Tampilkan postingan dengan label Tes CPNS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tes CPNS. Tampilkan semua postingan

14.3.19

Tiga Tips Sukses Lolos CPNS PPPK 2019 Plus Bonus Sampel Ebook Pembahasan Soal CPNS Gratis

Tiga Tips Sukses Lolos CPNS PPPK 2019 Plus Bonus Sampel Ebook Pembahasan Soal CPNS Gratis


Oleh : Prito Windiarto

Berikut adalah tiga tips jitu supaya kita bisa lolos seleksi CPNS PPPK 2019

Kiat sukses Pertama: Persiapkan Persyaratan Administrasi dengan baik.

Kita harus benar-benar memahami alur dan persyaratan pendaftaran CPNS PPPK. Jangan ada yang salah atau terlewat walau hal sepele. Misal di persyaratan harus membuat surat lamaran bermaterai, maka buatlah. Jangan sepelekan, misal ah hanya materai mah tak usah pakai. Jangan anggap remeh. Sedikit saja kita meremehkan, bisa jadi kita tidak lolos tahap administrasi ini. Saya sendiri, di tahun 2014 gagal lolos CPNS karena gagal di tahap administrasi ini. Hanya soal stempel legalisasi. KTP harusnya dilegalisasi pihak Disdukcapil Kabupaten, eh saya hanya legalisasi di tingkat Kecamatan, ya sudah, akhirnya saya gagal. So, persiapkan dengan baik, ya...


Tips kedua.

22.1.19

Intip Berapa Biaya Pemberkasan CPNS Lengkap

Intip Berapa Biaya Pemberkasan CPNS

Intip Berapa Biaya Pemberkasan CPNS Lengkap

Bismillah

Sahabat sekalian, setelah pengumuman kelulusan CPNS tahap berikutnya adalah pemberkasan. Maksudnya adalah pengumpulan berkas-berkas dokumen untuk pengajuan NIP (Nomor Induk Pegawai) yang nantinya akan ditetapkan BKN. Yang mengkoordinasi pemberkasan adalah instansi / lembaga / pemda / BKD masing-masing daerah.

Nah, kali ini kita akan bahas dan intip berapa biayanya.
Sebelumnya, kita akan tengok dulu, berkas / dokumen apa saja yang harus dipersiapkan dalam pemberkasan ini. Referensi saya adalah pemberkasan di instansi saya Kota B*n**r, Jawa Barat. Berikut diantara berkas tersebut....

1. Pasfoto CPNS

a.  Ukuran 3 x 4 : 10 lbr

b.  Ukuran 2 x 3 : 5 lbr


KTP dan KK (CPNS dan Pasangan) Plus Buku Nikah

3  NPWP

Akte Kelahiran (CPNS, Pasangan, dan anak)

Form Isian input data SAPK

Surat Lamaran, asli, tulis tangan

Fotokopi Ijazah/STTB,  dan transkrip nilai
a.       SD
b.      SLTP
c.       SLTA
d.      S.1
e.       ……………..dst

Fotokopi STR/Sertifikat Pendidik

Daftar Riwayat Hidup
a.       Pengalaman bekerja 1, tmt …
b.      Pengalaman bekerja 2, tmt …

10 SKCK dari Polres setempat

11 Surat Keterangan Sehat Jasmani

12 Surat Keterangan Sehat Rohani

13 Surat Keterangan Tidak Mengkonsumsi NAPZA

14 Surat Pernyataan Lampiran Perka BKN

15 Surat Pernyataan Tidak Mengajukan Pindah Sblm 10 Thn

16 Surat/Kartu Tanda Pencari Kerja (AK-1)

17 Surat keterangan perbedaan data/data tidak sesuai antara ijazah/dokumen pribadi

18 Scan berkas pada CD-Room

19  Sertifikat diklat (kalau ada)


Baik, sekarang kita urai ya per item

1. Pasfoto CPNS
a.  Ukuran 3 x 4 : 10 lbr
b.  Ukuran 2 x 3 : 5 lbr
c. Foto untuk DRH  dan SAPK 3 x 4 : 6 lembar

Biayanya kalau saya pakai foto yang biasa saja, ngeprint di wartet bukan studio, jadi cukup sekitar Rp 35.000 rupiah


2. KTP dan KK (CPNS dan Pasangan) dan Akta Nikah
Biayanya paling ada di legalisasi / legalisir. Untuk legalisirnya sendiri gratis. Kita hanya perlu biaya fotokopi, ya sekitar Rp. 10.000 juga cukup. Sayangnya legalisasinya harus di kabupaten asal kita. Saya juga legalisasi ke Cilacap. Untuk transport ya habis 100.000 mah. KTP KK di Disdukcapil legalisasinya. Kalau Akta nikah di KUA. Untuk cara legalisasi bisa dilihat di sini



3. NPWP
Kalau saya karena sudah punya cukup fotokopiannya saja. sekitar 5000 lah. Kalau yang belum punya, diharuskan buat. Gratis. Paling perlu persyaratan fotokopi. Habislah dengan transport 50.000


4. Akte Kelahiran (CPNS dan Pasangan)
Legaliasi gratis. Paling fotokopi 5000 cukup. Legalisasinya baerangan sama KTP KK.

5. Form Isian input data SAPK
Tinggal isi dan print, contohnya ada di blog ini (menyusul, insyaAllah). Paling habis 5000.


6. Surat Lamaran, asli, tulis tangan
Modalnya beli kertas folio dan pulpen. Kalau saya plus pensil. Penghapus penggaris juga perlu. Habislah sekitar 20.000. Belum termasuk kopi dan kudapannya sih. Kadang suka salah nulis. Diulang lagi. xixixi.

6.Fotokopi Ijazah/STTB,  dan transkrip nilai
a. SD
b. SLTP
c. SLTA
d. S.1
e. ……………..dst
Biaya utamanya untuk legalisasi. Fotokopi taruhlah habis 50.000. Transport misal habis 100.000.
Secara umum biasanya gratis. Tapi kadang kita ngasih ke sekolah / kampus. Ya itung-itung berbagi. Tarulah satu sekolah 25.000. Maka habis sekitar 100.000. Total 250.000


7. Fotokopi STR/Sertifikat Pendidik
Saya belum punya

8. Daftar Riwayat Hidup
a. Pengalaman bekerja 1, tmt …
b. Pengalaman bekerja 2, tmt …
Ada yang ketik ada yang tulis tangan. Intinya di biaya print formatnya. Habislah sekitar 20.000 an.


9. SKCK dari Polres setempat
Kalau saya mengurusnya mulai dari Polsek.
Dilanjut ke polres. Perihal syarat dan caranya saya sudah tulis di sini
Biayanya plus transport makan, legaliasi, dll habis sekitar 150.000


10. Surat Keterangan Sehat Jasmani
Surat Keterangan Sehat Rohani
Surat Keterangan Tidak Mengkonsumsi NAPZA

Untuk bagian ini saya pakai yang di RSUD Banjar. Paket komplet. Biayanya 772.000. Namun, karena waktu itu antre. Saya harus dua kali (hari) berangkat. Dengan biaya transport, makan, dll, habislah sekitar 850.000



11. Surat Pernyataan Lampiran Perka BKN
Formatnya sudah disediakan BKD. Yang ini tinggal isi dan print. Habislah 5000 mah.

12. Surat Pernyataan Tidak Mengajukan Pindah Sblm 10 Thn
Formatnya sudah disediakan BKD. Yang ini tinggal isi dan print. Habislah 5000 mah.


