Contoh Kultum
: Menyambut Ramadhan
Prito Windiarto
Ramadhan.
Bulan suci itu menyapa kembali. Kemuliaan di hadapan. Kedatangannya disambut
beraneka rasa oleh orang–orang.
Pertama.
Ada orang yang menyambutnya biasa-biasa saja. Ramadhan baginya tak lebih dari
rutinitas tahunan. Tak ada perubahan apa-apa. Biasa saja. Hadirnya bulan
kemuliaan baginya tak memberikan pengaruh sedik pun, selain kenyataan ia harus
berpuasa. Menahan lapar dahaga. Bagi orang seperti ini apa yang akan dilewatkan
selama ramadhan ini takkan membekas makna, takkan memberi pengaruh sedikitpun.
Kedua.
Orang yang menanggapi secara sinis. Orang ini merasa berat ketika datangnya
bualn suci. Ia malas melakukan ibadah. Baginya puasa itu berat. Ramadhan itu
bikin enek. Karena selama raadhan ia tak lagi bisa makan-makan secara bebas dan
berbuat sesuka hati. Orang menngggap datangnya ramadhan adalah musibah. Naudzubillahimindzalika.
Ketiga.
Orang yang begitu antusias menyambutnya. Ia begitu merasa istimewa di bulan
berkah ini. Ia menyapa ramadhan dengan kegembiraan. Meski begitu, nyatanya ada
dua golongan atas sambutan penuh kegembiraan ini. Ada yang antusias menyambut,
sekadar karena ramadhan serasa seru. Ada
pesta petasan. Ada ngabuburit. Ada sahur bareng keluarga. Berbuka dengan
makanan yang enak. Puasa dijadikan ajang diet, melangsingkan perut, dll.
Golongan ini menyambut antusias ramadhan karena suasana menyenangkan. Golongan kedua,
antusias menyambut ramadhan karena keimanan dan keilmuan. Ia senang karena
paham ramadhan adalah bulan keberkahan. Bulan kemuliaan. Saat ganjaran kebaikan
dilipatgandakan. Ia menyambutnya dengan khusyu. Bukan sekadar karena banyak
“hal menarik” selama ramadhan. Baginya itu hanya sebagai tambahan. Yang
terutama adalah karena keinsyafan betapa berharganya bulan ini, sayang jika
terlewatkan tanpa makna yang terhadirkan.
Termasuk
manakah kita? Semoga termasuk yang menyambut ramadhan dengan antusias berlandas
keimanan dan keilmuan.
#Prito Windiarto, pengajar di Ganesha Operation, Banjar.
Pengampu portal pelajaranbahasaindonesia.com
Demikianlah Contoh Kultum
: Menyambut Ramadhan