23.2.13

RPP Berkaraker Kelas XII (Bagian ke-3)







RPP Berkaraker Kelas XII 
(Bagian ke-3) 
Berikut ini adalah RPP Berkarakter Kelas XII Bagian 3, materi SK ke-4 sampai 5. RPP ini disusun oleh Tim Mahasiswa PPL Universitas Galuh Ciamis Kelas XII SMAN I Baregbeg tahun akademik 2012-2013
Kami memperbolehkan Copy-paste dengan syarat mencantumkan sumber : www.pritowindiarto.blogspot.com
Jika ada komplain silakan email ke pritowindiarto2@gmail.com
Nantikan bagian berikutnya

Tim PPL SMA I Baregbeg
Prito Windiarto, Ima Nur ma'sumah, Ida Rosdiana, Kurniawan, Meida Wibawa Raya, Tatang Tahyudin, Lena Sri Wahyuni, Iman Budiyansyah, Intan Nur Pratiwi, Muhhammad Rizky H, Ramdani Kendarsyah


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah          : SMAN 1 Baregbeg
Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester         : XII / I
Aspek                      : Berbicara
Alokasi waktu          : 2 x 45 Menit

B.     STANDAR KOMPETENSI
6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi 

C.     KOMPETENSI DASAR
6.1. Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

D.    INDIKATOR PEMBELAJARAN
·         Mendeklamasikan/membacakan puisi lama (berbalas pantun) di depan teman-teman dengan lafal,   intonasi, dan ekspresi yang sesuai
·         Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
·         Menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari

E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
·         Siswa mampu mendeklamasikan/ memba-cakan puisi lama (berbalas pantun) di depan teman-teman dengan lafal,   intonasi, dan ekspresi yang sesuai
·         Siswa mampu  menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
·         Siswa mampu menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari


F.      NILAI KARAKTER
o   Mandiri
o   Kreatif
o   Bersahabat/ komunikatif

o  Kepemimpinan
o   Percaya diri
G.    MATERI POKOK PEMBELAJARAN
·         Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
·         Ada 2 jenis bentuk puisi lama, yaitu syair dan pantun.
Puisi lama yang diciptakan dalam suasanan budaya lisan lebih terasa keindahannya jika dinikmati secara lisan pula. Apalagi, puisi lama sangat mementingkan aspek bentuk dengan pilihan kata yang puitis serta pola rima yang sangat teratur. Keindahannya semakin terasa jika dibacakan secara nyaring dari pada dibaca dalam hati.
Puisi lama bermacam-macam wujudnya. Ada syair, seloka, gurindam, talibun, mantra, pantun, dan sebagainya. Saat ini, sebagian besar bentuk itu sudah tenggelam terdesak oleh bentuk-bentuk puisi modern yang dianggap lebih relevan dengan kondisi zaman. Namun, masih ada bentuk puisi lama yang hingga saat ini masih dikenal masyarakat luas, yaitu pantun. Dalam acara-acara tertentu, pantun masih dipergunakan untuk mengungkapkan gagasan, perasaan, atau keinginan yang paling sering dijumpai pantun dipergunakan untuk mengungkapkan sindiran atau kritikan, olok-olok, atau sarana untuk melontarkan banyolan. Namun, pantun zaman sekarang bentuknya lebih lentur dan tidak kaku atau terikat pada aturan.

H.    METODE PEMBELAJARAN
·         Model pembelajaran    : Cooperative learning
·         Pendekatan                 : 4 Pilar Pembelajaran
·         Metode Pembelajran     : Think pair share

I.       KEGIATAN PEMBELAJARAN
1)      Pembukaan
·         Siswa menjawab salam
·         Siswa berdoa
·         Siswa merespon tentang kehadiran
·         Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
·         Guru membacakan dua  bait pantun berbalasan dengan intonasi dan  ekspresi menarik.
·         Siswa diajak untuk mengingat kembali pelajaran dan karya-karya pantun yang sudah pernah dipelajari sebelumnya.
2)      Kegiatan inti
a)      Eksplorasi
·         Guru memutarkan cuplikan film dokumenter upacara adat yang di dalamnya ada acara berbalas pantun.
b)      Elaborasi
·         Guru mengulas unsur  artikulasi, intonasi, dan ekspresi sebagai  aspek  penting yang perlu diperhatikan saat berbalas pantun.
·         Guru meminta siswa berpasangan untuk mendiskusikan tentang soal yang sedang di bahas
·         Secara berpasangan atau berkelompok siswa diminta  menyusun 8-10 bait pantun berbalas
·         Secara bergantian, kelompok demi kelompok tampil di depan kelas untuk membacakan pantun secara berbalasan
·         Guru menyampaikan ulasan umum penampilan siswa dan menyebut beberapa kelompok yang telah memperlihatkan kemampaun baik berserta  alasan-alasannya.
c)      Konfirmasi
·         Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
·         Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui
3)      Kegiatan penutup
·         Guru dan siswa melakukan refleksi
·         Guru menyuruh siswa untuk mempelajari kembali pelajaran yang telah di ajarkan

J.       ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.      Sumber buku : kompetensi bahasa dan sastra indonesia XII SMA
2.      Media : VCD dokuementer  upacara adat yang di dalamnya ada acara berbalas pantun

K.    PENILAIAN
1.      Teknik : tulisan dan lisan
2.      Bentuk : isian
3.      Kisi-kisi

Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
·         Mendeklamasikan/membacakan puisi lama (berbalas pantun) di depan teman-teman dengan lafal,   intonasi, dan ekspresi yang sesuai
Lisan
Demonstrasi
·         Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Lisan
Observasi
·      Menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari
Lisan
Demonstrasi

4.      Instrumen
            Buatlah sebuah pantun berbalas dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pantun di dalamnya!
A.    Paling asyik dengerin lagu
Dengerin lagu sambil nanem benih
Jangan kaget jangan ragu
Anak manis mau menghibur nih