13. Surat/Kartu Tanda Pencari Kerja (AK-1)
Untuk cara dan syarat untuk buat kartu kuning (AK - 1) bisa dilihat di sini
Biayanya ya habis 10.000 mah


13. Surat keterangan perbedaan data/data tidak sesuai antara ijazah/dokumen pribadi
Saya tidak buat


14. Fotokopi Pengalamn Diklat / Workshop
Habislah misal 10.000

15. Fotokopi dan Legalisasi SK Pengalaman Kerja
Habislah misal 30.000. Mahalnya biasanya di biaya legalisasi

16. Scan berkas pada CD-Room
Nah ini juga yang lumayan. Jadi setiap file yang kita sertakan di persyaratan harus discan. Nantinya dimasukan ke dalam CD.
Taruhlah total misal ada 25 file. Maka kita scan sebanyak itu. Jika satu scan 2000 rupiah maka untuk scan kita habis sekitar 50.000. CD dan tempat CD msial habis 10.000. Biaya burning 10.000. Total habis sekitar 70.000

17. Biaya beli materai
Materai yang diperlukan adalah 12
3 untuk DRH
3 untuk Surat Pernyataan perka BKN
3 Untuk surat tidak menyatakan pindah
3 untuk surat lamaran

materai 6000 x 12 = 72.000

18. Biaya beli map sneilhecter + Trigonal klip
3 x 6000  = 18.000
trigonal klip 4000
map kancing 7000
Total : 29.000

19. Biaya fotokopi dll
Habis misal 20.000


20. Biaya lain-lain
Termasuk biaya ketika pemberkasan. Transpot makan dll. tarulah misal 100.000

Maka grand totalnya adalah sekitar 1.836.000. Kalau dibulatkan dengan yang lain, bisa mencapai sekitar Rp2.000.000 (Dua juta rupiah)


Biaya ini sangat relatif. Karena tiap daerah berbeda. Tiap orang juga berbeda. Mengurus surat keterangan sehat misalnya. Ada yang lebih mahal ada yang lebih murah dari kisaran 800 ribu tersebut.

Ini hanya sekadar acuan, plus minusnya tergantung situasi dan kondisi.
Eksis Narsis #CPNSChallenge

Intinya, semoga bermanfaat...

Demikian  Intip Berapa Biaya Pemberkasan CPNS Lengkap



25.12.18

CPNS Challenge : Mencoba Peruntungan


CPNS Challenge : Mencoba Peruntungan

 
CPNS Challenge : Mencoba Peruntungan



Tahun 2018 ini adalah kali ke tiga bagiku mengikuti seleksi CPNS. Sebelumnya di tahun 2014 dan 2017 yang berujung dengan kebelumberhasilan.

Tahun ini, bismillah mencoba kembali. Kesempatan seleksi CPNS tidak datang setiap tahun. Belum tentu tahun-tahun berikutnya akan datang lagi.

Isu penerimaan CPNS sudah beredar sejak awal tahun. Namun nyatanya baru benar-benar fiks di bulan Agustus. Pada kesempatan 2014 instansi yang saya coba jajal adalah Pemerintah Kabupaten Pangandaran, formasi guru Bahasa Indonesia SMP. Sayang kalah di tahap seleksi administrasi. Syukurlah, di tahun itu ada dua teman seangkatan, teh Eva dan The Lina yang lolos. Pada tes 2017, instansi yang dipilih adalah Badan Bahasa Kemdikbud, formasi peneliti ahli pertama. Sudah sampai di tahap SKD. Lolos nilai ambang batas (passing grade) tapi kalah di peringkat (ranking).
Maka di tes 2018 ini bertekad untuk menebus kebelumberhasilan di dua kesempatan sebelumnya. 

Bismillah harus lebih baik. Usaha dan doanya harus ditingkatkan.
Saya dan istri mendaftar di instansi yang sama : Pemerintah Kota Banjar. Sama-sama formasi Guru Bahasa Indonesia ahli pertama. Hanya beda lokasi formasi, saya memilih SMPN 4 Banjar, sementara istri SMPN 5 Banjar.

Karena saat itu belum ada laptop, kami mendaftar di warnet. Sekitar awal Oktober. Foto pakai HP. Ganti background di warnet. Untunglah orang tua memberi “modal” untuk persiapan.
Saya print beberapa materi SKD. Membaca buku. Latihan. Juga mengunduh aplikasi di Play Store. Berusaha menyisihkan waktu untuk belajar. Mencoba memenuhi target.

Medio akhir Oktober tes SKD. Tempat pelaksanaannya di Gedung Serba Guna Bale Kota Tasikmalaya. Alhamdulillah bisa dijangkau dengan berkendara sepeda motor sekitar 1,5 jam dari Kota Banjar. Saya tes hari Senin, Sesi 5, Sesi sore… Setelah mengantre, mengikuti serangkaian prosedur, mulai tes pukul 17.00 an.

Tentu bukan waktu yang ideal. Saat konsentrasi tidak sebaik di pagi hari. Belum juga perut yang lumayan melilit karena kurang asupan makanan. Bismillah. Tes dimulai.
SKD tahun ini yang menjadi “momok” adalah bagian TKP (Tes Karakteristik Pribadi). Banyak yang tergelincir di sana. Maka saya utamakan bagian itu. Porsi waktu diberikan lebih. Dibaca teliti. Sampai yakin. InsyaAllah bisa lulus passing grade.


Nyatanya?
Nilai TKP 133. Kurang 10 poin. Lemas. Galau.
Tapi sedikit “berlapang hati” karena ternyata banyak teman senasib sepenanggungan. Di sesi itu hanya 2 orang yang lolos PG, dari sekitar 360 peserta. Nyatanya, dari 4000an pelamar CPN Kota Banjar, yang lolos PG hanya 200 orang. Secara nasional hanya 4 % yang lolos PG.

Saya berhusnuzhan. Jika sudah nasib dan takdirnya, insyaAllah takkan ke mana. Alhamdulillah PermerPAN RB turun. Menyiasati banyaknya formasi yang kosong. Ada kebijakan peringkat (ranking)

Ternyata, ada keajaiban….  Alhamdulillah P2/L. Senang karena diberi kesempatan.
Di sisi lain, saya juga ikut nyesek melihat fakta kawan yang tidak lolos, apalagi dengan selisih tipis. Kurang 1 poin. Semoga Allah gantikan dengan rezeki lainnya, ya…

Status P2/L membuat saya mendapat kesempatan ke tahap SKB (Seleksi Kompetensi Bidang). Pelaksanaanya 8 Desember 2018 di lokasi yang sama seperti SKD.

Bismillah. Dua kompetitor ternyata masih ada “hubungan” dengan saya. Pak Ar.., adalah kawan lama di GO Banjar. Mas An.. kakak kelas di Unigal. Kami mencoba berkompetensi secara sehat.
Hasilnya?

Di pengumuman integrasi SKD + SKB tanggal 27 Desember ini Alhamdulillah dapat P2/L. 


Kembali ke judul: Mencoba Peruntungan.
Ya, saya termasuk yang percaya adanya teori keberuntungan.
Ada adagium “Orang bodoh kalah oleh orang cerdas. Orang cerdas kalah oleh orang bejo (beruntung)”
Maka saya tak alergi jika ada yang berkomentar, ah dia mah dapet juga  cuma beruntung aja.
Ya betul. Saya beruntung.
Meski begitu, saya tidak setuju pendapat “beruntung sama dengan malas”. Tidak!
Keberuntungan justru hadir karena kerja keras.
Pertolongan Allah datang atas ikhtiar dan doa yang dipanjatkan.
Allah melihat usaha kita.
Allah melihat doa kita.
Allah menurunkan keberuntungan pada orang yang memang layak mendapatkannya.

So, mari kita berusaha dan berdoa. Semoga keberuntungan dan keberkahan menghampiri. Aamiin.
 
Kisah Mengikuti Tes CPNS 2018


***
Kisah / Tulisan ini adalah bagian dari CPNS Challenge . Dimaksudkan, semoga bisa memberikan inspirasi. Bukan bermaksud pamer, ujub, apalagi sombong. Naudzubillah.
Kami mengajak teman-teman yang lulus maupun belum lulus CPNS untuk menuliskan kisahnya. Semoga bisa menjadi inspirasi dan memberikan semangat bagi yang lain.
***
Saya (Prito Windiarto), menantang kang @Justang , Mba @Atin, dan yang lainnya (maaf jika tak termention) untuk mengikuti #CPNSChallenge ini. Jangan lupa sertakan hastag (tagar) dan fotonya ya…


Intip Berapa Modal / Biaya yang Diperlukan untuk Menjadi CPNS

Intip Berapa Modal / Biaya yang Diperlukan untuk Menjadi CPNS


Oleh : Prito Windiarto

“Zaman sekarang, apa sih yang gratis? Buang air saja haru bayar?!” Demikian celetukan beberapa orang menghadapi kenyataan hidup di zaman ini.

Nah, pertanyaannya, untuk menjadi  CPNS apakah memang bisa gratis juga?
Apakah ada biaya yang harus dikeluarkan? Kira-kira berapa ya?
Barangkali di sini teman-teman ada yang berkenan share berapa biayanya?
Mulai dari daftar, biaya latihan, beli buku, ongkos tes, dll.
Mangga share… Saya coba akan kulik dari pengalaman saya sendiri

BOHONG BESAR jika ada berkata menjadi CPNS zaman ini bisa diraih dengan gratis tis… Mustahil….
Saat ini, pasti harus ada modal biaya yang dikeluarkan.
Berapa? 100 juta? 200 juta?

