untuk Bahan Ajar Berbicara. Tampilkan semua postingan

26.11.14

PIDATO : MEMBANGUN UKHUWAH ISLAMIYAH DEMI MADRASAH BERPRESTASI







PIDATO MEMBANGUN UKHUWAH ISLAMIYAH DEMI MADRASAH BERPRESTASI


Oleh: Prito Windiarto, S.Pd.


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِااللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا ومِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِّلُ لَهُ   وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ .اللهم صلى عَلَى سيِّدِنا مُحمّدْ وعلى اَلِهِ وصَحْبِهِ اجْمَعِيْنَ. امَّا بعْدُ.                
           
Ucapan syukur sudah selayaknya kita haturkan pada Allah Sang Maha Kuasa. Yang telah menganugerahkan nikmat tak tehingga. Telah mengaruniakan anugerah terbesar, Al Iman wal Islam. Anugerah yang teramat agung, lebih baik dari dunia dan isinya. Allah jua yang masih memberikan kesempatan bagi kita untuk berkumpul di tempat penuh barokah ini dalam keadaan sehal wal afiat. Alhamdulilllah.
            Rasulullah adalah teladan terbaik. Insan utama yang teguh membawa risalah kenabian. Menebar jalan kebaikan. Menyebarkan cahaya kemuliaan. The real idol, nabiyuna, Muhammad saw. Semoga kita termasuk umatnya yang teguh meneruskan perjuangan beliau menegakkan kalimat Allah.

Yang saya hormati kepala Kemenag Kota Banjar
Yang saya hormati ……
Hadirin wal hadirot rahimakumullah
Pada kesempatan ini saya berdiri di sini untuk menyampaikan pidato yang berjudul “Membangun ukhuwah islamiyah demi madrasah berprestasi.”
Hadirin yang berbahagia
Secara bahasa ukhuwah berarti persaudaraan. Ukhuwah Islamiyah maknanya persaudaraan yang berlandaskan karena hubungan keimanan dan keislaman. Dalam Islam, persaudaraan memang tak terbatas sekadar pada hubungan darah. Namun ia luas  pada persaudaraan atas nama aqidah.
Dalam Al Quran Allah menegaskan persaudaraan  (ukhuwah)  berlandas iman Islam ini.
 “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Al Hujurat: 10)
Ayat tersebut memberikan kita pemahaman agar menjaga ukhuwah dengan baik. Dalam FirmanNya yang lain Allah menegaskan:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai” Ali Imran 103

Ditulis untuk sahabatku Ramdani Kendarsyah
Hadirin Rahimakumullah
Menjaga tali ukhuwah teramat penting. Ukhuwah yang terjalin apik akan membentuk persatuan dan kesatuan yang kuat. Seperti batang lidi, jika hanya satu akan mudah patah dan tidak begitu berguna. Sebaiknya jika batang terkumpul, tersimpul, ia akan kuat dan dapat digunakan membersihakan kotoran. Begitu halnya kehidupan manusia, jika ukhuwah diabaikan, ia selayak batang lidi rapuh sendirian. Sebaliknya jika ukhuwah terekatkan, tersimpul kuat, maka akan menghasilakan kekuatan dahsyat.

Hadirin yang saya hormati
Bagi sebagian orang mengeratan ukhuwah bukankah sesuatu yang susah. Namun bagi sebagian yang lain, menyambung ukhuwah adalah sesatu yang sulit. Apalagi terhadap orang baru.
Karena itu, tak ada salahnya pada kesempatan ini ita bahas kiat membangun ukhuwah sesuai tingkat ukhuwah menurut ulama.

Pertama, taaruf  (Saling mengenal)
Pada tahap ini kita coba mengenal orang lain. Sifat, karakter dan kebiasaan orang lain. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Taaruf ini diharapkan mampu membuat diri mengenal lebih dekat orang tersebut

Kedua, tafahum  (Saling mengerti)
Setelah kenal, tahap berikutnya adalah saling mengerti (paham). Mengerti bahwa orang punya kelebihan dan kekurangan.

Ketiga, takaful (Saling membantu)
Setelah adanya kesepahaman. Tahap berikutnya adalah saling membantu. Takaful akan menjadian diri ringan membantu, saling bekerja sama.
Misal, jika ada yang sedang kesulitan ekonomi, ia tak segan membantu.