B.     Ke Jakarta beli manggis
Perginya menggunakan bis
Kamu emang manis
Tapi sayang kayak teletubies

A.    Makan tahu pake sambel belibis
Belinya di warung bu cucu
Biarkata kayak teletubies
Yang penting imut dan lucu

B.     Ada gula dimakan semut
Ada buku boleh di baca
Kamu emang lucu dan imut
Sekali ngaca pecahlah kaca

A.    Ada es batu sudah mencair
Mencairnya di atas pasir
Meski harus ngaca di air
Wajah cantik banyak yang naksir

B.     Makan siang pake ceker
Malemnya ngemil lanting
Eh sinta jangan sering geer
Tuh liat rambutmu jadi keriting

A.    Jalan-jalan ke negara Qatar
Pulang-pulang bawa ring
eh iva jangan sok komentar
Tuh liat badanmu kurus kering

B.     Ke toko beli kapur barus
Niatnya beli obat nyamuk
Iya saya memang kurus
Tapi bukan berarti saya gak bisa gemuk

A.    Ke Ragunan liat jaguar
Tak lupa liat burung cendrawasih
Jangan hanya liat fisik luar
Yang penting hati sama-sama bersih

B.     Ke Bt. Gebang beli golok
Minta golok dapetnya celana  
Sudah jangan mengolok-olok
Tiada makhluk yang sempurna


*Bentuk soal
·         Deklamasikanlah puisi lama (berbalas pantun) di depan teman-teman dengan lafal,   intonasi, dan ekspresi yang sesuai!
·         Tanggapilah pembacaan puisi lama (berbalas pantun) tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat!
*Jawaban
1. Demonstrasi siswa
2. Observasi

1.      Pedoman Penskoran
Kegiatan
Skor
Siswa melakukan pantun berbalas dengan memperhatikan unsur-unsur pantun di dalamnya
100
Siswa melakukan pantun berbalas namun kurang memperhatikan unsur-unsur pantun di dalamnya
75
Siswa melakukan pantun berbalas
0

                        Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 sebagai berikut:
                        Nilai akhir =    perolehan skor             X 100 =
                                                Skor maksimum

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.    IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah   : SMAN 1 Baregbeg
Mata Pelajaran  : Bahasa Indonesia
Kelas/semester  : XII / I
Aspek                : Berbicara
Alokasi waktu   : 2 x 45 Menit

B.     STANDAR KOMPETENSI
6  Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi 

C.     KOMPETENSI DASAR
6.2 Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

D.    INDIKATOR PEMBELAJARAN
·         Menjelaskan konsep tentang puisi baru
·         Mendeklamasikan/membacakan puisi baru di depan teman-teman dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang sesuai 
·         Menanggapi pembacaan puisi  baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
·         Siswa mampu menjelaskan konsep tentang puisi baru
·         Siswa mampu mendeklamasikan/membacakan puisi baru di depan teman-teman dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang sesuai 
·         Siswa mampu Menanggapi pembacaan puisi  baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

F.      NILAI KARAKTER
o   Mandiri
o   Kreatif
o   Bersahabat/ komunikatif

o  Kepemimpinan
o   Percaya diri
G.    DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
·         Membacakan Puisi Baru dengan Lafal, Intonasi, dan Ekspresi yang Sesuai
Kegiatan membaca bertujuan untuk memahami isinya, baik membaca teks maupun membaca puisi. Khusus untuk membacakan puisi, diperlukan kemampuan membaca nyaring. Oleh karenanya, si pembaca dituntut untuk mempelajari lafal dan intonasi dengan baik. Selain itu, ekspresi juga harus disesuaikan. Maksudnya, pembaca puisi harus dapat mengungkapkan perasaan penulis dalam puisi tersebut.
·         Memperbaiki Cara Pembacaan Berdasarkan Masukan dari Teman
Pada saat Anda membacakan puisi di depan kelas, tentu teman yang lain mencatat bagaimana penampilanmu mengenai kejelasan lafal, intonasi, dan kesesuaian ekspresinya, berikut saran-saran untuk memperbaikinya. Mintalah catatan tersebut, lalu coba perbaiki lagi agar sempurna cara pembacaan puisi yang kamu lakukan. Sebaliknya, berikan catatan tersebut kepada teman yang dinilai agar lebih baik lagi cara pembacaannya.
·         Memberikan Saran yang Bijak kepada Pembaca
 sudah dapat memberikan tanggapan terhadap teman yang membaca puisi, namun sudahkah Anda bijak dalam memberikan tanggapan tersebut?
Tanggapan yang baik adalah memberikan tanggapan yang bersifat membangun dan cara mengungkapkannya dengan santun.

H.    METODE PEMBELAJARAN
·         Model pembelajaran    : Cooperative learning
·         Pendekatan                 : 4 Pilar Pembelajran
·         Metode Pembelajaran : time token (kartu bicara)