Nah kalau angka ratusan jut amah, enggak juga sepertinya ya… Itu barangkali bagi mereka yang “main belakang”. Emang ada? Ada sih yang coba main belakang, tapi tampaknya akan sulit goal melihat sistem yang diterapkan saat ini. Ataukah masih bisa dibobol?

Baik, sobat pejuang PCNS sekalian yang akan kita ketengahkan ini adalah biaya / modal bagi yang mengikuti seleksi CPNS jalur resmi ya…
Bismillahirrahmanirrahim. Mari kita kulik.

Pertama. Biaya pendaftaran.
Untuk pendaftaran CPNS 2018 ini semuanya terpusat di web SSCN. Apa saja biaya yang diperlukan. Satu biaya internet. Bagi yang punya wifi sendiri ya bagus. Bagi yang belum biasanya nunut ke warnet. Taruhlah bolak-balik 3 kali daftar, maka biaya yang diperlukan sekitar Rp.30.000,00. Kemudian berikutnya biaya scan dokumen. Mulai dari surat lamaran sampai ijazah, dll. Habislah missal Rp.20.000,00 untuk scan.
Berikunya biaya foto. Fotonya bagusnya yang terbaru. Misal foto di studio kecil ya minimal Rp.30.000,00. Kemudian biaya ngeprint, taruhlan Rp.15.000. Kemudian beli kertas / alat tulis untuk menulis surat lamaran, missal 15.000,00.
Maka tahap pendaftaran online ini jika ditotal kurang lebih Rp.110.000,00. Ya bisa lebih besar bisa juga lebih kecil dari itu.
Apalagi jika ditambah biaya legalisasi. Karena ada yang mensyaratkan legalisasi akreditasi kampus.
Oya, selain online, beberapa instansi juga  mensyaratkan harus mengirim pendaftaran bentuk fisik via pos. Taruhlan fotocopy, beli amplop, plus ongkir missal Rp.50.000,00
Maka biaya total pendaftaran sekitar Rp160.000,00


Kedua. Biaya belajar.
Tentu untuk dapat menembus seleksi CPNS kita harus belajar dengan baik. Persiapan sana sini. Agar hasilnya tidak mengecewakan.
Adajuga lho yang ikut bimbel / kursus khusus persiapan CPNS ini. Berapa biayanya? Jutaan bro. Wuih….
Nah, taruhlah kita belum punya modal sebanyak itu. Minimal kita belajar dari buku. Buku fisik (cetak) perihal CPNS banyak bertebaran di toko buku. Ada yang murah (bahkan bajakan), ada pula yang mahal.
Perkiraannya (pantau saya), harganya sekitar Rp100.000,00.
Namun ada kekurangannya, terutama karena keterbatasan halaman. Jadi tak semua soal terbahas.
Ada pula yang ditambah dengan beli e-book. Harganya juga bervariasi.
Ada pula yang membeli software. Di dalamnya ada ribuan materi dan latihan soal.  Ada aplikasi CAT, bahkan simulasi / try outnya juga ada. Contoh penyedia software adalah cpnsonlie. Com dan latihansoal. Com
Kalau penulis pribadi selain buku cetak, ebook, juga belajar dari aplikasi yang tersedia di playstore, murah. Paling harus sedia kuota internet.
Intinya, untuk biaya belajar ini sangat relatif. Bahkan mungkin ada yang 0 rupiah, karena tidak belajar sama sekali. Wkwkw.
Tapi yang standar missal, beli buku Rp100.000,00, software Rp130.000,00, Pulsa/Kuota Rp.70.000,00, maka total sekitar Rp300.000,00

Ketiga. Biaya pelaksanaan CAT SKD.
Nah, yang ini juga relatif. Soalnya menyangkut biaya transportasi yang sangat bervariasi. Ada yang harus tes dengan menempuh jarak ribuan kilometer. Ada yang harus menginap di hotel, dll.
Ada teman yang memberi tahu, ia menghabiskan dana sekitar Rp.3.000.000,00. Subhanallah.
Kalau saya pribadi karena tesnya di Bale Kota Tasimalaya yang noatebene tetangga Kabupaten, biayanya lebih murah. Hanya untuk beli bensin dan makan. Taruhlan habis sekitar Rp.150.000,00.
Nah biaya itu bisa bertambah jika ternyata pejuang CPNS belum punya baju putih celana hitam dan sepatu pantofel. Bisa ratusan ribu yang keluar ya….
Jadi sulit disimpulkan berapa biayanya ya…
Tapi kita coba ambil ancer-ancer Rp300.000,00 aja deh ya….

Ketiga. Biaya pelaksanaan CAT SKB
Setelah lulus SKD, maka tahap selanjutnya adalah SKB (Seleksi Kompetensi Bidang)
Untuk biaya ini kurang lebih sama dengan biaya CAT SKD, belum terprediksi.
Apalagi ternyata di sebagian instansi bukan hanya tes CAT. Tapi ada juga tes wawancara, psikoter, kesamaptaan, dan micro teaching.
Kalau di pemerintah daerah memang hanya CAT saja.
Perkiraannya kita samakan dengan SKD ya, sekira Rp300.000,00

Nah setelah itu tahap berikutnya, keempat, adalah pemberkasan.
Saya sendiri belum tahu berapa biayanya. Karena saat ini masih menunggu pengumuman. Ada beberapa versi pemberkasan yang harus disiapkan, diantaranya:
1. Ijazah
2. SKCK
3. Kartu Kuning
4. Foto
5. Daftar riwayat hidup
6. Surat lamaran
7. Surat keterangan sehat jasmani – rohani, bebas Napza

Dll,
Rincian biayanya belum tahu. Ada yang bilang mencapai nyaris 1 jutaan. Wow, kan

Di samping itu, biasanya juga ada biaya syukuran. Buat di masyarakat sekitaran rumah, tempat kerja, dll. Juga katanya ada biaya “syukuran lainnya”. Bagi yang penasaran perihal biaya “syukuran lainnya” silakan wa ke 085292164070 (prito)

SImpulan…
Yuks kita hitung perkiraannya berapa dari mulai pendaftaran sampai pemberkasan:
160.000 + 300.000 + 300.000 + 300.000 + 940.000 = Rp.2.000.000
Jadi sekitar Rp.2.000.000,00 kurang lebihnya.
Sekali lagi ini relatif ya…
Oya, biaya ini baru sampai pemberkasan, belum syukuran, belum prajabatan, belum diklat, dll.
Sobat sekalian….
Saya juga melakukan survey di facebook, bertanya pada teman lainnya, semoga ini bisa dijadikan rujukan.

Ada yang bilang gratis tis…
Biaya CPNS Gratis

Ada juga yang bilang sampai jutaan….


Biaya CPNS 2 Jutaan

 Ada juga yang bilang ratusan ribu

Biaya CPNS RAtusan Ribu



Kalau sobat, habis berapa?

Demikian Intip Berapa Modal / Biaya yang Diperlukan untuk Menjadi CPNS
Semoga bermanfaat,
Bantu share ya, siapa tahu bermanfaat bagi temanmu

24.12.18

Curhatan Pejuang CPNS Bikin Baper

Curhatan Pejuang CPNS Bikin Baper



Mengikuti seleksi CPNS memang membuat banyak kesan. Ada suka ada duka. Ada bahagia, ada sedihnya. Ada lega, ada juga bikin nyesek.

Berikut saya kutipkan beberapa curhatan pejuang CPNS. Terutama di masa menunggu pengumuman kelulusan. Pembaca benar-benar dibuat baper (bawa perasaan). Baru beberapa jam diposting, tulisan / curhatan tersebut sudah dilike ribuan orang....

Curhatan yang Buat orang Baper


Berikut curhatannya dalam bentuk tulisan (sudah diedit pengampu blog)

"Menunggu pengumuman bagiku sangat menegangkan😂😂
Walaupun saingan saya satu orang.
Nilai SKD +SKB masih tinggi saya. Tetapi tetap khawatir sebab saya belum tahu apakah saingan saya punya serdik atau tidak...

