3.3.14

Kentut di Angkot? What’s Up!

Kentut di Angkot? What’s Up!

Berhubung banyak dukungan dari fans (ha ha boong) aku putuskan untuk menuliskan kisah ini. Cerita tentang kejadian lucu sekaligus memalukan ketika aku masih duduk di bangku SMP. Bekicot, eh salah check this out!
Seperti biasa setelah bel pulang sekolah berbunyi para siswa berhamburan tergesa menuju jalanan, berdesakan satu sama lain. Maklum saja, ini sekolah favorit (yeee narsis) jadi musti berebut jika ingin mendapat kesempatan pertama naik kendaraan umum. Dan aku termasuk dari bagian para siswa yang tercepuk-cepuk itu. Angkot tiba, para siswa  masuk berdesakan, syukurlahlah aku bisa masuk, bahkan mendapat tempat duduk di bagian favoritku, pojok belakang. AC alami alias angin gelebuk berhembus begitu menyegarkan. Angkot beranjak.
Sampai bagian itu semua baik baik saja, namun ketika angkot berhenti -karena ada yang turun tiba-tiba….. DUUUTT!!  Terdengar suara yang menyebalkan itu. Dan yang membuatku  heran tenyata semua mata menatap kearahku.  Ups! Suara itu berasal dariku. MasyaAllah! Mukaku memerah bak kepiting rebus, apalagi ternyata di sampingku duduk manis seorang gadis cantik, tengsin abis. Wadaw! Mereka menyangka aku kentut, padahal suer, Wallahi aku nggak kentut.
Taukah kawan, suara itu ternyata timbul dari gesekan tanganku yang basah (karena keringat) dengan jok mobil, sekali lagi bukan suara kentut. Tak percaya? Coba saja buktikan! Begitulah kawan, aku mati kutu, seperti tersetrum aliran listrik. Aku tak mungkin menjelaskan asal muasal suara itu, nanti dibilang khotbah, ceramah atau membela diri. Mau kabur tunggang langgang nggak mungkin, masa loncat dari jendela, bisa patah tulangku, betul nggak?
Hem… akhirnya tekanan batin itu mereda ketika aku turun, alhamdulillah. Suer aku malu banget waktu itu. Tapi sekarang sih cuma bisa senyum-senyum kalau mengingat kejadian itu. “Sebuh kisah klasik untuk masa depan” istilahnya. Kenangan-kenangan hidup, yang memalukan sekalipun, bisa  membentuk potongan mozaik indah tak terperikan jika kita bisa mengambil hikmahnya. “Kullu syaiin bil hikmah” (segala sesuatu mengandung hikmah)  kata pepatah arab. Berpikir positif membuat hidup kita selalu ceria.


Nah…. Harapannya untuk dunia per-angkotan Indonesia sih. Semoga pelayannya lebih baik lagi. Suapaya tidak ugal-ugalan dan jangan hanya berorientasi uang, utamakan juga keselamatan penumpang. Di daerahku, kalau lagi penuh, penumpang (OSIS khusunya)  kadang naik angkot dibagian atap mobil. Itu berbahaya lho. Em…. Selanjutnya, terutama untuk angkot di daerahku agar armadanya ditambah lagi. OverAll, izinkan aku berucap terimakasih kepada para supir angkot yang selama ini berkenan mengatarku ke berbagai tempat tujuan. Hatur nuhun!

Tidak ada komentar:

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...