I.       KEGIATAN PEMBELAJARAN
1)      Pembukaan
·         Siswa menjawab salam
·         Siswa berdoa
·         Siswa merespon tentang kehadiran
·         Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
·         Guru memutarkan VCD rekaman  lomba baca puisi dan  meminta   siswa untuk memberikan ulasan/komentar singkat. Yang ditunjukkan adalah peserta terbaik/pemenang dan yang terburukk.
2)      Kegiatan inti
a)      Eksplorasi
·         Siswa diberikan kartu sesuai dengan jumlah banyaknya siswa, kartu tersebut telah dituliskan urutan untuk presentasi.
·         Kartu di acak dan diberikan kepada siswa
b)      Elaborasi
·         Siswa berdiskusi menanggapi tampilan pembacaan puisi dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan Guru.
·         Guru  menjelaskan  lafal, intonasi, dan ekspresi sebagai 3 hal penting dalam pembacaan puisi.
·         Siswa menyaksikan  tayangan VCD  pembacaan puisi yang dibawakan oleh model.
·         Secara bergiliran setiap siswa mengemukakan tanggapan dan komentar atas  tampilan pembacaan puisi tersebut. Komentar diarahkan pada unsur lafal, intonasi, dan ekspresi. Sementara itu Guru mengobservasi dan mencermati isi  serta  bahasa tanggapan siswa.
·         Apabila dalam waktu yang ditentukan habis tetapi masih ada siswa masih memegang kartu maka guru bertanya secara pribadi kepada siswa sampai kartu benar-benar habis.
c)      Konfirmasi
·         Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
·         Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui
3)      Kegiatan penutup
·         Guru dan siswa melakukan refleksi
·         Guru menyuruh siswa untuk mempelajari kembali pelajaran yang telah di ajarkan

J.       ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.      Sumber buku : kompetensi bahasa dan sastra indonesia XII SMA
2.      Media : model, VCD, Teks puisi

K.    PENILAIAN
1.      Teknik :  Lisan
2.      Bentuk : Demonstrasi dan Observasi
3.      Kisi-Kisi

Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
·         Menjelaskan konsep tentang puisi baru
Lisan
Demonstrasi
·         Mendeklamasikan/membacakan puisi baru di depan teman-teman dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang sesuai
Lisan
Demonstrasi
·     Menanggapi pembacaan puisi  baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Lisan
Observasi

4.      Instrumen
Bacalah teks puisi di bawah ini!

Yang Kami Minta Hanyalah

Yang Kami Minta Hanyalah
Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan senja
Penawar musim kemarau dan tangkal bahaya banjir
Tentu bapa telah melihat gambarnya di koran kota
Tatkala semua orang bersedih sekadarnya
Ekspresi kurangmencerminkan semangatperjuangan

Dari kaki langit ke kaki langir air membusa
Dari tahun ke tahun ia datang memelukmu
Sejak dari tumit ke paha, lalu lewat kepala
Menyeret semua
Bila air surut tinggallah angin menudungi kami
Di atas langit dan di bawah lumpur si kaki
Kelepak podang di pohon randu
Bila tanggul pecah tinggallah runtuhan lagi
Sawah retak-retak berebahan tangkai padi
Nyanyi katak bertalu-talu
Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja
Tidak tugu atau tempat main bola
Air mancur warna-warni
Kirimkan kapur dan semen, Insinyur ahli
Lupakan tersianya sedekah berjuta-juta
Yang tak sampai kepada kami
Bertahun-tahun kita merdeka, bapa
Yang kami minta hanya sebuah bendungan saja
Kabulkanlah kiranya
(Sumber: Benteng, Taufiq Ismail)

*Bentuk soal
·         Deklamasikanlah puisi baru di depan teman-teman dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang sesuai 
·         Tanggapilah pembacaan puisi  baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

*Jawaban
·         Demostrasi
·         Observasi


Penilaian psikomotor
No.
Hal Yang Dinilai
Kisaran Skor
Perolehan Skor
1.
Lafal
1 – 4
2.
Intonasi
1 – 4
3.
Penghayatan
1 – 4
4.
Mimik atau gerak
1 – 4
5.
Ekspresi
1 – 4

Nilai: jumlah skor perolehan = …. x 100% = ….
·         skor maksimum 20


Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata PElajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah   : SMAN 1 Baregbeg
Mata Pelajaran  : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester  : XII / I
Aspek                : Berbicara
Alokasi waktu   : 2 x 45 Menit

A.    STANDAR KOMPETENSI
1.      Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi
 
B.     KOMPETENSI DASAR
1.1. Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang sesuai

C.     INDIKATOR PEMBELAJARAN
·         Menjelaskan konsep tentang puisi baru
·         Mendeklamasikan/membacakan puisi baru di depan teman-teman dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang sesuai 
·         Menanggapi pembacaan puisi  baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
·         Siswa mampu menjelaskan konsep tentang puisi baru
·         Siswa mampu mendeklamasikan/membacakan puisi baru di depan teman-teman dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang sesuai 
·         Siswa mampu Menanggapi pembacaan puisi  baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

E.     NILAI KARAKTER
o   Mandiri
o   Kreatif
o   Bersahabat/ komunikatif

o  Kepemimpinan
o   Percaya diri
F.      DESKRIPSI MATERI  PEMBELAJARAN
·         Membaca puisi
Membaca puisi berarti mengerahkan kemampuan memahami makna puisi dan mengkreasikan puisi tersebut dalam suara dan gerakan yang dituntut puisi tersebut. Pelafalan atau pengucapan, intonasi atau irama, mimik atau ekspresi, volume suara, dan kelancaran serta kecepatan dalam membaca merupakan bagian yang lekat dalam pembacaan puisi. Berikut dijelaskan sekilas unsur-unsur tersebut:
  1. Pelafalan atau pengucapan
Pelafalan atau pengucapan harus sesuai dengan jiwa dan tema puisi. Artikulasinya harus jelas dan dapat didengar jelas oleh pendengar.
  1. Intonasi
Intonasi berkaitan dengan penyajian irama puisi. Intonasi berkaitan dengan keras lemahnya bunyi, tinggi rendahnya suara,dan cepat lambatnya pengucapan. Intonasi harus disesuaikan dengan isi puisi.
  1. Ekspresi
Mimik atau ekspresi merupakan wujud penghayatan puisi yang dibaca. Mimik atau ekspresi wajah juga didukung gerak-gerik anggota tubuh. Gerak-gerik tersebut harus sesuai dengan isi puisi. Mimik atau ekspresi yang tidak sesuai dengan isi puisi membuat pembacaan puisi tidak mencapai penghayatan yang baik. Misalnya, puisi yang bertema gembira hendaknya dibaca dengan wajah gembira dan tidak dengan wajah yang sedih.
  1. Volume suara
Volume suara hendaknya disesuaikan kondisi, baik luasnya ruangan, banyaknya pendengar, maupun ketersediaan pengeras suara. Jika ruangannya sempit dan pendengarnya sedikit, maka suara tidak perlu terlalu keras.
  1. Kelancaran dan Kecepatan dalam Pembacaan Puisi
Kelancaran pembacaan puisi akan memudahkan pendengar menangkap makna puisi. Selain itu, kecepatan dalam pembacaan juga harus diperhatikan. Jangan terlalu cepat karna akan sulit dipahami pendengar, tapi juga jangan terlalu lambat karna akan membosankan pendengar.
Pembaca puisi yang baik adalah pembaca yang mampu memperhatikan dengan baik semua unsur-unsur dalam pembacaan puisi. Pembaca seperti itu akan tampil baik karna mampu membaca puisi dengan lafal yang jelas, intonasi yang tepat, ekspresi yang sesuai dengan tuntutan kandungan puisi, volume suara yang proporsional, dan tempo yang tepat.