Harapan saya lulus tahun ini, sekarang umur sudah 34 tahun. Menjadi guru honor sudah 12 tahun.
Kalau tahun ini tidak lulus, berarti tahun depan sudah tidak bisa ikut CPNS.
Rasanya ngak sanggup menatap wajah-wajah orang menyayangiku (ibu, bapak, dan suami) yang hampir setiap hari menanyakan sudah pengumuman apa belum, seandainya tidak lulus...

Ya Allah semoga aku lulus, supaya aku bisa melihat senyum kedua orangtuaku, dan orang-orang yang menyayangiku...
Amin🙏🙏🙏"



Ada juga curhatan dari mba Ukhty Lizza Putri Bilondatu, juga sudah direspon nyaris ribuan orang.... Berikut kita kulik

Curhatan Pejuang CPNS Bikin Baper



"Selama ini Aku hanya menyusahkan Ayah Ibuku... Mereka sering sedih dan menangis karenaku...

Mereka menanggung beban derita karenaku...
Maka Aku berharap lulus dan jadi seorang ASN, untuk sekadar melihat senyum bahagia di mata mereka..
Aku ingin melihat kebahagiaan di mata mereka...
Aku ingin mereka bangga karenaku kali ini...
Semoga yang meng-Aamiin-kan diberi kebahagiaan yang sama...🙏🙏🙏

#HatiGakKaruanJelangPengumuman 😢"


Sobat punya curhatan baper lainnya? Yuks tulis di kolom komentar...


Demikian curhatan Pejuang CPNS Bikin Baper



Kisah Pejuang PNS : Rajin Ibadah Salah Satu Rahasia Kunci Keberhasilan Lolos CPNS

Kisah Pejuang PNS : Rajin Ibadah Salah Satu Rahasia Kunci Keberhasilan Lolos CPNS
Oleh : Master

Kisah Pejuang PNS : Rajin Ibadah Salah Satu Kunci Keberhasilan Lolos CPNS



Saya juga sejak lama mendambakan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Tahun ini kali ke 3 ini saya ikut.

Kesempatan pertama dan kedua hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) lulus, namun nilai kurang di Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Mungkin kalian tahu lah peraturan untuk penjaga tahanan yang harus 3x formasi dan meluluskan yang tak memenuhi 3 point SKD.

Begitu juga nilai SKD Kemenkeu yang tak bisa melanjutkan SKB karena nilai dilewati teman yang lain.

Sedih itu pasti. Namun berharap dan terus berpikir positif kepada Allah. Yakin Ia akan memberikan yang terbaik.


Kali ini, kesempatan ke-3 saya mengikuti CPNS.

Saya mempersiapkan diri 2-3 bulan sebelumnya.

Saya lebih sering beribadah dan berdoa berharap Allah mengabulkan doa saya.

Sholat Wajib. Sholat Sunnah. Sholat Tahajud. Sholat Dhuha. Sholat hajat rutin saya lakukan.
Hingga puasa Senin Kamis.

Sering Bersholawat Rosulullah agar keinginan tercapai.
Ingat kata Ustad Yusuf Manshur tentang Sholawat.
Minta doa restu orang tua tiap kali tatap muka.

Terus terus dan terus
Sambil belajar.

Alhamdulillah, dengan berharap disertai cemas saya hitung manual. InsyaAllah di peringkat 11 dari kuota 12.

Alhamdulillah Saya senang Sekali.

Saya menangis haru menelepon orang tua. Beliaupun terdengar sedikit terisak bahagia.

Mohon doa kawan-kawan agar kita dilancarkan kepada cita-cita kita. Aamiin

23.12.18

Kisah Tes CPNS : Pengorbanan dan Kerja Keras Penulis demi Tes CPNS : Berlatih Hampir 100 Soal Setiap Hari

Kisah Tes CPNS : Pengorbanan dan Kerja Keras Penulis demi Tes CPNS : Berlatih Hampir 100 Soal Setiap  Hari


Oleh : Efranjy Agratama

Berlatih 100 Soal Setiap hari

Izinkan saya sedikit bercerita.
Desember 2015 saya mulai memutuskan diri untuk latihan menulis.
Sejak itulah saya memutuskan untuk menulis tanpa henti setiap hari.
Bagi saya menerbitkan buku adalah salah satu mimpi terbesar dalam hidup saya.

Hingga saya membaca ada berita bahwa akan ada bukaan CPNS. Lalu saya berpikir, "Saya akan persiapkan tes ini sebaik-baiknya."

Lalu saya tulis mimpi saya dalam memo kecil dan saya tempelkan dalam papan mimpi di kamar saya.

Jadwal tes tahap pertama 30 Oktober untuk Wonosobo.

Jauh sebelum itu sejak Juni saya sudah persiapkan belajar dengan maksimal.

Tak kurang 50 soal saya lahap bahkan sampai 100 soal saya coba rutinkan tiap harinya.
Hingga buku latihan yang saya beli lecek dan sobek sampulnya.

Saat itu pula saya memutuskan cuti untuk menulis naskah.
Agak mengganjal rasanya menghentikan kebiasaan yang sudah tertanam.
Apalagi ini untuk pertama kalinya saya berhenti nulis sejak hampir 3 tahun yang lalu.

Tapi kesempatan bukaan CPNS ini adalah kesempatan yang jarang. Kapan lagi bukaan. Bisa jadi 5 tahun lagi atau entah kapan.

Alhamdulillah, Allah memberi kemudahan dalam melangkah.
Tes tahap 1 yakni SKD saya lolos. Walaupun P 2 L.
Dan kemarin 13 Desember, saya ikut tes SKB

Deg-degan juga karena ini langkah penentuan berhasil atau tidaknya.
Alhamdulillah,
Allah memberi saya di peringkat 1 sekabupaten untuk guru PAI.

Cerita ini sebenarnya ingin berbagi cerita nikmat, bukan maksud apa-apa.
Tugas saya dan kamu adalah berusaha. Dan hasil akhir Allah lah yang menentukan. Bagi yang belum berhasil, insya Allah ada rezeki lain di lain kesempatan atau jalan lain yang terbaik yang Allah berikan.

Selalu semangat dan jangan takut untuk sekadar bermimpi.
Jika gagal,
Masih banyak kok mimpi yg bisa diraih di lain kesempatan.
Jika berhasil,
Semuanya tak lepas dari kuasa Allah.
Tapi Allah juga lihat seberapa keras ikhtiar kita.

Semoga kita selalu semangat dalam berikhtiar dalam mewujudkan cita-cita dalam bingkai rida-Nya.

***

Komen Pengampu Blog: Mantap Mas Efranjy Agratama. 
Pengorbanan dan usahanya hebat. Salut.
Ingin berinteraksi dengan beliau, silakan kulik FB beliau di sini (maaf tautan menyusul)

Demikian Kisah Tes CPNS : Pengorbanan dan Kerja Keras Penulis demi Tes CPNS : Berlatih Hampir 100 Soal Setiap  Hari.
Semoga bermanfaat, jangan lupa klik tombol share, gratis kok... Semoga ada kebermanfaatan yang terhadirkan. Kesuksesan untuk kita semua. Aamiin.

Prediksi Kisi-Kisi Soal SKD CPNS PPPK 2019

Prediksi Kisi-Kisi Soal CPNS PPPK 2019


Prediksi Kisi-Kisi Soal SKD CPNS PPPK 2019

Assalamualaikum  teman-teman. Sambil menunggu pengumuman jadwal CPNS / PPK tidak ada salahnya kita asah diri untuk terus belajar dan berlatih.

Tes PPPK dan CPNS 2019 kemungkinan kisi-kisinya tak jauh dari tahun 2018. Prediksi kisi-kisi soal SKD PPPK CPNS 2019 ini merupakan hasil sharing diskusi di Grup Sharing PPPK CPNS 2019: https://t.me/joinchat/Iisv8RO1RfsHtY6yhugXSQ

Mari kita bantu teman-teman kita dengan mengingat kembali materi soal / kisi-kisi SKD CPNS 2018.

