Contoh
Kultum Ramadan: Keistimewaan Puasa
Prito
Windiarto
Keistimewaan
dan Keutamaan Puasa
Nah tak terasa kita sudah di masa bulan kemuliaan. Bulan
yang di dalamnya terdapat malam yang lebih utama dari 1000 bulan. Inilah saat
salah satu ibadah teragung, yakni puasa, wajib dikerjakan.
Kita
meyakini dengan sepenuh hati bahwa bulan ramadhan
adalah bulan penuh keberkahan. Di bulan nan
indah ini kita diperintahkan untuk
melaksanakan ibadah puasa. Ibadah puasa spesial karena ia benar-benar jalur
langsung antara seorang hamba dengan RabbNya. Ibadah ini langsung dinilai oleh
Allah Sang Maha Kuasa. Rasulullah saw. meriwayatkan firman Allah swt. Dalam
hadits Qudsi yang artinya, “Setiap amal
manusia adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan
Aku yang akan membalasnya.” (HR Ahmad dan Muslim).
Pada kesempatan ini izinkan saya
akan memaparkan ulang keutamaan puasa yang dihimpun dari berbagai sumber.
Pertama.
Puasa sebagai penghapus dosa-dosa.
Rasululah saw. bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan
Ramadhan, karena penuh keimanan dan mengharap ridha Allah maka dosa-dosa yang
telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhori dan Muslim)
Selain itu, dalam hadits lain
disebutkan bahwa, “Shalat wajib lima
waktu, (dari) satu jumat ke jumat selanjutnya, (dari) Ramadhan ke Ramadhan,
akan dapat menghapuskan dosa-dosa, selama dia tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim)
Dua hadits di atas jelas menunjukan
bahwa jika kita berpuasa dengan sebenar-benarnya penuh keimanan, ikhlas demiNya
dan mengharap ganjaran dariNya, maka dosa-dosa kita akan diampuni.
Kedua.
Puasa adalah perisai (penghalang).
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad
disebutkan, “Puasa itu perisai
(penghalang), yang akan menghalangi seorang hamba dari api neraka.” Hadits
itu dikuatkan oleh hadits riwayat Imam Nasa’i, “Puasa itu penghalang, selagi ia tidak dirusak.”
Berdasarkan hadits itu kita meyakini
bahwa puasa yang kita lakukan, selagi tidak dirusak, akan menjadi penghalang
(perisai) dari api neraka kelak. Adapun hal-hal yang merusak puasa diantaranya
adalah dusta, mengguncing, menfitnah, dan kemaksiatan lainnya. Karena itu sudah
selazimnya kita menjada puasa kita agar
tetap bermakna. Rasulullah mengingatkan, “Betapa
banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya
rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang shalat malam, tapi tidak mendapatkan
dari shalatnya kecuali hanya begadang.” (HR Ibnu Majah)
Demikianlah, dua dari banyak
keutamaan puasa ini semoga menjadi motivasi bagi kita agar bisa menjalankan
puasa sebaik-baiknya,
Tulisan
sebelumnya mengupas perihal puasa sebagai penghapus
dosa-dosa dan sebagai penghalang dari api neraka. Berikut adalah keutaman berpuasa berikutnya.
Ketiga. Puasa merupakan sebab tercapainya kebahagiaan
dunia akhirat.
Rasulullah saw. bersabda.
“Ada
dua kegembiraan bagi seorang yang puasa: kegembiraan saat dia berbuka dan
kegembiraan saat berjumpa dengan Rabb-Nya di akhirat.” (HR Bukhori dan
Muslim).
Begitulah, dengan berpuasa kita
memberoleh dua kenikmatan. Kenikmatan pertama di dunia saat berbuka, dan
kenikmatan kedua saat di akhirat, ketika bertemu dengan Rabb-Nya. MasyaAllah.
Keempat.
Puasa merupakan jalan menuju Surga
Imam Bukhori dan Imam Muslim
meriwayatkan hadits yang cukup panjang berkenanan dengan ini. Rasulullah saw.
bersabda.
“Sesungguhnya
di surga nanti ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk Surga melalui pintu
tersebut dan tak seorang pun yang akan memasukinya selain mereka. Dikatakan
kepada mereka, “Di mana orang-orang yang berpuasa?” maka kemudian mereka
berdiri dan dikatakan, “Tak seorang pun memasuki pintu tersebut selain mereka.”
Maka, jika mereka telah masuk semua, pintu itu segera ditutup kembali dan tidak
diperkenankan memasukinya selain mereka.”
Keempat.
Puasa dapat memberi syafaat.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra.,
Rasulullah saw. bersabda. “Puasa dan Al
Quran dapat memberikan syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata,
“Ya Rabb, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwatnya sepanjang siang hari
maka berikanlah syafaatku kepadanya.” Al Quran berkata, “Aku telah mencegahnya
dari tidur pada malam hari maka berikanlah syafaatku kepadanya.” Lalu, keduanya
pun memberikan syafaat.” (HR. Ahmad, Al Hakim, Ibnu Mubarok)
Kelima.
Bau orang yang berpuasa leih harum dari kesturi
Rasulullah saw. bersabda, “Demi jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh
bau mulut orang yang sedang puasa itu lebih disukai Allah dari pada aroma
kesturi.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Subhanallah.
Betapa agungnya keutamaan ibadah puasa. Pada akhirnya, semoga kita dapat
melaksanakan puasa sebaik-baiknya dan mendapatkan keutamaan yang istemwa
tersebut. Aamin Ya Rabb. Wallahu a’lam
bishowab.
*Prito
Windiarto
Alumnus
PPM Darul Huda, Banjar dan PP Arrahmaniyyah, Ciamis.
Pimpinan
Umum KPS (Komunitas Pena Santri), Pengajar di SMP Muh. 1 Dayeuhluhur.
Demikianlah Contoh
Kultum Ramadan: Keistimewaan Puasa