G.    METODE PEMBELAJARAN
·         Model pembelajaran   : Cooperative learning
·         Pendekatan                 : 4 Pilar Pembelajran
·         Pendekatan                 : Time Token (kartu bicara)

H.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1)      Pembukaan
·         Siswa menjawab salam
·         Siswa berdoa
·         Siswa merespon tentang kehadiran
·         Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
·         Guru memutarkan cuplikan video rekaman jalannya suatu lomba baca puisi  (minimal ditayangkan 2 peserta yang baik dan tidak baik).  Siswa diminta untuk mencermati dan  menentukan pembaca puisi yang baik dengan memberikan alasan
·         Guru meminta salah seorang siswa yang pernah menjuarai baca puisi (jika ada di kelas) untuk membagi ilmu / kiat-kiatnya dalam membaca puisi.
2)      Kegiatan inti
a)      Eksplorasi
·         Siswa diberikan kartu sesuai dengan jumlah banyaknya siswa, kartu tersebut telah dituliskan urutan untuk presentasi.
·         Kartu di acak dan diberikan kepada siswa
b)      Elaborasi
·         Guru menjelaskan tahap-tahap dan hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembacaan puisi
·         Guru meminta siswa  menyiapkan puisi karya sendiri
·         Secara bergiliran setiap siswa menampilkan puisi tersebut di depan kelas. Apabila dalam waktu yang ditentukan habis tetapi masih ada siswa masih memegang kartu maka guru bertanya secara pribadi kepada siswa sampai kartu benar-benar habis.
c)      Konfirmasi
·         Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
·         Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui
3)      Kegiatan penutup
·         Guru dan siswa melakukan refleksi
·         Guru menyuruh siswa untuk mempelajari kembali pelajaran yang telah di ajarkan

I.       ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.      Sumber buku : kompetensi bahasa dan sastra indonesia XII SMA
2.      Media : model, VCD, Teks puisi

J.       PENILAIAN
1.      Teknik :  lisan
2.      Bentuk : Performansi, Observasi
3.      Kisi-kisi

Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
·         Menjelaskan konsep tentang puisi baru
Lisan

·         Mendeklamasikan/membacakan puisi baru di depan teman-teman dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang sesuai
Lisan
Performansi
·     Menanggapi pembacaan puisi  baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Lisan
Observasi

4.      Bentuk Soal
Buatlah sebuah puisi karya sendiri bertemakan bebas!
Contoh Puisi Karya Sendiri
Kepergian yang mengundang kesedihan
( Bagaikan kelopak bunga yang berguguran )

Disaat bunga bermekaran
ku merasakan senang karena dengan keindahan yang kurasakan
seketika bunga yang mekar tadi tiba – tiba gugur
hatipun merasa gundah, dan sedih
dengan menahan rasa sedih yang dalam
kuharus membiarkannya gugur
dan menjadi bibit baru yang indah
Bibit indah yang semula kita rasakan kehadirannya
Menimbulkan ingatan yang sangat peka dengan rasa kita
yang dulunya rasa sedih, rasa sedih itu mulai menghilang disaat
  bunga yang gugur tadi telah datang kembali memberikan kita penggantinya
dengan pengganti yang baru ini takkan ku sia siakan waktuku untuk membahagiankan
mu dengan ilmu yang akan ku punya kepadamu walau ilmuku habis dan tak ada lagi memberikannya

*Bentuk Soal
·         Deklamasikanlah puisi hasil karya sendiri di depan teman-teman dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang sesuai 
·         Tanggapilah pembacaan puisi  teman tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat           

     *Jawaban
-Demonstrasi
-Observasi
Penilaian
No.
Hal Yang Dinilai
Kisaran Skor
Perolehan Skor
1.
Lafal
1 – 4
2.
Intonasi
1 – 4
3.
Penghayatan
1 – 4
4.
Mimik atau gerak
1 – 4
5.
Ekspresi
1 – 4
Nilai: jumlah skor perolehan = …. x 100% = ….
skor maksimum 20
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah        : SMAN 1 Baregbeg
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester       : XII/1
Aspek                     : Berbicara
Alokasi Waktu       : 2 x 45 menit

B.     STANDAR KOMPETENSI
7.      Memahami wacana sastra puisi dan cerpen

C.    KOMPETENSI DASAR
7.2   Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen

D.    INDIKATOR
1.      Menceritakan kembali isi cerpen
2.      Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen

E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa mampu menceritakan kembali isi cerpen
2.      Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen

F.     KARAKTER YANG DIHARAPKAN
-          Relijius
-          Disiplin
-          Kritis

G.    MATERI PEMBELAJARAN
·         Unsur-unsur Intrinsik Cerpen
a.       Tema
b.      Latar
c.       Alur cerita (plot), tahap-tahap alur:
1.      Perkenalan
2.      Konflik
3.      Klimaks
4.      Anti klimaks
5.      Resolusi
d.      Amanat
e.       Sudut pandang pengarang/point of view
1.      Akuan
a.       Sertaan
b.      Tak sertaan
2.      Diaan
a.       Seba tahu
b.      Terbatas
f.       Penokohan, ada 2 cara:
1.      Langsung
2.      Tidak langsung
Ø  Pelukisan bentuk lahir
Ø  Jalan pikir dan perasaan
Ø  Reaksi orang lain
Ø  Keadaan sekeliling

Contoh Cerpen :
Lelaki Penunggu Pagi
Muhammad Rasyid Ridho  
1
            An, tahukah kau aku merasa malam ini sangat panjang. Saat kolong langit terlihat kosong, hanya hitam yang menganga. Suara liukan dan gesekan pohon kelapa diluar sana cukup membuat risih, angin memang tak seperti biasanya. Seperti menggumpal-gumpal tenaganya untuk terus bergerak dan menggerakkan benda yang di sekitarnya. Aku tak sabar untuk menghabiskan malam.
            Kau tentu tahu, aku tak terlalu suka malam yang terlalu lama mengendap. Memang aku tak suka malam, karena aku lebih suka pagi. Saat matahari mulai keluar dari peraduannya, dengan sinar kemerah-merahan menyerupai wajahmu saat tersenyum malu. Dan terang cahayanya pun mirip dengan mata jelimu itu, aku sangat suka itu. Terlebih lagi udara yang berhembus lembut nan menyegarkan itu. Hmm, tak ada yang menandingi kesegarannya.
            Dengannya aku merasa, luapan pikiran dan belitan masalah sehari lalu menguap dan terlepas. Aku meyakini ketika hari beranjak pagi, maka akan ada harapan-harapan baru yang bisa aku raih. Aku percaya, adanya pagi setelah malam pekat guna melumatkan hitam dengan terang putih cahayanya. Pagi itu hamparan cahaya bagi seluruh makhluk di bumi. Pagi itu bidadari jelita yang menawan semua makhluk di dunia.
            Kuingat katamu terakhir waktu itu An, “Tunggu saja setiap pagi Riz, aku ada di situ.”
            Maka aku harus memaksa sepanjang malam begini, menemani malam dan menunggu pagi. Sudah tak terhitung berapa purnama telah berlalu, namun aku setia menunggu pagi disini. Sampai diriku saja lupa aku rawat, kini mata hitamku sayu dan tubuhku kurus ringkih. Biarlah, bagiku menunggu pagi itu nomor satu. Karena, aku menunggumu yang hadir di pagi hari, entah itu kapan aku akan tetap menanti.
            Tapi, malam ini beda sekali. Malam sepertinya bertahan disini. Sudah sejak tadi aku menunggu pagi disini, tapi malam seperti tak ingin beranjak pergi. Seolah-seolah waktu terus terdiam, hanya jam saja yang berputar namun waktu tidak tetap tak bergerak sejak tadi. Udara malam yang biasanya aku benci, kali ini kupaksa untuk kucintai hanya untuk menunggu pagi. Ya, aku menunggu pagi dan masih terjaga sampai saat ini.  Asal kau tahu An, aku sungguh merindu dengan pagi, merindu senyum cerahmu itu terlihat lagi…..

(Dalam Kumcer “Pohon Keberuntungan” Letutika Prio, 2011)


H.    STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model Pembelajaran         : communicative learning
2.      Pendekatan                       : 4 pilar pembelajaran
3.      Metode                              : make a match

I.       LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a.       Kegiatan Awal
1.      Guru memasuki kelas dan mengondisikan kelas
2.      Siswa menjawab salam
3.      Siswa berdoa
4.      Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
5.      Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai pengetahuan awal tentang unsur-unsur cerpen
6.      Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
b.      Kegiatan Inti
·         Tahap Eksplorasi
1.      Siswa dalam kelas dikelompokkan dalam 3 kelompok
2.      Siswa menerima teks bacaan (teks cerpen)
·         Tahap Elaborasi
1.      Siswa dalam kelompok membaca cerpen
2.      Siswa menceritakan kembali isi cerpen dengan kata-kata sendiri
3.      Siswa menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen
4.      Guru menyiapkan dan membagikan kartu-kartu pertanyaan untuk satu kelompok dan kartu  jawaban untuk satu kelompok, serta satu kelompok sebagai kelompok penilai
5.      Masing-masing anggota kelompok satu memegang kartu pertanyaan dan masing-masing anggota kelompok 2 memegang kartu jawaban
6.      Guru member tanda, maka masing-masing anggota kelompok bergerak mencari pasangan (pertanyaan dan jawaban). Bila sudah menemukan pasangannya diberikan kepada kelompok penilai
7.      Siswa kelompok penilai menjelaskan hasil penilaian mereka terhadap pasangan kartu ( pertanyaan dan jawaban)
·         Tahap Konfirmasi
1.      Siswa menyimpulkan hasil diskusi
2.      Siswa menyimak ulasan tentang materi yang sudah yang dipelajari
c.       Kegiatan Akhir
1.      Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup yang dapat dipetik dari pembelajaran
2.      Siswa didiorong oleh guru untuk terus menumbuhkan kegiatan membaca dan membentuk klub-klub membaca


J.      ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a.       Sumber      : Buku Paket Bahasa Indonesia untuk SMA kelas XII
b.      Media        : teks cerpen
c.       Alat           : kartu

K.    PENILAIAN
a.       Teknik                   : Lisan
b.      Bentuk Instrumen : Presentasi
c.       Kisi-Kisi

Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
-          Menceritakan kembali isi cerpen
-          Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen
lisan