1. TWK
-Aplikasi pengamalan nilai Pancasila (beberapa soal)
- Membetulkan kalimat yang tidak baku
-Toleransi
-Isu SARA
- Undang undang dan Sejarah pancasila
- melengkapi paragraf rumpang
- BPUPKI dan PPKI
-
- dll, bagi yang ingat silakan tambahkan di kolom komentar atau wa 085292164070



2. TIU
- Deret angka (beberapa nomor)
- Peluang (beberapa soal)
- Simpulan paragraph
- Figural
- Gambar dan logika 
- penulisan rupiah
- padanan kata
- padanan gambar
- Pola gambar berikutnya
- perbandingan berbalik nilai
- operasi hitung campuran pada pecahan
- dll

Bagi yang masih ingat, mari lanjutkan


3. TKP
- Pemanfaatan IT
- Sikap kita pada pimpinan yang belum paham IT
- Jika kita membuka server yang ada rahasia kantor, apa yang kita lakukan?
- Menjadi seorang pemimpin 
- Kunci-kunci dari saya, ubah mindset sebagai pns yang suka menolong, tanpa sedikitpun mengganggu program kerja, jika pilihan baiknya mengganggu kerja, jadilah orang jahat, jangan membantu
- Kalau tidak tahu (apapun bentuknya) tanyakan /minta bantuan / adakan pelatihan ahlinya, bukan belajar di rumah, tanya teman, ke perpus, dll
- sepenting apapun, utamakan tugas yg diberi pertama kali walau deadline lama
- menghadapi rekan kerja yang korupsi
- sikap kita apabila menjadi kepala sekolah yang kedatangan murid berkebutuhan khusus
- sikap kita agar kekompakan tim tetap terjaga
- pendapat kita apabila anggaran besar akan digunakan untuk membeli banyak komputer sedangkan masih banyak pegawai yang udah tua belum tau menggunakan hal itu
- Anda tinggal di tempat yang pnduduknya masih menjunjung tinggi adat. Ada kewajiban tanam pohon sesuai adat setempat ,tapi tidak sesuai dengan hati anda, maka anda?

            A. ikut menanam smbil cari tahu adat tersebut
            B. tidak mau menanam pohon trsebut

-Kemampuan mngunakan inovasi presentasi
           A. makin percaya diri 
           B. citra diri, promosi

-Jika pimpinan / teman lama gak bisa mengikuti perkembangan teknologi
          A. mngatakan kepada mereka lama-lama akan terbiasa
          B....

-Jika bertemu di perkumpulan, maka….

       A. kumpul semua orang agar dpt info terbaru
       B. kumpul sama yang sejabatan atau 1 bidang kerja


-Jika ada bapak tua antre tidak kuat perjalanan lama tapi dokumen gak lengkap….
        A. konsul ke atasan untuk dapat solusi terbaik
        B. berjanji akan layani besok

-Merekam video orang lain tanpa izin dan upload ke sosmed merupakan perbuatan

       A. melanggar uu ite, harus dihapus dari hp
       B. kurang etis melnggar privasi orang lain

Barangkali teman ada yang masih ingat, mangga lanjutkan dengan copas dan tambahkan...
Mau sharing langsung di grupnya, mangga, Alhamdulillah...

Ini link channelnya : https://t.me/PPPKCPNS2019

Ya, itung-itung ini syukuran atas optimisme kelulusan kita tahun ini.
Sembari mengasah ingatan dan nostalgia. Hehe.

Sharing is caring.

Semoga Allah catat ini sebagai kebaikan. Melimpahkan keberkahan. Aamiin.,

Demikian Prediksi Kisi-Kisi Soal SKD CPNS PPPK 2019

Kisah Pejuang CPNS yang Sempat Ditolak Ikut Tes Akhirnya Lolos

Kisah Pejuang CPNS yang Sempat Ditolak Ikut Tes Akhirnya Lolos

Oleh : Ahmad Nursal


Kisah Pejuang CPNS yang Sempat Ditolak Ikut Tes Akhirnya Lolos 

Saya sebenarnya juga punya cerita yang hampir sama dengan Pak Prito (pengampu blog ini).
Perjalanan panjang  dan penuh perjuangan mengikuti seleksi CPNS.
Saya sudah ikut seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil sejak tahun 2013. Lalu dilanjutkan tahun 2014 dan 2018 ini.

Pada seleksi tahun 2013 belum ada pengalaman. Nilai total saya waktu itu hanya 190. Alhamdulillah, lumayan untuk orang yang baru pertama ikut serta.

Pada seleksi tahun 2014 saya ikut (memilih formasi) di Kabupaten Bunggo. Tes di tahun 2014 ini bisa dibilang adalah adalah pengalaman yang paling menyakitkan dalam hidup.

Saya sudah  bolak balik 3 kali. Sampai pada jadwal tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar).
Saya tidak boleh masuk ke arena tes. Alasan panitia adalah  menganggap tanda tangan saya tidak sesuai KTP.

Padahal kartu pesertanya pakai tanda tangan dan cap kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah).
Saya merasa kalah sebelum berperang. Kekalahan yang tidak enak. Sakit hari dan nyesek.

Seleksi CPNS tahun 2018 ini saya ikut (memilih formasi) Kementrian Agama (Kemenag) Sumatera Barat.

Di saat banyak  teman lain yang tidak lulus nilai ambang batas (Passing Grade) saya lulus dengan nilai total 353.

Nilai Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang merupakan honor tes SKD tahun ini adalah143. Nilainya pas memenuhi ambang batas.

Status saya adalah P1/L.

Kebutuhan formasi adalah 77 orang, yang lulus hanya 16 orang.

Alhamdullillah...

Betul, saya setuju  kesimpulannya: kita lolos tidak selalu karena kita cerdas. Tapi semuanya harus komplit. Butuh sinergitas. Usaha dan kerja keras. Selain itu doa dan rajin ibadah. Tidak lupa juga menghormati orang tua.

Itu semua adalah komponen yang sangat besar membantu kita. Pada akhinya kombinasi itulah yang bisa mengantarkan orang menjadi beruntung dan sukses.

Oh ya, satu  satu lagi., jangan dilupakan, kita harus selalu rendah hati dan tidak boleh sombong.
Karna kalau sudah ada rasa sombong akan menunup pintu hati kita untuk mendengarkan nasihat orang lain.
Pada gilirannya membuat kita tidak mau belajar lagi. Naudzubillah. Sekian.

**

Komentar Pengampu Blog: Hebat sekali ya Bang Ahmad Nursal ini. Kegigihan dan sikap pantang menyerahnya patut dicontoh. Beliau bekerja keras. Juga diiringi doa.


Bagi yang ingin berkenalan lebih lanjut dengan beliau bisa via akun facebook beliau, silakan klik di sini (maaf tautan belum tersedia, InsyaAllah menyusul)


Demikian Kisah Pejuang CPNS yang Sempat Ditolak Ikut Tes Akhirnya Lolos , semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Jangan lupa bantu share ya...

21.12.18

Kupas Tuntas Seputar PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) 2019

Kupas Tuntas Seputar PPPK (Pegawai Pemerintang dengan Perjanjian Kerja) 2019


Assalamualaikum sobat pejuang PPPK
Kali ini kita akan bahasa perihal PPPK

Sebelumnya kita kulik dulu berita berikut:

JAKARTA - Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) membuka peluang kalangan profesional untuk menjadi Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Profesional dapat mengisi Jabatan Fungsional (JF) dan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) tertentu.

Untuk itu, PP ini juga mewajibkan agar setiap istansi pemerintah menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.

Sementara pengadaan PPPK untuk mengisi JPT utama dan JPT madya tertentu yang lowong dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara pengisian JPT dalam peraturan perundang-undangan, dan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Sedangkan pengadaan PPPK untuk mengisi JF dapat dilakukan secara nasional atau tingkat instansi. Pelaksanaannya dapat dilakukan oleh panitia seleksi dengan melibatkan unsur dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Untuk menjadi PPPK, PP 49/2018 ini menetapkan batas pelamar PPPK terendah adalah 20 tahun dan tertinggi satu tahun sebelum batas usia jabatan tertentu. Misalnya, untuk tenaga guru yang batas usia pensiunnya 60 tahun, berarti bisa dilamar oleh warga negara Indonesia yang berusia 59 tahun. Demikian juga untuk jabatan lain.

Sesuai amanat Undang-Undang No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), rekrutmen PPPK juga melalui seleksi. Ada dua tahapan seleksi, yakni seleksi administrasi dan seleksi kompetensi. Pelamar yang telah dinyatakan lulus seleksi pengadaan PPPK, wajib mengikuti wawancara untuk menilai integritas dan moralitas sebagai bahan penetapan hasil seleksi.

Untuk pelamar JPT utama tertentu dan JPT madya tertentu yang telah lulus seleksi pengadaan PPPK, selain mengikuti wawancara untuk menilai integritas dan moralitas, juga mempertimbangkan masukan masyarakat sebagai bahan penetapan hasil seleksi.