Hadirin yang berbahagia
Dalam konteks madrasah, ikatan ukhuwah Islamiyah mutlak dilakukan. Tahapan-tahapan uhuwah seazimnya diterapkan dengan baik. Taaruf, tafahum, dan takaful antar madrasah adalah kemestian.
Saat ini generasi muda Indonesia (termasuk remaja) sedang mengalami banyak godaan. Kenakalan remaja merajalela. Remaja yang tidak terdidik dan terbina akan tumbuh menjadi pribadi yang brutal.
Salah satu pihak yang bertalian dengan masalah generasi muda adalah sekolah (madrasah). Madrsah sebagai sarana menanamkan pendidikan karakter pada siswa.
Jalinan ukhuwah antar madrasah diharapkan mampu meningkatkan prestasi. Madrasah yang satu dan lain saing memberi masukan. Saling bahu membahu memecahkan masalah. Saling membatu mencari solusi atas endala yang dihadapi. Jika ada hal yang baik pada satu madrasah tak ada salahnya  diadopsi madrasah. Sebaliknya jika ada hal yang buruk berusaha dihilangkan bersama-sama.

Hadirin yang berbahagia
Madrasah adalah satu satu garda depan peyelamat bangsa.  Karena itu soliditas yang kuat berdasar prinsip ukhuwah islamiyah adalah keharusan. Pada gilirannya, penerapan ukhuwah isamiyah diharapkan mampu mendorong madrasah semakin berprestasi.
Wallahu a’lam bishowab
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan,mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Hasbunallah wani’mal wakil. Ni’mal maula wani’man nashir.
Wassalamualaikaum Wr. Wb.


Pw-Rukre- 26-11-14
Demikianlah PIDATO MEMBANGUN UKHUWAH ISLAMIYAH DEMI MADRASAH BERPRESTASI

2.11.12

Contoh Pidato Untuk Bahan Ajar Berbicara






Contoh Pidato Untuk Bahan Ajar Berbicara

Assalammulaikum wr. wb.
Salam sejahtera.
Saudara-saudara, para hadirin yang berbahagia, puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada makhluk-makhluk-Nya. Dalam kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang lingkungan hidup.
Saudara-saudara.
Dengan melihat dan merasakan keadaaan lingkungan sehari-hari, baik langsung maupun melalui media massa, kita layak meyakini bahwa pemerintah negara ini, negara kita, masih belum menunjukkan kinerja optimal dalam mengelola lingkungan hidup, terutama di kota-kota besar. Tingginya polusi udara, krisis air bersih, bencana banjir, penumpukan sampah, pencemaran lingkungan, serta lemahnya penegakan hukum, masih menjadi catatan serius yang harus dibenahi segera.
Pemerintah berkewajiban, baik secara politis, ekonomis, maupun sosial memerhatikan hak rakyat soal lingkungan hidup yang sehat, demi terwujudnya pembangunan yang adil dan manusiawi bagi seluruh rakyat, tanpa membedakan struktur kelas. Masalah mengelola lingkungan, saat ini kesadaran masyarakat dan pejabat belum tumbuh sempurna. Belum ada keharmonisan antara program pemerintah dan sikap masyarakat. Sikap dan tindakan mereka, pemerintah dan masyarakat, dalam upaya bersama-sama mengelola lingkungan di daerah sekitarnya sangat minim. Pemikiran sejumlah masyarakat masih terbatas kepentingan mengisi perut sehingga persoalan lingkungan hidup belum disikapi secara penuh. Sangat mudah kita lihat bagaimana warga masyarakat membuang sampah di sembarang tempat, menutup tanah dengan semen rapat-rapat, dan menebang pepohonan, sekecil apa pun pepohonan itu, dengan seenaknya.
Saudara-saudara.
Selain rendahnya kesadaran mengelola lingkungan, juga terjadi stagnasi pengelolaan limbah, baik limbah rumah tangga maupun industri. Limbah masih saja dibuang ke sungaisungai, tanpa ada upaya pengolahan yang optimal. Sampai saat ini, pemerintah masih lebih banyak menghabiskan tenaganya untuk membuat perencanaan pengelolaan lingkungan, tetapi lemah dan tergopoh-gopoh dalam dalam hal implementasi. Parahnya, kelemahan dalam hal political will itu dibarengi rendahnya pengucuran anggaran.
Keadaan itu menjadi ironis jika dihubungkan dengan adanya kementerian lingkungan hidup. Timbul pertanyaan, apa yang dikerjakan dan dikemanakan dana di departeman itu? Karena itu, sebaiknya kementerian atau instansi ini perlu mendapatkan kewenangan penuh menangani isu lingkungan hidup baik skala nasional maupun regional. Di sinilah dibutuhkan keberpihakan politik agar setidaknya, anggaran yang tersedia diarahkan ke upaya perbaikan lingkungan hidup.
Disadur dari Buku Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia

Pidato Menteri Pendidikan Nasional
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2003.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Saduara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai!
Sejak kelahiran tokoh perintis pendidikan nasional kita Ki Hadjar Dewantara, tanggal 2 Mei
ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, maka setiap tanggal 2 Mei bangsa Indonesia, khususnya kalangan masyarakat pendidikan, memperingati Hari Pendidikan Nasional itu. Dan tema yang kita angkat adalah Dengan Semangat Hardiknas Kita Mantapkan Sistem Pendidikan Nasional dalam Rangka Membangun Manusia Indonesia yang Berkualitas. Pembangunan pendidikan nasional pada hakikatnya merupakan proses yang tidak berakhir serta bergerak secara dinamis sejalan dengan perkembangan zaman. Jauh sebelum Indonesia merdeka, para pejuang dan perintis kemerdekaan telah memulai meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional. Mengingat pendidikan nasional itu mempunyai peran strategis bagi terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang berjiwa nasional. Karena dasar pembangunan masyarakat yang nasional adalah pendidikan yang nasional.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai!
Selama 57 tahun lebih bangsa Indonesia merdeka upaya untuk memperbarui sistem pendidikan nasional terus dilakukan agar mampu menjawab berbagai perubahan, terutama perubahan global internasional yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada era reformasi sekarang ini bangsa Indonesia dihadapkan kepada tiga tuntutan mendasar di bidang sistem pendidikan nasional. Pertama, memperkuat hasil-hasil yang telah dicapai selama 57 tahun lebih merdeka; kedua, mengantisipasi era global pendidikan; ketiga, mewujudkan otonomi dan demokratisasi serta partisipasi maupun tuntutan masyarakat dan peserta didik. Menyadari hal itu, yang sekaligus sebagai wujud pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional 2000–2004, di bidang pendidikan, pemerintah telah menempuh berbagai langkah strategis terutam untuk mengembangkan suatu orientasi pendidikan yang berbasis masyarakat luas (Broad Base Education) dengan penekanan pada kecakapan/kesiapan untuk hidup (life skills). Orientasi ini sangat penting dan mendesak, mengingat 70% lebih peserta didik kita memerlukannya, terutama bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan yang putus sekolah.

Khusus tentang sistem pendidikan nasional itu sendiri, juga diperlukan pembenahan lebih mendasar. Oleh karena itu, pembahasan Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang kini ditangani oleh Panitia Kerja DPR dan pemerintah merupakan bagian penting untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional yang kokoh bagi kepentingan masa depan bangsa dan negara. Hal ini sejalan dengan semangat dan citacita reformasi sebagaimana yang diamanatkan dalam amandemen Undang-Undang Dasar 1945.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai!
Proses penyusunan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional memang bersifat terbuka. Artinya, dapat mewadai seluruh aspirasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat yang sangat majemuk ini. Mengingat pendidikan mempunyai peranan penting untuk membentuk akhlak serta budi pekerti mulia dan dalam mencerdaskan bangsa serta untuk menanamkan ideologi dalam proses integrasi nasional, maka seluruh isi, jiwa serta semangat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang akan datang harus mampu membingkai peranan tersebut. Dengan demikian perbedaanperbedaan yang ada dan muncul di tengah-tengah pembahasan Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sekarang ini hendaknya tidak disertai sikap apriori serta berkepanjangan, tetapi justru dalam semangat .

Disadur dari Buku Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia 
Contoh Pidato Untuk Bahan Ajar Berbicara

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...