Presentasi

d.      Instrumen
Rumah Prahara
     Prito Windiarto
Lonceng bercat  biru itu  masih menggantung, karatan. Bangunan sekitar  masih berdiri, walau beberapa sudah miring, bahkan jebol. Aku menatap alang yang tumbuh liar. Sampah dedaunan menggunung.
Perlahan berjalan mengitari puing. Tampak  sebuah grafititi di tembok, aku masih bisa membacanya, walau samar.  “Man jadda wajada”.  Aku masuk salah satu ruangan.  Ramat menguasai. Kursi terhimpit-himpit di sudut. Aku berjalan menuju ruang berikutnya, sama. Bahkan lebih parah. Rayap memakan bangku-bangku kayu yang terserak. Aku menelan ludah. Prihatin, nelangsa mengadapi nyata yang sesak ini. Slide-slide memory tiba-tiba terpampang dihadapanku.

“Ngomongmu tuh jangan se-enake dhewek, jaga!”
“Ia pak, tentu … tetapi benar kan? Kita tak perlu saling tuding menuding atas kesalahan ini, ini masalah kita, kenapa hanya memojokkan satu pihak?”
“Saya tidak menuding satu pihak, saya cuma minta pertanggungjawaban Amar”
“Tapi kata-kata Bapak tadi : ‘Dasar ustadz ga becus, kerjanya jalan-jalan, mikirin diri sendiri, lari dari masalah, apa itu tidak memojokan?”
We alah, sejak kapan kamu banyak orang le, pasti diajarin sama si Amar, Dasar!”
Bentakan itu cukup mengagetkanku yang kebetulan lewat di samping kantor TMI[1], aku merengut,  pasti soal kasus itu lagi.  Ah … kasus itu tampaknya akan berdampak sistemik. Kasus yang cukup mencengangkan. Baikalah akan kuceritakan sedikit tentang kasus yang terungkap ketika suatu saat hari tampak seorang santriwati menangis di ruang penerimaan tamu. Awalnya tak ada yang curiga. Sebab adegan menangis di ruang penerimaan tamu sudah biasa, santri  yang kangen orang tua-lah, adik yang rindu kakak nya lah, atau lainnya. Yang membuat curiga adalah kenapa santriwati itu menangis di depan seorang santriwan yang sepertinya  tidak punya hubungan keluarga….
(Dikutp dari Kumcer “Pohon Keberuntungan”, Leutika Prio 2011)

e.       Bentuk Soal         
1.      Ceritakanlah isi cerpen yang telah dibaca!
2.      Jelaskanlah unsur-unsur intrinsik cerpen!

f.       Jawaban
1.      Cerpen ini bercerita tentang sebuah peondok pesantren yang terkena prahara karena santrinya ketahuan telah berhubungan badan. Stabilitas pondok terganggu. Akhirnya pondok pun ditinggal santri. Sepi.
2.      Tema : Prahara di pondok
Alur : Maju-mundur (Campuran)
Tokoh dan penokohan : Aku (Rito) : Peduli, melankolis
                                    Firman : Mengakui kesalahan, siap memperbaiki.
Ketua yayasan : Kasar
Ustadz Yazid : Penyabar
Sudut pandang : Mengunakan sudut pandang orang pertama (Aku-an)
Gaya Bahasa   : Campuran dengan bahasa Asing
Setting : Tempat : Pondok pesantren, Kroya, Maos. Waktu : Pagi, Sore. Situasi : Tegang, sendu.
Amanat           : Kesalahan kecil bisa berakibat fatal

Penskoran
No.
Nama
Aspek yang Dinilai
Tepat
Kurang Tepat
Tidak Tepat


·         Menceritakan kembali isi cerpen
·         Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen :
-          Tema
-          Latar
-          Alur
-          Sudut pandang
-          Penokohan
-          Gaya bahasa
-          Amanat




Keterangan skor :
Tepat               : 81-100                      
Kurang Tepat  : 71-80                        
Tidak  Tepat    : 60-70




Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004


























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah                  : SMAN 1 Baregbeg
Mata pelajaran                  : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester                : XII / 2
Aspek                               : Menulis
Alokasi Waktu                 : 2 x 45 menit

B.     STANDAR KOMPETENSI
8.      Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen

C.    KOMPETENSI DASAR
8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi

D.    INDIKATOR
1.      Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi
2.      Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen

E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa mampu menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi
2.      Siswa mampu menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen

F.     KARAKTER YANG DIHARAPKAN
-          Relijius
-          Disiplin
-          Kritis
-          Komunikatif
-          Bertanggungjawab
G.    MATERI PEMBELAJARAN
Resensi adalah ulasan yang berisi penilaian tentang kualitas suatu karya yang berdasarkan kepada keunggulan dan kelemahan yang ada pada karya tersebut. Untuk menulis resensi kumpulan cerpen anda harus memerhatikan unsure-unsur yang ada dalam resensi.
3.      Identitas buku yang meliputi ; judul buku, tebal buku, tahun terbit, dan penerbit
4.      Kepengarangan
5.      Sinopsis singkat buku
6.      Kekurangan dan kelebihan buku ditinjau, baik dari segi isi, teknik bercerita, unsur intsrinsik dan ekstrinsik cerita, maupun kebahasaannya
7.      Simpulan isi buku

Contoh resensi
Judul buku                     : Lelaki Kabut dan Boneka
Nama Pengarang           : Helvy Tiana Rossa
Penerbit                         :  (Bandung: Asy Syaamil, 2002),
Tebal Buku                    : xiv + 188 halaman