Setiap ASN yang berstatus PPPK mendapat hak dan fasilitas yang setara dengan PNS. PPPK memiliki kewajiban serta hak yang sama dengan ASN yang berstatus PNS. Kecuali jaminan pensiun, PPPK juga mendapat perlindungan berupa jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, serta bantuan hukum. (HUMAS MENPANRB)


Bagi yang perlu dalam bentuk gambar, silakan kulik

Seputar PPPK











Ada juga info dari laman sindonews. com


JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasis Birokrasi (Kemenpan-RB) menegaskan, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) bukanlah pengganti pegawai honorer. Sebagaimana calon pegawai negeri sipil (CPNS), rekrutmen PPPK ini pun harus melalui sistem merit.

Kepala Biro Hukum dan Humas KemenPANRB Herman Suryatman menegaskan, pegawai kontrak pemerintah ini bukan peralihan dari status tenaga honorer yang sudah ada. "Bukan honorer. Berbeda. Tetap harus seleksi seperti seleksi CPNS," katanya saat ditemui di kantor Kemenpan-RB, Rabu (10/1/2018).

Meski begitu, Herman mengatakan, tenaga honorer yang ada di daerah punya kesempatan menjadi PPKK. Menurut dia, peluang untuk menjadi PPPK bagi tenaga honorer terbuka lebar dibandingkan menjadi PNS. "Peluang bagi temanteman honorer lebih terbuka karena dari segi usia lebih longgar dan fleksibel. Tidak seperti untuk CPNS usia maksimal adalah 35 tahun," ungkapnya.

Di sisi lain, Herman menuturkan, pentingnya keseriusan tenaga honorer untuk mengikuti tahapan seleksi. Pasalnya, pemerintah menegaskan dalam hal rekrutmen aparatur sipil negara (ASN), baik CPNS ataupun PPPK, tidak ada pengangkatan langsung. "Harus melalui seleksi, itu prinsip. Harus ada upaya lebih agar lolos seperti mengikuti simulasi CAT online. Masalahnya, banyak teman yang tidak mau ikut seleksi dan ingin pengangkatan langsung," ujarnya.

Terkait dengan rekrutmen PPPK, Herman mengaku, masih menunggu aturan teknis. Pemerintah, kata dia, saat ini tengah menyusun peraturan presiden (perpres) tentang jabatan apa saja yang bisa diisi pegawai kontrak pemerintah. "Peraturan pemerintah (PP) sudah selesai, tapi pihak Setneg ingin dilengkapi dengan perpres terkait dengan jabatannya apa saja," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Pakar Administrasi Publik Universitas Indonesia (UI), Lina Miftahul Jannah. Menurut dia, PPPK bukanlah pengganti honorer seperti yang sering dipersepsikan. "Jadi, banyak disalahartikan seolah-olah sama dengan honorer," katanya.

Dia mengatakan, sebagaimana proses penyusunan Undang-Undang (UU) No 5/2014 tentang ASN, PPPK diadakan untuk merekrut pegawai profesional yang dibutuhkan negara. Terlebih lagi, jika diketahui tidak ada PNS yang dapat mengisi jabatan tersebut. "Misalnya saja dosen asing untuk penelitian dan mengajarkan tidak mungkin jadi PNS. Ini memang ahli yang dibutuhkan. Jangan pegawai administrasi biasa direkrut dari PPPK," tuturnya.

Lina menjelaskan, PPPK juga diperuntukkan bagi tenaga profesional yang hanya dalam waktu tertentu bekerja di pemerintahan. Termasuk juga ada evaluasi kontrak jika kinerjanya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

"Ini memang untuk profesional-profesional yang hanya bekerja selama beberapa tahun saja. Dokter, dosen, peneliti, dan guru bisa menggunakan PPPK," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, pemerintah harus lebih detail terkait jabatan yang bisa diisi PPPK. Menurutnya, perpres juga perlu lebih fleksibel mengingat birokrasi dinamis. "Jika ada jabatan baru yang dibutuhkan melalui PPPK, harus mudah ditambahkan," katanya.

Pemahaman daerah terkait PPPK juga harus diperdalam jangan sampai di daerah memahami PPPK dengan makna berbeda. Apalagi saat ini sering dikaitkan dengan tenaga honorer. "Jadi, standarnya sama saat rekrutmen CPNS. Harus ada analisis jabatan dan beban kerja," katanya.

Sebelumnya Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kemenpan-RB, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah tengah menyusun aturan berupa perpres terkait jabatan apa saja yang bisa diisi PPPK. Dia mengatakan, jabatan fungsional akan menjadi salah satu sasaran untuk diisi PPPK.

(Sumber Sindonews. Com)



JADWAL REKRUTMEN PPPK

Lalu kapan pelaksanaannya?

Pelaksanaanya dua tahap, Bulan Januari dan April
lebih lanjutnya lihat gambar berikut




Ini dia jadwalnya




Semoga bermanfaat ya Kupas Tuntas Seputar PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) 2019

20.12.18

Kisah Perjuangan Mengikuti Tes CPNS Berkali-Kali Hingga Akhirnya Lolos

Kisah Perjuangan Mengikuti Tes CPNS Berkali-Kali Hingga Akhirnya Lolos

Kisah Pengalaman mengikuti tes CPNS 2014, 2017, 2018
 
Mengikuti Tes CPNS Berkali-kali
Bismillahirahmannirahim
Dear sahabat sekalian
Izikan saya bercerita
Kali ini tentang perjalanan saya mengikuti tes CPNS 2014, 2017, 2018

Saya (Prito Windiarto), mengikuti rangkaian seleksi CPNS kali ketiga tahun ini. Tahun 2014 lalu ikut seleksi di Pangandaran. Sayang, gagal dalam tahap administrasi. Saat itu masih menggunakan metode manual via bukti fisik yang dikirim lewat pos. Kesalahan saya, hanya satu. Harusnnya stempel legalisasi untuk KTP adalah dari Disdukcapil Kabupaten. Eh saya malah hanya tingkat kecamatan. Akhirnya ya gagal.
Itu menjadi pelajaran penting. Apalagi dalam seleksi CPNS yang memang dikenal ketat dan keras kita harus berhati-hati.
Di tahun 2014 itu ada dua kawan saya satu angkatan Teh Lina Marliani dan Teh Eva Siti yang lulus dan jadi PNS. Selamat… Ikut bangga…

Lalu… Saya baru bisa bermimpi….
Beberapa tahun kemudian yang ada sekadar moratorium. Penghentian sementara. Tak ada penerimaan.

Hingga akhirnya di 2017 ada juga kesempatan.
Libas habis. Saya akan berusaha mati-matian (cieeleh, kaya apa aja)
Kini sistem pendaftarannya dua sisi, online dan offline.
Saya mendafar di  formasi Kemdikbud jurusan peneliti ahli pertama.
Daftar di web SSCN di warnet. Terus daftar di portal khusus CPNS Kemdikbud.

Ada yang menarik di tahap itu. Barangkali karena daftarnya malam hari, haus juga, saya kurang fokus. Saat penulisan tanggal ijazah, saya malah menulis 25 November 1989. What? Ya. Tanggal ijazah malah terisi dengan tanggal lahir.

Ketahuannya setelah semua proses selesai. Aduh bagaimana ini. Keringat dingin. Bingung.
Ah, mungkin bukan rezeki saya tahun ini. Gagal juga di bagian seleksi administrasi.
Saya curhat dengan istri. Meminta maaf atas kecerobohan. Akhirnya kami menertawakan kecerobohan itu.

“Wah, hebat dong ayah, begitu lahir sudah dapat gelar S.Pd……”
“Haha, iya… Para Profesor pun kalah ya?”

Meski begitu, ternyata ada solusi dengan membuat surat pernyatan bermaterai. Saya pun menjelaskan keadaannya. Sambil berharap bisa dimaklumi……
Saya kirimkan surat penyataan itu beserta persyaratan lain yang memang harus dikirmkan via pos….
Beberapa saat kemudian, pengumuman seleksi administrasi pun ada.
Alhamdulillah, ternyata lolos. Panitianya baik hati.

Maka di Oktober itu saya mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Tempatnya adalah di Hotel Bumi Kitri, Bandung. Dari Kota Banjar saya berangkat naik kereta api Serayu. Malam hari. Dijajap anak-istri. Sampai di statsiun Kiara Condong dini hari. Menginap di mushola stasiun. Kemudian menjelang shubuh mencari masjid lain.

Selepas subuh, memesan Ojek Online – Go Jek. Kali pertama. Alhamdulillah sukses naik Ojek Online. Ongkos yang diekluarkan Rp.10.000. Terbilang murah. Sampai Hotel Bumi Kitri dengan selamat. Di sana sudah ada ratusan atau bahkan ribuan orang mengantre… Di sana pula saya bertemu beberapa kawan. Asep Dahlan salah satunya. Ia tes Sesi 1, pagi. Saya sendiri tes sesi ke 3, siang. Jadi ada waktu, selepas sarapan nasi goreng saya melipir dulu mencari masjid. Mandi, ganti baju, siap-siap. Bismillah.

Sembari menunggu saya kembali buka-buka buku. Belajar lagi. Tryout lagi materi. Buka-buka ebook. 

Bismillah.
Passing Grade TKD CPNS tahun itu
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 75
Tes Intelegensia Umum (TIU) 80
Tes Karakeristik Pribadi (TKD) 143

Lumayan tinggi. Agak grogi juga. 100 soal harus dikerjakan dalam waktu 90 menit. Hoho.
Siang, selepas zhuhur ikut mengantre bersama pelamar lainnya. Kita hanya diizinkan membawa kartu peserta dan KTP. Seragam putih hitam. Barang-barang dititipkan. Pemeriksaan amat ketat. Saat itu panitianya gabungan dari BKN, LPMP, Kepolisian, bahkan tentara.

Satu jam menunggu, akhirnya tiba di ruang tes. Besar. Ratusan laptop. Selepas pengarahan sebentar, tes pun dimulai.

Sesuai saran banyak orang saya kerjakan berurutan tapi dengan prinsip, kerjakan yang mudah lebih dahulu. Kalau ada yang sulit, lewatkan saja….
Sembilan puluh menit nyatanya bukan waktu yang sebentar. Cepat sekali. Saat itu juga hasilnya bisa dicek.

Hasil saya, TWK 125, TIU 85, TKP 156, total 366. Alhamdulillah lolos passing grade…
 Ya walau pas-pasan, yang penting lulus Passing Grade…

Alhamdulillah, nilai / skor 366 itu didapat bukan dengan mudah. Nilai itu diraih kombinasi antara doa dan usaha. Saya belajar berjam-jam. Melahap banyak buku dan simulasi soal. Salah satu software yang sangat membantu latihan adalah cpnsonline. com. Portal yang telah meluluskan ribuan CPNS ini TOP. Bagi yang penasaran, silakan cek di sini

Nilai 366 memang lumayan tinggi, namun....

Belum aman… Karena harus dirangking.

Formasi yang saya lamar hanya membutuhkan 3 orang. Jadi untuk masuk tahap selanjutnya yakni Tes Kompetensi Bidang (TKB) saya harus masuk minimal ranking 9 besar. Saya sangat berharap masuk ranking….
Berminggu-minggu menunggu
Akhirnya pengumuman itu datang juga….
Saya buka dengan was-was, doa-doa terpanjatkan…. Bismillah…
Sayang, saya di peringkat 22,
Masih kurang dari target 9 besar.
Sedih, nyesek…. Hoho…
Teman yang lain juga banyak berguguran. Tahun itu kebanyakan di TWK….
Pengalaman tes CPNS 2017 itu mengajarkan saya banyak hal. Utamanya tentang ikhtiar, doa, dan menerima kenyataan. Alhamdulillah a’la kulli hallin.
Its ok!
Life must go on…
Coba lagi tahun depan….
Begitu tekad saja…


Gagal, coba lagi… Semangat…
Bagi sobat yang mau tes CPNS, semangat ya… Semoga Allah mudahkan jalan. Semoga tahun ini Allah kabulkan doa kita. Semoga rezeki kita. Alfatihah…

***

Tahun 2018 kabar penerimaan CPNS sudah berdengung sejak awal tahun. Terus dinantikan akhirnya fiks juga pengumumannya sekira bulan Agustus.
Pendaftaran dibuka akhir September sampai awal Oktober. Lewat satu pintu utama portal SSCN. Karena banyaknya yang akses server tersebut sempat down. Untunglah setelah beberapa kali lemot bisa diakses juga.

Di tahun 2018 ini  formasi yang saya pilih adalah Guru Ahli Pertama di SMPN 4 Banjar. Ya. Saya lebih memilih Kota Banjar tinimbang Kabupaten Cilacap yang notabene asal daerah saya. Alasannya karena memang sekarang saya tinggal di Banjar. Jadi yang Banjar aja.

Kota Banjar sendiri menyediakan 5 formasi untuk guru Bahasa Indonesia. Istriku memilih formasi di SMPN 5 Banjar. Sengaja biar tidak bentrok.
Kami mendaftar sekira tanggal 6 Oktober. Pertengahan…
Beberapa saat kemudian pengumuman seleksi administrasi.
Alhamdulillah lolos. Yes…
Menyusul kemudian jadwal dan lokasi tes (Seleksi Kompetensi Dasar).
Ternyata saya kebagian jadwal hari Senin 6 November 2018. Sesi 5. Alias sesi sore… Hoho…
Sementara istri di sesi 2 hari Rabunya.
Bismillah. Harus belajar giat. Dari buku, aplikasi di Play Store, ebook. Mengerjakan banyak latihan. Pokoknya persiapan harus benar-benar matang.
Optimis karena tahun lalu juga bisa melewati passing grade.
Tapi… tentu tidak over…
Terlebih setelah mendengar laporan dari teman-teman yang sudah mengikuti tes terlebih dahulu. Soalnya “horror” tahun ini. Kata mereka. Utamanya soal TKP (Tes Karakteristik Pribadi).

Senin itu, selepas dari sekolah saya pulang dulu ke rumah. Istri mempersiapkan keperluan saya. Berangkat sekitar pukul 13.00. Lokasi yang dituju gedung serbaguna – Bale Kota Tasikmalaya. Beberapa kali saat pakai maps untuk memastikan arah lokasi. Tidak mudah, tidak pula sulit.

Satu setengah jam kemudian sampai. Bertemu Asep Ab, Kang Mumu, Bang Yandi dan temannya, Kang Arfi, Darkino, orang Dayeuh, dan banyak lainnya.
Sebelum masuk ke area, kami menuju masjid dulu. Shalat ashar. Bersama banyak calon peserta lainnya. Selepas itu mengantre, menunggu giliran. Hanya boleh bawa KTP dan kartu peserta.
Sekitar pukul 16.30 perjuangan dimulai.
Strateginya garap dulu TWK 20 menit, kemudian TIU 20 menit, TKP 30-an menit. Sisanya mengerjakan yang belum sempat terkerjakan.

Walau kondisi lapar, bismillah, konsentrasi tak boleh pudar.
Beberapa saat setelah magrib, waktu habis. Yakin, optimis bisa lolos Passing Grade. Bismillah.
Setelah di-close, hasilnya……

Hasilnya adalah….
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 120
Tes Intelejensia Umum (TIU) 125
Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 133
Nilai total 378…. Alhamdulillah…
Aww….. TKP-nya kurang 10
Agghhhh… Tipis…. Lemes…
Ya Allah…
Apakah tahun ini juga tidak lolos?

Nyesek…
Namun ternyata, banyak juga yang mengalami kejadian semisal. Bahkan ada banyak yang lebih nyesek, kurang 1 poin di TKP.
Kawan saya, Bang Yandi, kurang 8 poin. Kang Arief kurang 4 lagi. Nyaris.
Saya pun pulang. Ya walaupun hasilnya belum sesuai harapan, yang penting sudah berusaha.
Saya pun menulis status dan mengunggah foto di facebook
“Alhamdulillah sudah menyelesaikan salah satu tugas manusia: ikhtiar
Apapun hasilnya…”

Selama menunggu pengumuman, saya suka stalking akun BKN atau akun medsos seleksi CPNS. Sempat juga ikut menandatangani petisi untuk meninjau ulang passing grade. Karena ternyata sangat banyak yang tidak lolos pasing grade. Di Kota Banjar sendiri, dari sekitar 4000 pelamar yang lolos PG hanya 200 orang.
Secara nasional yang lolos PG nya 4 % dari pelamar. Hal tersebut tentu mengancam banyaknya formasi yang kosong. Akan sangat disayangkan jika itu terjadi.