Frant Fanon dalam buku The Wretched of The Eart (1963) mendeskripsikan bagaimana manusia Aljazair mengalami disorder (kekacauan jiwa) setelah melewati kekejaman perang kolonial sekian tahun lamanya. Dan kini dalam buku Helvy Tiana Rossa kita jumpai pula manusia serupa, katakanlah Inong di Aceh dalam cerpen (”Jaring-Jaring Merah” atau ”Si Gadis di Palestina” dalam ”Hingga Batu Bicara”. Kecuali cerpen ”Mencari Senyuman”, Juragan Haji”, dan ”Percakapan di Taman Sunyi”, cerpen-cerpen Helvy memang menanggungcerita dari sejumlah konflik atau ”perang” di negeri ini (Aceh, Maluku, Dayak, dan sebagainya) maupun di mancanegara (Bosnia dan Palestina). Itu sebabnya, darah, air mata, dan kekacauan jiwa bertebaran dalam cerpen-cerpen tersebut. Kisah-kisah itu—juga cerpen di luar kisah konflik berdarah—tampak sekali dibalut suatu persoalan ”besar”, baik itu politik, sosial, juga budaya. Selain itu cerpen-cerpen Helvy kental dengan napas ke-Islaman. Seakan ada suatu ambisi, bahkan pretensi, dalam cerpen-cerpen itu (tentu untuk kemaslahatan kemanusiaan), tetapi dapat membuat cerpen terjebak pada ”hitam putih” sikap yang membekukan persoalan kecuali pada cerpen sejenis ”Darahitam” yang tampak berusaha melepaskan pibadi tokoh dari belenggu aktivitas ”rigt or wrong is my etnic” (dalam kasus ini konflik Dayak-Madura di Kalimantan.

Horison, Januari 2003: halaman belakang dalam

H.    STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model pembelajaran          : communicative learning
2.      Pendekatan                       : 4 pilar pembelajaran
3.      Metode                              : window shoping

I.       LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a.       Kegiatan Awal
1.      Guru memasuki kelas dan mengondisikan kelas
2.      Siswa menjawab salam
3.      Siswa berdoa
4.      Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
5.      Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai pengetahuan awal tentang unsur-unsur resensi
6.      Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
b.      Kegiatan Inti
·         Tahap Eksplorasi
1.      Siswa membaca dan mencermati contoh resensi buku kumpulan cerpen
2.      Siswa dikelompokkan dengan anggota 3-4 orang
·         Tahap Elaborasi
1.      Siswa dalam kelompok menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi
2.      Siswa dalam kelompok menempel hasil tulisan di dinding kelas
3.      Dua orang siswa dari masing-masing kelompok menjaga hasil tulisannya (menjaga stand)
4.      Secara bergantian kelompok demi kelompok mengunjungi stand kelompok lain
5.      Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang sedang berkunjung untuk menentukan/menunjukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen
6.      Guru memberikan penilaian
·         Tahap Konfirmasi
1.      Siswa menyimpulkan hasil diskusi
2.      Siswa menyimak ulasan tentang materi yang telah dipelajari
c.       Kegiatan Akhir
1.      Guru dan siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
2.      Siswa didirong oleh guru untuk terus menumbuhkan kegiatan menulis

J.      ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a.       Sumber      : Buku Paket Bahasa Indonesia untuk SMA kelas XII
b.      Media        : resensi buku kumpulan cerpen
c.       Alat           : karton

K.    PENILAIAN
a.       Teknik                   : Tes Tulis, Lisan
b.      Bentuk Instrumen : tagihan hasil karya/produk, Observasi
c.       Kisi-kisi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
-          Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi
-          Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen
Tulis


Lisan
Tagihan hasil karya


Observasi

d.      Bentuk Soal
1.      Tulislah resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi!
2.      Tentukanlah keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen yang anda tulis!


Jawaban
1.       
Dua Pohon
Judul               : Pohon Keberuntungan
Penulis             : Tim Penulis KPS (Komunitas Pena Santri)
Penerbit           : Leutika Prio
Tahun              : 2011
Tebal               : 100 Halaman

Para Penulis yang tergabung dalam Komunitas Pena Santri menghadirkan beberapa cerpen apik dalam kumpulan cerpen “Pohon Keberuntungan”. Cerpen-cerpen di dalamnya terdiri dari dua tema besar maisng-masing dilambangkan dengan pohon, yakni pohon cinta dan pohon kehidupan. Cerpen-cerpen yang tergabung dalam pohon cinta lebih banyak bercerita perihal cinta, dengan segala rasa di dalamnya. Sementara dalam pohon kehidupan, para penulis mencoba menghadirkan beragam warna hidup, dari kegetiran, prahara, sunyi.
Cerpen unggulan dalam kumcer ini berjudul “Lelaki Penunggu Pagi” karya Muhammad Rasyid Ridho. Bercerita tentang seorang lelaki yang menyuakai seorang wanita pindahan dari kota. Namun apa daya ternyata sang wanita hasru kembali ke kota. Si lelaki amat kehilangan, ia selalu menanti si wanita, setiap hari. Hingga akhirnya ajal menjemput pasti.
Keunggulan kumpulan cerpen ini ada pada kesederhanaan cerita. Cerpen yang dihadirkan tidak njilemet, bahasa ringan dan mudah dimengerti. Kekurangannya banyak kesalahan tanda baca dan kesalahan tik yang sedikit banyak mempengaruhi kenyamanan membaca. Buku ini direkomendasikan pada siapapun yang ingin menikmati sajian kisah sederhana namun tetap bermakna.

2.      a. Keunggulan kumpulan cerpen ini ada pada kesederhanaan cerita. Cerpen yang dihadirkan tidak njliemet, bahasa ringan dan mudah dimengerti.
b.      Kekurangannya banyak kesalahan tanda baca dan kesalahan tik yang sedikit banyak mempengaruhi kenyamanan membaca.
Penskoran
No.
Nama
Aspek yang Dinilai
Identitas buku
kepengarangan
Keunggulan Buku
Kelemahan Buku
Ikhtisar










Keterangan  skor :
Tepat : 81-100                         kurang tepat : 71-80                            tidak tepat :60-70       

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004














RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.    IDENTITAS
Nama Sekolah             : SMAN 1 Baregbeg
Mata pelajaran             : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester           : XII/2
Alokasi Waktu                        : 2 x 45 menit

A.    STANDAR KOMPETENSI
Menulis
8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen

B.     KOMPETENSI DASAR
8.2   Menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)

C.    INDIKATOR
1.      Mencatat/mendaftar topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat)
2.      Menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen
3.      Menanggapi cerpen yang ditulis teman

D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa mampu mencatat/mendaftar topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat)
2.      Siswa mampu menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen
3.      Siswa mampu menanggapi cerpen yang ditulis teman

E.     KARAKTER YANG DIHARAPKAN
-          Relijius
-          Disiplin
-          Kritis
-          Komunikatif
-          Bertanggungjawab

F.     MATERI PEMBELAJARAN
Menulis cerpen tentu berbeda dengan menulis karanangan ilmiah. Menulis cerpen tidak hanya menuangkan gagasan atau merangkai cerita saja, tetapi juga harus menciptakan kalimat-kalimat yang memiliki jiwa. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan harus memiliki jiwa yang membuat pembaca seolah-olah mengalami sendiri  peristiwa atau konflik yang ada dalam cerita.
Bahan cerita untuk menulis cerpen dapat anda peroleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang di sekitarmu. Jika anda menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain, perhatikan langkah-langkah persiapan sebagai berikut!
1.      Amatilah kehidupan atau peristiwa orang-orang atau masyarakat di sekitar anda
2.      Pilihlah peristiwa atau kisah yang paling berkesan bagi anda
3.      Renungkanlah peristiwa tersebut dan pikrkanlah beberapa dimensi kehidupan
4.      Perkayalah hasil renungan anda dengan daya imajinasi untuk dituangkan dalam bentuk cerita memiliki konflik
5.      Pikirkanlah alur yang paling tepat untuk menuangkan cerita yang akan anda susun sehingga dapat menghasilkan cerita yang menarik
6.      Pilihlah tokoh-tokoh cerita yang akan menghidupkan cerita dari awal sampai selesai
7.      Pilihlah setting cerita yang paling sesuai dengan topic cerita
8.      Tentukan sudut pandang penceritaan yang tepat agar cerita tampak menarik
9.      Tuangkan cerita dalam kata frase, kalusa, dan kalimat yang berjiwa. 

G.    STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model pembelajaran          : communicative learning
2.      Pendekatan                       : 4 pilar pembelajaran
3.      Metode                              : Imajinasi/berkhayal

H.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
a.       Guru memasuki kelas dan mengondisikan kelas
b.      Siswa menjawab salam
c.       Siswa berdoa
d.      Siswa merespon pertanyaan guru tentang kehadiran
e.       Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai pengetahuan awal tentang unsur-unsur resensi
f.       Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan Inti
·         Tahap Eksplorasi
1.      Siswa membaca dan mencermati langkah-langkah persiapan dalam menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain
·         Tahap Elaborasi
1.      Siswa memejamkan mata sejenak untuk membayangkan atau mengkhayalkan peristiwa menarik yang pernah dialami oleh orang lain yang dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen
2.      Guru mengecek dengan bertanya pada beberapa siswa tentang apa yang dibayangkan  atau dikhayalkan
3.      Siswa diminta guru untuk menulis kerangka tulisan berdasarkan imajinasinya
4.      Siswa membuat cerpen berdasarkan kerangka tulisan
5.      Beberapa siswa membacakan hasil karyanya dan siswa yang belum mendapat giliran membacakan hasil karya, memberikan tanggapan terhadap cerpen yang ditulis temannya
·         Tahap Konfirmasi
a.       Siswa menyimpulkan hasil kerjanya
b.      Siswa menyimak ulasan tentang materi yang telah dipelajari
3.      Kegiatan Akhir
a.       Guru dan siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
b.      Siswa didirong oleh guru untuk terus menumbuhkan kegiatan menulis

I.       ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a.       Sumber            : Buku Paket Bahasa Indonesia untuk SMA kelas XII
b.      Media              : cerpen
c.       Alat                 :

J.      PENILAIAN
a.       Teknik                   : 1. Tes Tulis, 2.  Lisan
b.      Bentuk Instrumen : 1. Tagihan hasil karya/produk, 2. Observasi
c.       Kisi-Kisi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
-          Mencatat/mendaftar topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat)
-          Menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen
-          Menanggapi cerpen yang
-          ditulis teman

Tulis



Tulis



Lisan

Observasi



Tagihan Hasil Karya



Observasi

d.      Bentuk Soal
1.      Catatlah topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat)!
2.      Tulislah cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen!
3.      Tanggapilah cerpen yang ditulis teman!
Jawaban
1.      Misal, kehidupan anak jalanan. Setiap pagi ia bangun pagi-pagi, bersaiap-siap menjaga toilet umum sampai siang. Selepas tengah hari sebagian mereka menuju lorong-lorong statsiun, ikut mengamen. Ada satu orang anak yang karena kurang waspada akhirnya terbawa kereta sampai Yogyakarta.
2.      Tagihan karya siswa
3.      Observasi. Misal (Cerpennya bagus, hanya tinggal ditinggkatkan dalam hal penajaman konflik)
Penskoran
No
Nama
Hasil Karya
Tanggapan Cerpen













Rentang skor : 0-20

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Baregbeg


Sudarman, S.Pd., M.Pd
195907101986031013
Ciamis,   Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran


Shinta Rini, S.Pd
197912092003122004




[1] Singkatan dari Tarbiyatul Muallimin Al islamiyyah

Tidak ada komentar:

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...