Akhirnya…. Permenpan Baru pun turun. Intinya mengakomodasi bagi formasi yang kosong. Bagi yang kosong karena tidak ada yang lolos PG maka diberikan kebijakan perengkingan. Dengan batas nilai 255. Diambil tiga besar.
Jadi dalam pengumuman ada yang kategori P1/L, artinya prioritas 1 (lolos Pasing Grade) dan lolos ke tahap SKB (Seleksi Kompetensi Bidang). Ada P2/L (Lolos perengkingan) dan melaju ke tahap SKB. Ada juga yang P1/TL (Lolos PG tetapi tak ke tahap SKB), P2/TL, nilainya di atas 255 tapi tidak lanjut ke tahap SKB.

Lalu Prito bagaimana?
Alhamdulillah di formasi SMPN 4 Banjar ternyata tak ada yang lolos Pasingg Grade, sehingga status saya adalah P2/L. Bersaing dengan dua orang lainnya.
Di Kota Banjar, untuk formasi Guru Bahasa Indonesia, hanya 1 yang lolos Passing Grade yakni di SMPN 3 Banjar atas nama R. Dinne N. Ternyata beliau adalah adik kelas saya di Universitas Galuh.
Nah, sayangnya, di formasi itulah Bang Yandi mendaptar. Nilai kumulatifnya 370, lebih besar dari kumulatif d Dinne yang 365. Hanya saja d Dinne lolos passing Grade (P1/L). Jadi beliaulah yang berhak lanjut ke tahap SKB.

Tes SKB diumumkan beberapa saat setelah pengumuman nilai SKD. Mepet sekali, kurang dari 5 hari. Kota Banjar kebagian jadwal hari Sabtu-Minggu (8-9 Desember 2018). Tempatnya adalah di gedung serbaguna Balai Kota Tasikmalaya.

Bismillah. Saya bertekad menebus kebelumberhasilan di tahap SKB. Memang sih taka da PG di SKB ini, tapi saya akan berusaha dapat nilai yang baik.
Tahap pertama adalah menyelediki siapa dua orang kompetitor. Urutan ke dua adalah Pak Arko Susanto, teman sesama mengajar di Ganesha Operation Banjar. Urutan ke tiga, Pak Andri Yani Susilo, Kakak kelas di Unigal lulusan 2008. Alhamdulillah berarti keduanya masih terbilang kerabat. Dunia memang sempit ya, hehe.

Tahap kedua adalah belajar.
SKB itu seperti apa? Soalnya tentang apa? Apakah murni tentang permenpan?
Saya pun searching. Akhirnya ada ide untuk membuat grup Wa dan Channel Telegram. Banyak teman yang gabung. Saling sharing. Akhirnya ada gambaran. 30 persen soal pedagogik. 70 persen professional (dalam hal ini saya tentang jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia). Materinya adalah materi perkuliahan: deiksis, alofon, dll (yang mau tahu bocoran kisi-kisi SKB Keguruan / Pendidik Bahasa Indonesia manga wa ke 085292164070, insyaAllah kami share)

Saya berangkat ke Tasik setelah menyelesaikan urusan di sekolah. Sampai satu jam sebelum tes. Ada Pak Asep Guru MIN Dayeuhluhur, ada guru SD Panulisan. Ada pak Dedi Siswoyo, teman di SMP Muhammadiyah 3 Dayeuhluhur (Datar) yang juga ikut SKB Mapel Matematika. Ada kang Ade Juana. Ada juga Pak Arko Susilo. Kita bersaing secara sehat, fastabiqul khoirot.
Tegang. Masuk ruangan dengan dag dig dug…

Tes pun dimulai. Sekitar pukul 15.00 an.
Soalnya ada 100, waktu yang disediakan adalah 90 menit. Format pengisiannya sama seperti SKD. CAT dengan tampilan (interface) yang sama. Bismillah…
Seperti yang sudah dikemukakan di atas, ternyata 30 soal adalah tentang pedagogik. Bagaimana menjadi guru yang baik. Mengenai metode pembelajaran, dll.
Sementara 70 soal mengenai ke-profesional-an. Karena saya mengabil formasi guru, maka yang banyak keluar adalah soal mengenai kebahasaan dan kesastraan.
90 Menit berlalu.
Klik tombol selesai.
Hasilnya adalah….
…..
325….
Di bawah target dan ekpektasi yakni 350.
Namun, bagaimanapun, Alhamdulillah. Karena teman di sebelah ada yang hanya 190, ada yang 240, dll.

Skor 325 artinya saya menjawab soal benar sebanyak 65, lumayan dah…
Sekarang tinggal cari tahu nilai kompetitor. Berhubung sore, saya shalat ashar dulu ke masjid Bale Kota Tasik. Takut waktunya habis. Setelah menunaikan kewajiban, kembali ke arena tes CAT. Mau melihat nilai di layar (screen), yang disediakan panitia.
Mencari nama kompetitor saya yang juga tes di sesi itu… Nilai beliau 300.
Alhamdulillah…. Masih unggul 25 poin.
Kini giliran kepo nilai saingan berikutnya… di sesi tiga. Menunggu teknisi BKD yang berkenan menampilkan sesi 3.
Setelah lumayan lama menunggu, ternyata kompetitor ke dua itu nilainya di kisaran 200. Alhamdulillah.
Pulang dengan lega. Kembali ke rumah….
Mengabari istri, ia senang juga. Mengabari orang tua. Alhamdulillah gembira.
Tapi….

Ternyata harus menunggu lagi pengumuman, sekitar dua mingguan.
Sambil menunggu itu, juga kembali dihangatkan kabar perihal nilai 100 bagi yang punya sertifikat pendidik. Juga penambahan 10 poin bagi daerah 3 T.
Banyak yang sedih, SKD dan SKB nilai pertama, eh, ternyata sepertinya harus kalah karena saingannya punya sertifikat pendidik. Seperti kisah kawan saya ini yang diceritakan di sosmed miliknya…


Saat saya mengetik bagian ini, sedang menunggu pengumuman apakah lolos atau tidak. Semoga lolos ya. Aamiin.

Dan ternyata, tanggal 27 Desember 2018 ini ada pengumuman. 
Alhamdulillah, saya lolos CPNS 2018... Yey.... Nilai kumulatif saya 69, sekian. Unggul dari dua kompetitor lainya

Mungkin ada yang bertanya, apa yang membuatmu lolos CPNS? Apakah karena cerdas? Tidak juga. Lalu apa:
Keberuntungan.
Banyak orang yang cerdas, akademisnya bagus, tapi karena kurang beruntung, ya jadi tidak lolos.
Nah, namun jangan salah kaprah, ya sudah saya mah gak mau ikut seleksi, takut tak beruntung. Hei, bagaimanapun, keberuntungan itu hadir karena usaha.
Allah melihat ikhtiar kita. Sudah berusaha atau belum. Jika sudah berusaha, insyaAllah Sang Maha akan menurunkan pertolonganNya.

So, untuk menghadapi tes CPNS, selain kecerdasan, yang utama adalah usaha (belajar) dan berdoa.
Pertama, berdoa. Selain berdoa diri sendiri, minta juga didoakan orang lain. Utamanya orang tua. Ridho mereka adalah pembuka ridho Allah.

Kedua, belajar. Latihan.
Tersebab saya merasa bukan orang  cerdas, maka saya banyak berlatih. Dari buku, dari fotokopian, dari ebook, dari aplikasi, dll.
Menghabiskan waktu, banyak jam, untuk simulasi, salah satunya yang disediakan oleh cpnsonlinedotcom. Ada juga latihansoaldotcom dan Bimbel CPNS PPPK Online (silakan klik). Mereka mempunyai software yang kece badai. Banyak testimoni keberhasilan menembus CPNS. Pengalaman mereka menghadirkan simulasi yang jempolan memang hebat. Coba deh kawan-kawan. Untuk info lebih lanjut silakan klik di sini atau …di sini….

Selain belajar sendiri, tak ada salahnya juga ikut berlatih bersama teman. Saling sharing. Saya sendiri terus terang kelemahan utamnya di matematika. Untung istri saya pintar matematika. Sata diajarkan. Alhamdulillah, di CPNS 2018, nilai TIU saya malah melesat.

Nah sobat, demikian pengalaman saya mengikuti seleksi CPNS berkali-kali. Intinya perlu perjuangan. Usaha dan doa mutlak dilakukan.
Semoga kisah ini bermanfaat. Jika berkenan, mohon bantu share tulisan ini.
Terima kasih, salam hangat, sesama pejuang CPNS, Prito Windiarto.
Bersambung…

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...